Penduduk Pertanian Industri Perdagangan jasa

37 pangan hanya terdapat pada dua kelurahan yaitu kelurahan petobo dan kelurahan Kawatuna. Pada sektor peternakan, masih dijumpai populasi ternak besar seperti sapi dihampir semua kelurahan kecuali kelurahan Tatura Utara dan Lolu Utara dan ternak kecil seperti kambing pada semua kelurahan. Sedangkan untuk ternak unggas seperti ayam buras juga masih ditemui pada semua kelurahan.

4.3.3 Industri

Berdasarkan kriteria yang digunakan BPS maka industri yang terdapat di kecamatan Palu selatan adalah tergolong kedalam industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Seperti penggilingan padi, penggilingan kopi, penggilingan pemarut kelapa, dan pembuatan anyaman.

4.3.4 Perdagangan

Dari 12 kelurahan di kecamatan Palu Selatan, hanya 2 kelurahan yang memiliki sarana pemasaran berupa pasar kelurahan yang aktivitasnya berlangsung setiap hari. Disamping pasar, pada setiap kelurahan juga terdapat warungkios yang merupakan tempat-tempat pelayanan kebutuhan pokok sehari-hari. Keberadaan warungkios hampir merata pada setiap kelurahan.

4.4 Kecamatan Palu Barat

Kecamatan Palu Barat terletak pada bagian barat wilayah Kota Palu dan terletak memanjang dari timur ke barat dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala dan Teluk Palu. - Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Palu Timur dan Kecamatan Palu Selatan. - Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Palu Selatan. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala.

4.4.1 Penduduk

Penduduk di Kecamatan Palu barat pada akhir tahun 2005 tercatat sejumlah 89 073 jiwa. Dengan kepadatan penduduk 1 550 orang per km persegi. Laju pertumbuhan penduduk di kecamatan Palu barat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kelahiran dan kematian, serta faktor migrasi yang masuk maupun yang keluar dari wilayah ini. 38

4.4.2 Pertanian

Kecamatan Palu barat sebagian kecil wilayahnya merupakan wilayah perkotaan. Di Kecamatan ini masih terdapat areal sawah yang cukup luas. Dari 14 kelurahan di kecamatan ini, terdapat 4 kelurahan yang areal sawahnya masih berproduksi yaitu kelurahan Duyu, Boyaoge, Nunu, dan kelurahan Donggala kodi. Pada sektor peternakan, masih dijumpai populasi ternak besar seperti sapi dihampir semua kelurahan kecuali kelurahan Ujuna dan Kamonji dan ternak kecil seperti kambing juga di hampir semua kelurahan kecuali kelurahan Kamonji dan Baru. Sedangkan untuk ternak unggas seperti ayam buras juga masih ditemui pada semua kelurahan.

4.4.3 Industri

Kegiatan Industri di kecamatan Palu Barat tidak begitu menonjol. Hal ini dikerenakan tidak adanya industri besar di Kecamatan ini. Berdasarkan kriteria yang digunakan BPS maka industri yang terdapat di kecamatan Palu barat adalah tergolong kedalam industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Seperti penggilingan padi, penggilingan kopi, penggilingan pemarut kelapa, dan pembuatan anyaman.

4.4.4 Perdagangan jasa

Dari 14 kelurahan di Kecamatan Palu Barat, 4 kelurahan yang memiliki sarana pemasaran berupa pasar kelurahan yang aktivitasnya berlangsung setiap hari. Disamping pasar, pada setiap kelurahan juga terdapat warungkios yang merupakan tempet-tempat pelayanan kebutuhan pokok sehari-hari. Keberadaan warungkios hampir merata pada setiap kelurahan. Di Kecamatan Palu Barat kegiatan perdagangan dan jasa cukup baik. Hal ini terlihat dari terdapat beberapa pusat perbelanjaan seperti swalayan, toko elektoronik, dan toko pakaian serta kegiatan jasa berupa kegiatan-kegiatan perbankan dan dealer mobil dan motor.

4.5 Kecamatan Palu Utara

Dokumen yang terkait

Fungsi Ruang Terbuka Dalam Tata Ruang Kota Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Pemerintah Kota Medan)

3 73 96

Model Sistem Dinamis Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Berdasarkan Faktor - Faktor Lingkungan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Polonia Dan Medan Area)

11 86 135

Penerapan Rencana Umum Tata Ruang Kota Berkaitan Dengan Pemberian Izin Lokasi Permukiman

0 19 2

Analisis konsistensi pola pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang (studi kasus kota Palu)

26 88 216

Analisis pola perubahan pemanfaatan ruang dan implikasinya terhadap pelaksanaan rencana tata ruang wilayah kabupaten Sumedang

2 11 140

Konsistensi Rencana Tata Ruang di Kawasan JABODETABEK

0 4 140

ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG TAHUN 2015 TERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG KOTA Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Tahun 2015 Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Klaten Selatan Tahun 2013-2018.

0 2 12

ANALISIS DEVIASI PEMANFAATAN RUANG AKTUALTERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG KOTA Analisis Deviasi Pemanfaatan Ruang Aktual Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Tahun 2009-2018.

0 3 14

ANALISIS DEVIASI PEMANFAATAN RUANG AKTUAL TERHADAPRENCANA DETIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) KECAMATAN Analisis Deviasi Pemanfaatan Ruang Aktual Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Tahun 2009-2018.

0 1 17

TUGAS AKHIR KINERJA RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DALAM PEMANFAATAN RUANG DI KOTA SURAKARTA

0 1 159