Basis data Analisis penggunaan lahan

25

3.3 Metode Analisis Data

Tahapan dalam menganalisis data terdiri dari 4 empat bagian yaitu: 1 Pembuatan basis data, 2 Analisis penggunaan lahan, 3 Analisis konsistensi RTRW, 4 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inkonsistensi RTRW.

3.3.1 Basis data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan. Suatu basis data menyediakan data untuk pengguna terbatas maupun berbagai penggunaan secara luas. Suatu basis data terdiri dari satu file atau lebih yang distrukturkan sedemikian rupa dalam bentuk Sistem Pengelolaan Basis Data Database Manajemen SystemDBMS , dan diakses melalui jalur tersebut Barus Wiradisastra 2000. DBMS adalah sistem perangkat lunak yang bertujuan khusus untuk pengelolaan, penyimpanan, dan manipulasi informasi Haryanto 2003. Penyusunan basis data ditujukan untuk mempermudah pencarian dan penghubung data tabular. Suatu sistem pengelolaan basisdata harus dapat digunakan untuk memanipulasi berbagai tipe objek dan variasi hubungan antar objek. Dengan penyusunan basisdata akan memudahkan dalam pengelolaan untuk mendapatkan hasil akhir yang diinginkan baik berupa tabular maupun peta. Dalam penelitian ini data yang disusun sebagai basis data adalah data penggunaan lahan tahun 1998, data penggunaan lahan tahun 2006, dan Peta RTRW 1999-2009. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Arcview 3.3 dan Idrisi. Peta Penggunaan lahan tahun 2006 dan Peta RTRW dioverlay untuk menghasilkan peta konsistensi. Peta ini menjadi dasar atau patokan dalam penyebaran kuisioner dan wawancara langsung.

3.3.2. Analisis penggunaan lahan

Analisis penggunaan lahan dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk penguasaan, penggunaan, dan kesesuaian pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan lindung. Selain itu, dengan analisis ini dapat diketahui besarnya fluktuasi intensitas kegiatan di suatu kawasan, perubahan, dan kecenderungan 26 pola perkembangan kawasan budidaya. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi suatu bentuk penggunaan lahan yang terjadi pada tahun 1998 dan tahun 2006. Hasil identifikasi tersebut kemudian dideskripsikan. Hasil deskripsi tersebut berupa luasan dan persentase luasan dari suatu bentuk penggunaan lahan pada suatu wilayah administrasi dan kelas lereng..

3.3.3. Analisis Konsistensi RTRW

Dokumen yang terkait

Fungsi Ruang Terbuka Dalam Tata Ruang Kota Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Pemerintah Kota Medan)

3 73 96

Model Sistem Dinamis Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Berdasarkan Faktor - Faktor Lingkungan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Polonia Dan Medan Area)

11 86 135

Penerapan Rencana Umum Tata Ruang Kota Berkaitan Dengan Pemberian Izin Lokasi Permukiman

0 19 2

Analisis konsistensi pola pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang (studi kasus kota Palu)

26 88 216

Analisis pola perubahan pemanfaatan ruang dan implikasinya terhadap pelaksanaan rencana tata ruang wilayah kabupaten Sumedang

2 11 140

Konsistensi Rencana Tata Ruang di Kawasan JABODETABEK

0 4 140

ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG TAHUN 2015 TERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG KOTA Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Tahun 2015 Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Klaten Selatan Tahun 2013-2018.

0 2 12

ANALISIS DEVIASI PEMANFAATAN RUANG AKTUALTERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG KOTA Analisis Deviasi Pemanfaatan Ruang Aktual Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Tahun 2009-2018.

0 3 14

ANALISIS DEVIASI PEMANFAATAN RUANG AKTUAL TERHADAPRENCANA DETIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) KECAMATAN Analisis Deviasi Pemanfaatan Ruang Aktual Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Tahun 2009-2018.

0 1 17

TUGAS AKHIR KINERJA RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DALAM PEMANFAATAN RUANG DI KOTA SURAKARTA

0 1 159