Penggunaan Lahan Kota Palu

47

5.2. Penggunaan Lahan Kota Palu

Berdasarkan peta penggunaan lahan tahun 2006 terdapat 13 bentuk penggunaan lahan yaitu hutan lindung, kawasan hutan suaka alam, kawasan hutan produksi terbatas, kawasan industri, kawasan perkantoran pemerintah, kebuntegalan, sawah, kawasan permukiman, perdagangan dan jasa, perikanan, dan peternakan. Dari peta penggunaan lahan tersebut, diketahui bahwa penggunaan lahan yang mempunyai proporsi paling besar adalah kebuntegalan 42.38 dan hutan lindung 20.23 . Sedangkan sisanya merupakan bentuk penggunaan lahan yang lain. Hutan Lindung, 20.23 Kebuntegalan, 42.38 Perikanan, 0.14 Pemukiman, 10.36 Peternakan, 0.22 Kawasan Industri, 0.17 Kawasan Hutan produksi, 13.00 Kawasan Hutan Suaka alam, 9.84 Kaw Perkantoran Pemerintah, 0.32 Kawasan Pertambangan, 0.001 Perdagangan dan Jasa, 0.23 Sawah, 3.11 Gambar 5. Proporsi penggunaan lahan Kota Palu Tahun 2006 Hutan yang dimiliki Kota Palu berada di semua wilayah kecamatan. Sedangkan hutan lindung berada di semua kecamatan di Kota Palu kecuali Kecamatan Palu Utara. Hutan suaka alam dan hutan produksi terbatas saat ini kondisinya berupa hutan sesuai dengan arahan RTRW. Dari luas administrasi kota Palu, kebuntegalan yang terluas berada di wilayah Kecamatan Palu Timur 6 355.48 Ha dan Kecamatan Palu Utara 6 803.16 Ha Tabel 7. Permukiman dominan berada di wilayah Palu Timur dan Palu Selatan dengan luas masing – masing 1 103.92 Ha dan 1 431.76 Ha. Sedangkan di wilayah Palu Barat dan Palu Utara luasnya relatif lebih kecil yaitu 804.6 Ha dan 451.84 Ha. 48 Tabel 7. Luas Penggunaan lahan tahun 2006 di setiap Kecamatan No Klasifikasi Kecamatan Ha Total Palu Timur Palu Barat Palu Selatan Palu Utara luas 1 Hutan lindung 2734.6 1021.7 3376.8 - 7133.1 19.45 2 Hutan suaka alam 1960.3 - 1264.9 - 3225.2 8.79 3 Hutan produksi terbatas - - - 1157.5 1157.5 3.16 4 Kaw Industri 7.4 4.1 1.4 9.8 22.7 0.06 5 Kaw perkantoran 17.3 4.3 90.9 4.6 117.1 0.32 6 Kaw pertambangan - 0.3 - - 0.3 0.00 7 Sawah 74.7 179.6 545.4 324.3 1124 3.06 8 Kebuntegalan 6355.5 3453.8 3189.8 6857.1 19856. 2 54.13 9 Pemukiman 1203.9 840.6 1431.8 451.8 3928.1 10.71 10 Perdagangan dan jasa 23.1 26.8 20.4 7.6 77.9 0.21 11 Perikanan 19.6 4.8 1.3 - 25.7 0.07 12 Peternakan 5.9 0.6 5.2 - 11.7 0.03 Sumber: Hasil analisis Lokasi-lokasi yang berupa kebun dan tegalan di wilayah kecamatan Palu barat umumnya berada jauh dari pusat kota aksesibilitas rendah tetapi dekat dengan permukiman penduduk. Demikian pula halnya dengan kebun dan tegalan di wilayah Palu Utara. Baik di wilayah Palu Barat maupun di wilayah Palu Utara. lokasi yang digunakan untuk kebun dan tegalan umumnya relatif datar. Hal ini terlihat dari lokasi-lokasi yang mengikuti garis pantai atau sekitar 20-50 m dari pesisir pantai Gambar 6. Pusat Kota merupakan pusat kegiatan perdagangan dan jasa dan perkantoran Gambar 6. Pusat Kota Palu dominan berada di wilayah Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Selatan, dan Kecamatan Palu Barat. Untuk wilayah kecamatan Palu Utara sendiri tidak dikategorikan ke dalam pusat Kota Palu. Hal ini dikarenakan lokasi Palu Utara yang tidak berhubungan langsung secara fisik dengan tiga kecamatan lainnya Gambar 6. Ruang Terbuka Hijau RTH Kota Palu masih cukup luas. Hal ini terlihat dari proporsi hutan dan kebuntegalan yang bila dijumlahkan masih mempunyai proporsi diatas 50 dari luas wilayah Kota Palu Gambar 5. Kondisi ini tentu 49 sangat mendukung Undang –undang Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007 pasal 29 ayat 2 yang menyatakan proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 tiga puluh persen dari luas wilayah kota. 1 3 7 1 7 2 8 3 6 4 13 10 5 11 4 PETA PENGGUNAAN LAHAN KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH Selatan Utara Timur Barat KETERANGAN : Hutan Lindung Hutan Produksi Terbat as Hutan Suaka Alam Kawasan Perkantoran Kawasan I ndustri Sawah Kebun t egalan Pemukiman Fas Penunjang Perdagangan Jasa Perikanan Peternakan Kaw Pertambangan Tubuh Air 5 5 Kilometers 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Sumber : Hasil analisis PS. PER EN C AN AA N WI LAYA H I PB B OGOR Gambar 6 . Peta Penggunaan Lahan Kota Palu Tahun 2006 Pusat Kota 50

5.3. Analisis konsistensi RTRW Kota Palu

Dokumen yang terkait

Fungsi Ruang Terbuka Dalam Tata Ruang Kota Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Pemerintah Kota Medan)

3 73 96

Model Sistem Dinamis Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Berdasarkan Faktor - Faktor Lingkungan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Polonia Dan Medan Area)

11 86 135

Penerapan Rencana Umum Tata Ruang Kota Berkaitan Dengan Pemberian Izin Lokasi Permukiman

0 19 2

Analisis konsistensi pola pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang (studi kasus kota Palu)

26 88 216

Analisis pola perubahan pemanfaatan ruang dan implikasinya terhadap pelaksanaan rencana tata ruang wilayah kabupaten Sumedang

2 11 140

Konsistensi Rencana Tata Ruang di Kawasan JABODETABEK

0 4 140

ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG TAHUN 2015 TERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG KOTA Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Tahun 2015 Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Klaten Selatan Tahun 2013-2018.

0 2 12

ANALISIS DEVIASI PEMANFAATAN RUANG AKTUALTERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG KOTA Analisis Deviasi Pemanfaatan Ruang Aktual Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Tahun 2009-2018.

0 3 14

ANALISIS DEVIASI PEMANFAATAN RUANG AKTUAL TERHADAPRENCANA DETIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) KECAMATAN Analisis Deviasi Pemanfaatan Ruang Aktual Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Tahun 2009-2018.

0 1 17

TUGAS AKHIR KINERJA RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DALAM PEMANFAATAN RUANG DI KOTA SURAKARTA

0 1 159