Pemasaran Analisis Kelayakan Usaha Lada (Piper nigrum L.) di Desa Kundi Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat
39 buah lada dengan upah sebesar Rp75 000 00 per hari. Besaran upah tersebut
disesuaikan pada standar yang berlaku di Desa Kundi saat pemanenan lada untuk setiap tenaga kerja panen. Dalam luasan tanam 1 ha lada putih, biasanya
menggunakan maksimal berjumlah total 8 tenaga kerja untuk memetik buah lada pada saat musim panen. Biasanya 6 tenaga kerja dari luar keluarga. Namun,
penggunaan tenaga kerja luar keluarga kebutuhan dan banyaknya produksi lada yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja merupakan biaya terbesar dalam kegiatan
budidaya lada putih ini. Oleh sebab itulah dengan keadaan lahan yang juga terbatas, petani hanya menggunakan tenaga luar keluarga sebagai tenaga kerja
bantuan pada saat panen. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan.
Bibit
Bibit lada yang ditanam di Desa Kundi sebagian besar merupakan bibit hasil pemangkasan lada yang ditanam setek batang. Apabila persediaan bibit lada
tidak mencukupi, petani tersebut akan membeli di petani lain. Pada saat bibit lada berumur 12 sampai 18 bulan, tanaman lada akan dipotong sepanjang 7 ruas untuk
menghasilkan bibit lada. Dengan cara pemotongan tersebut dapat menghasilkan 1 sampai 3 bibit lada kemudian diletakkan di dalam polybag. Bibit lada biasanya
digunakan sendiri oleh petani tetapi terkadang juga dijual jika ada petani yang membutuhkan bibit lada dengan harga jual Rp6 000 00 per bibit. Berbagai
varietas bibit yang ditanam petani. Dalam istilah petani di Desa Kundi terdapat jenis bibit lada yaitu, lada kasar, merapen, beluluk, tujuh ruas. Jenis bibit yang
paling banyak ditanam di Desa Kundi adalah jenis bibit merapen.
Pupuk
Pemberian pupuk pada tanaman bertujuan untuk memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman melalui pembentukkan bunga,
buah sesuai dengan potensinya. Dalam kegiatan budidaya lada putih ini, terdapat beberapa jenis pupuk yang umum digunakan petani responden. Jenis-jenis pupuk
tersebut disajikan dalam tabel 13.
Tabel 13 Jenis-jenis pupuk yang digunakan petani responden dalam budidaya lada putih di Desa Kundi
Jenis pupuk Sumber perolehan
Fungsi Pupuk organik
Kelompok Tani Menyuburkan tanah, menambah
kandungan organik tanah Pupuk urea
Kelompok Tani Pertumbuhan vegetative tanaman daun
Pupuk SP-36 Kelompok Tani
Pertumbuhan generative tanaman bunga dan buah
Pupuk NPK Toko pertanian
Pertumbuhan vegetative dan generatif tanaman
Pupuk Phonska Kelompok Tani
Pertumbuhan vegetative dan generatif tanaman
40
Obat
-obatanpestisida
Dalam upaya mencegah berkembangnya penyakit atau hama akibat kondisi cuaca atau hewan-hewan perusak hama maka dilakukan penyemprotan obat-
obatan atau pestisida. Hal ini dilakukan untuk menghindari ulat atau jenis semut- semutan dan memberantas cendawan. Penggunaan pestisida disesuaikan dengan
kondisi tanaman lada dan hanya digunakan jika hama-hama tersebut menyerang tanaman. Namun penggunaan obat biasanya dilakukan setelah pemupukan. Setiap
petani responden menggunakan jenis obat-obatan berbeda sesuai dengan pengetahuan atau pemahaman petani dan penyakit tanaman yang menyerang.
Namun, ada beberapa petani yang tidak menggunakan obat-obatan atau pestisida dalam pengendaliannya terhadap hama dan penyakit. Rincian jenis-jenis obat
yang digunakan setiap petani responden dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14 Jenis – jenis obat atau pestisida yang digunakan petani responden dalam
budidaya lada putih di Desa Kundi pada tahun 2013 Jenis ObatPestisida
Sumber Fungsi
Puradan Toko pertanian Pemberantasan hama yang diletakkan
di sekitar tanaman Matador
Toko pertanian Pemberantasan hama Baycid
Toko pertanian Pemberantasan hama