Tujuan Validasi metode analisis kandungan spesifik residu total monomer stiren pada kemasan polistiren busa dengan simulan panga

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Migrasi Bahan Kemasan pada Pangan

Migrasi adalah proses terjadinya perpindahan suatu zat dari kemasan pangan ke dalam Pangan BPOM 2011. Migrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, konsentrasi awal zat kontak pangan, lama waktu kontak kemasan dengan pangan, suhu kontak, luas permukaan dan sifat pangan asam, berlemak, alkohol BPOM 2009. Regulasi beberapa negara di Eropa menetapkan tiga persyaratan bahan yang bermigrasi dari kemasan ke dalam bahan pangan yang dikemas yaitu tidak membahayakan kesehatan manusia, tidak menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan terhadap komposisi pangan sebagai kontaminan dan tidak menyebabkan perubahan karakteristik organoleptik pangan Grob et al. 2009. Bahan kemasan pangan harus memenuhi persyaratan sebagai batas migrasi total overall migration limits-OMLs dan batas migrasi spesifik specific migration limits- SMLs sesuai dengan kandungan total total content dan kandungan spesifik spesific content. Prosedur uji migrasi dan batas migrasi dalam Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.07.11.6664 Tahun 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan mengacu dari regulasi yang berlaku di Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Untuk migrasi total diadopsi dari regulasi Amerika Food Drug Administration FDA yaitu 21 CFR 175.300, 21 CFR 176.170, 21 CFR part 177 US FDA, dan regulasi Jepang Food Hygiene and Sanitation Law , sedangkan untuk migrasi spesifik beberapa monomer mengacu pada prosedur dan batasan yang ada di Uni Eropa Badan POM 2009. Dalam Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.07.11.6664 Tahun 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan, dalam lampiran 2B, mengatur persyaratan migrasi spesifik, migrasi total, kandungan spesifik dan kandungan terekstrak. Untuk kemasan pangan polistiren dalam peraturan tersebut diatur kandungan spesifik residu total monomer stiren seperti dalam Tabel 2.1, mengacu pada regulasi Amerika Food Drug Administration FDA yaitu 21 CFR 177.1640.

2.2 Simulan Pangan

Simulan pangan adalah media yang digunakan untuk meniru karakteristik pangan tertentu Badan POM 2011. Simulan merupakan larutan yang dapat menyerupai aksi pelepasan komponen dari pangan yang berair, asam, beralkohol, dan berlemak. Simulan digunakan sebagai pengganti pangan pada uji migrasi kemasan. Uji dengan pangan langsung terkadang sulit dilakukan karena produk pangan merupakan matriks yang sangat kompleks McCort-Tipton dan Pesselman 1999. Pengujian dengan menggunakan simulan pangan tersebut merupakan metode pendekatan dengan pangan Grob 2008. Peraturan Kepala Badan POM Nomor. HK.03.1.23.07.11.6664 Tahun 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan, pada lampiran 2C mengatur tipe pangan dan kondisi penggunaan termasuk simulan pangan. Untuk menentukan kandungan spesifik residu total monomer stiren yang dipersyaratkan dalam peraturan, pada