Validasi Metode Analisis Validasi metode analisis kandungan spesifik residu total monomer stiren pada kemasan polistiren busa dengan simulan panga
1 Selektivitas
Selectivity
Selektivitas suatu metode adalah kemampuannya yang hanya mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang
mungkin ada dalam matriks sampel. Selektivitas seringkali dapat dinyatakan
sebagai derajat penyimpangan degree of bias metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang ditambahkan berupa cemaran, hasil urai,
senyawa sejenis, senyawa asing lainnya, dan dibandingkan terhadap hasil analisis sampel yang tidak mengandung bahan lain yang ditambahkan Harmita 2004.
2 Linieritas Linearity
Linieritas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon yang secara langsung atau dengan bantuan transformasi matematik yang baik,
proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel Linieritas biasanya dinyatakan dalam istilah variansi sekitar arah garis regresi yang dihitung
berdasarkan persamaan matematik data yang diperoleh dari hasil uji analit dalam sampel dengan berbagai konsentrasi analit Harmita 2004.
Linieritas juga dapat diuji secara informal dengan memplotkan residual yang dihasilkan oleh regresi linier pada respon konsentrasi dalam satu seri
kalibrasi IUPAC 2002. Parameter adanya hubungan linier t e r s e b u t
digunakan koefisien korelasi pada analisis regresi linier
y
= a + b
x
. Menurut
AOAC 2012, persyaratan linieritas yang baik adalah mempunyai koefisien korelasi R
2
0.99.
3 Presisi Precision
Presisi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur
diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Presisi
diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif RSD.
Jenis presisi adalah keterulangan repeatabilty atau ketertiruan reproducibility
hanya bersifat sebagai tambahan Harmita 2004. Keterulangan biasanya sering digunakan. Keterulangan tersebut berdasarkan
pada kesepakatan hasil dengan kondisi dipertahankan konstan seperti analis yang sama, reagen, peralatan, dan instrumen yang digunakan dalam waktu singkat
IUPAC 2012. Keterulangan diukur sebagai simpangan baku relatif RSD Harmita 2004. Biasanya mengacu pada standar deviasi dari ulangan.
Presisi juga dapat digunakan untuk melihat kesesuaian sistem pada instrumen. Pada instrumen seperti kromatografi cair dan gas, suntikan persiapan
standar yang digunakan dalam uji atau larutan standar lainnya akan dibandingkan untuk memastikan apakah persyaratan untuk presisi terpenuhi. Persyaratan presisi
untuk keberterimaan ditentukan dari besarnya keterulangan menurut persamaan Hortwitz berikut :
RSD =
2
1-0,5 log C
C = fraksi konsentrasi
4 Kecermatan Accuracy
Kecermatan accuracy adalah kedekatan hasil uji dengan konsentrasi analit sebenarnya atau nilai yang dapat diterima. Kecermatan dinyatakan sebagai
persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Salah satu metode
menentukan kecermatan adalah dengan metode penambahan baku standard addition method.
Dalam metode penambahan baku, sampel dianalisis lalu sejumlah tertentu analit yang diperiksa ditambahkan ke dalam sampel dicampur
dandianalisislagi.Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya hasil yang diharapkan. Persentase peroleh kembali dinyatakan
sebagai rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang sebenarnya Harmita 2004.
R
entang penerimaan persentase perolehan kembali berdasarkan AOAC 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Rentang penerimaan nilai recovery AOAC 2012
Kandungan analit dalam sampel
Rentang penerimaan recovery
100 98–101
10 95–102
1 92–105
0.1 90–108
0.01 85–110
10 µgg 10 ppm 80–115
1 µgg 1 ppm 75–120
10 gkg 10 ppb 70-125
5 Limit of Detection LOD dan Limit of Quantitation LOQ
Limit deteksi atau Limit of DetectionLOD adalah jumlah terkecil dari analit dalam sampel yang dapat dideteksi namun belum tentu dapat dikuantisasi
sebagai angka yang tetap. Limit kuantisasi atau Limit of Quantitation LOQ adalah konsentrasi terendah analit dalam sampel yang dapat ditentukan secara
kuantitatif dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima Ermer dalam Ermer dan Miller 2005.
LOD dan LOQ tergantung pada performa dari instrumen, yang dapat ditentukan dengan menggunakan standar murni AOAC 2012. Cara lain dalam
menentukan LOD dan LOQ adalah dengan menentukan respon signal to noise SN
pada instrumen dari perhitungan statistik garis regresi dari kurva kalibrasi baku standar Sukarno 2011.
3 METODE