lampiran 2C bagian kertas dan karton berlapis ataupun tidak dengan keterangan dapat digunakan juga untuk beberapa jenis plastik, diatur tipe pangan dan
prosedur pengujian serta penggunaan simulan yang sesuai seperti pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3, mengacu pada regulasi Amerika Food Drug Administration FDA
yaitu 21 CFR 176.170.
Tabel 2.1 Persyaratan kandungan spesifik residu monomer stiren
a
Bahan Kontak Pangan
Persyaratan Parameter
Batas maks
Polistiren PS dan polistiren
termodifikasi karet
Kandungan spesifik
1. Residu total monomer stiren, digunakan untuk
kemasan yang bersentuhan dengan
pangan, seperti yang disebut dalam
Lampiran 2C tabel 2.2.1, kontak dengan
pangan berlemak di luar tipe III, IV-A, V,
VII-A, dan IX 1 berat
2. Residu total monomer stiren untuk kemasan
yang bersentuhan dengan pangan
berlemak tipe III, IV-A, V, VII-A, dan IX pada
Lampiran 2C tabel 2.2.1
0.5 berat
3. Residu total monomer stiren pada polistiren
termodifikasi karet 0.5 berat
a
Sumber : Badan POM 2011 dan FDA 2009
2.3 Polistiren
Polistiren merupakan polimer dari stiren. Stiren merupakan suatu senyawa organik dengan rumus molekul C
6
H
5
CH=CH
2
, dengan bobot molekul 104,15 dengan nama lain etenilbenzena, feniletilen dan vinilbenzena. Senyawa ini tidak
berwarna sampai berwarna kekuningan dan cair berminyak, mempunyai titik leleh -30.6
o
C, titik didih 145-146
o
C dan d
20
0.9059. Stiren mudah larut dalam alkohol, eter, metanol, aseton dan karbon disulfida Budavari 2001.
Polimerisasi polistiren menjadi rantai panjang berlangsung pada ikatan rangkap karbon viniliknya. Walaupun polimerisasi larutan atau imulsi biasanya
digunakan, sebagian besar polistiren digunakan dengan polimerisasi suspensi atau dengan polimerisasi massa. Polimerisasi stiren dimulai dengan proses yang
disebut prepolimerisasi, suatu wadah yang didalamnya terdapat stiren yang akan
dipolimerisasi biasanya dengan menggunakan peroksida sebagai oksidator diaduk hingga campuran reaksi terkonsentrasi menjadi polimer akibat adanya
proses pencampuran yang efisien dan perpindahan panas yang baik. Umumnya, larutan tersebut mengandung sekitar 30 polimer dengan kekentalan yang sesuai
untuk diolah lebih lanjut Dolbery 2000.
Polystyrene PS adalah polimer serbaguna yang digunakan dalam beragam aplikasi baik dalam polistiren busa polystyrene foamexpanded polystyrene-EPS
dan polistiren tahan benturtekanan high impact polystyrene-HIPS. Jenis polistiren lain yaitu General purpose polystyrene GPS mempunyai karakteristik
jelas clear dan keras yang digunakan dalam kemasan, laboratory ware, dan elektronik. Sifat fisik dan properti pengolahan yang sangat baik ini membuat
polistiren cocok untuk banyak aplikasi daripada plastik lainnya Meenakshi et al. 2002.
Styrofoam adalah nama dagang yang diberikan untuk jenis expanded
polystyrene EPS yang digunakan dalam bentuk busa untuk kemasan serta isolasi
di berbagai bidang industri di dunia Kan dan Demirboga 2009. EPS banyak digunakan di pasaran, dicetak menjadi lembaran untuk thermoforming ke nampan
trays untuk kemasan ikan, daging dan keju, rak telur, tempat makanan dan
cangkir. Keduanya baik lembaran busa maupun kotak tempat makanan dibentuk secara ekstensif digunakan pangan siap saji di restoran karena mereka ringan,
kaku dan memiliki kemampuan isolasi termal yang sangat baik.
Tabel 2.2 Tipe pangan
a
Tipe Bahan pangan dan pangan olahan
I Tidak bersifat asam pH 5,0, produk - produk mengandung air, dapat
mengandung garam atau gula atau keduanya. II
Bersifat asam, produk - produk mengandung air, dapat mengandung garam atau gula atau keduanya, termasuk mengandung emulsi minyak dalam air
dengan kandungan lemak rendah atau tinggi. III
Produk mengandung air, asam atau tidak asam, mengandung minyak atau lemak bebas, dapat mengandung garam termasuk mengandung emulsi air
dalam minyak dnegan kandungan lemak rendah atau tinggi. IV
Produk susu dan turunannya : A. Emulsi air dalam minyak, kandungan lemak rendah atau tinggi
B. Emulsi minyak dalam air, kandungan lemak rendah atau tinggi V
Lemak dan minyak mengandung sedikit air VI
Minuman : A. Mengandung sampai 8 alkohol
B. Non- alkohol C. Mengandung lebih dari 8 alkohol
VII Produk roti selain yang disebut pada tipe pangan VIII dan IX tabel :
A. Roti lembab dengan permukaan mengandung minyak atau lemak bebas B. Roti lembab dengan permukaan tanpa mengandung minyak atau lemak
bebas VIII
Padat kering dengan permukaan tanpa mengandung minyak atau lemak bebas.
IX Padat kering dengan permukaan mengandung minyak atau lemak bebas
a
Sumber : Badan POM 2011 dan FDA 2009