Ancaman HASIL DAN PEMBAHASAN
26 peluang yang sangat penting dalam pengembangan UMKM pangan berdaya saing
di Kota Palembang. Adanya asosiasi pengusaha ini dapat membantu UMKM Pangan Kota Palembang dalam memasarkan produk, membantu UMKM dalam
meningkatkan pengetahuan dan sebagainya.
Pada faktor ancaman, faktor insfrastruktur yang belum memadai memiliki nilai tertimbang tertinggi, yaitu 0.216 dan menjadi ancaman besar bagi UMKM
Pangan berdaya saing di Kota Palembang. Ancaman ini dapat mengganggu proses produksi, karena UMKM pangan berdaya saing membutuhkan insfrastruktur yang
bagus, sehingga dapat membuat berdaya saing. Bobot skor total diperoleh adalah 2.939, yang ditunjukkan UMKM pangan berdaya saing Kota Palembang memiliki
potensi eksternal yang rataan sedang, artinya bahwa UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang memiliki kemampuan merespon tergolong sedang
rataan dan belum menggunakan secara optimal peluang yang ada untuk mengatasi ancaman.
Analisis Matriks IE
Matriks IE merupakan matrik yang menggabungkan bobot skor pada Matriks EFE untuk meleihat posisi sel UMKM berdaya saing di kota Palembang.
Jika posisi sel telah diketahui, maka diketahui pula strategi apa yang harus dilakukan oleh UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang. Berdasarkan
perhitungan matriks IFE didapatkan bobot skor 2.802 dan dari matriks EFE didapatkan bobot skor 2.939. Hasil pemetaan matriks IE dapat dilihat pada
gambar 4.
Gambar 4. Hasil Matriks IE UMKM pangan berdaya saing Kota Palembang mempunyai posisi sel V. Sel
V ini menggambarkan posisi UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang berada pada posisi Hold and Maintain menjaga dan mempertahankan. Strategi
yang tepat bagi usaha yang berada di sel ini adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembagan produk David 2010.
27
Analisis Matriks SWOT
Analisis matriks IFE dan EFE yang telah dilakukan kemudian disusun dalam matriks SWOT untuk merumuskan strategi-strategi berdasarkan faktor-
faktor internal dan eksternal yang telah teridentifikasi dari UMKM Pangan Kota Palembang. Perumusan strategi UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang
dimuat pada Tabel 13 Perumusan strategi dengan matriks SWOT terdiri dari empat kombinasi faktor, yang terdiri dari strategi Kekuatan-Peluang S-O,
strategi Kekuatan-Ancaman S-T, Strategi Kelemahan-Peluang W-O dan Strategi Kelemahan-Ancaman W-T.
Tabel 13. Matriks SWOT UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang
Faktor-Faktor Kekuatan
Strengths-S Kelemahan
Weakness-W Faktor Internal
Internal Factor
Faktor Eksternal
External Factor
1. Keberagaman Produk
UMKM pangan 2.
Makanan khas daerah 3.
Lokasi strategik 4.
Harga terjangkau 5.
Bahan baku bermutu 6.
Mutu produk sesuai harapan konsumen
7. Sistem pembayaran dan
pemesanan berbasis teknologi
8. Memiliki kemasan label
sendiri 9.
Label halal 1.
Kurangnya kegiatan promosi 2.
Pengetahuan SDM masih rendah
3. Belum adanya kontrak dengan
pemasok 4.
Teknologi yang digunakan masih sederhana
5. Kurangnya informasi proses
produksi 6.
Akses ke perbankan masih rendah
7. Belum adanya arsip
pembukuan keuangan yang baik
Peluang Opportunities-O
Strategi W-O Strategi W-T
1. Pasar produk
UMKM pangan dalam dan luar
negeri masih terbuka lebar
2. Terbentuknya
asosiasi kelompok usaha
3. Program pelatihan
dari pemerintah 4.
Loyalitas pelanggan
5. Pelanggan baru
yang selalu meningkat
1. Meningkatkan mutu
produk dan membuat variasi-variasi baru dari
produk yang dihasilkan, serta membuat program
keanggotaan seperti diskon khusus dan
memudahkan akses bagi pelanggan baru dengan
pembelian dan pemesanan berbasis teknologi seperti,
internet
, telpon dan sms. S1, S6, S7, O4, O5
2. Memperluas jaringan
distribusi produk dengan melakukan kerjasama
antar UMKM dalam memasuki pasar baru baru
untuk mendapatkan konsumen dengan
memanfaatkan produk sebagai makanan khas
daerah serta harga kompetitif. S2, O1
1. Memanfaatkan pelatihan yang
dilakukan pemerintah dan GAPEHAM untuk melakukan
pelatihan meningkatkan proses produksi, manajemen usaha
serta melakukan kerjasama yang intensif dan kontinu
dalam peningkatan pengetahuan SDM,
penggunaan teknologi dan akses pinjaman modal ke
perbankan W2, W4, W5, W6, P3, P2
2. Meningkatkan dan melakukan
promosi secara kontinu berkelanjutan untuk
memperluas pasar, serta meningkatkan loyalitas
pelanggan dan menarik minat pelanggan baru dan masyarakat
terhadap produk UMKM pangan berdaya saing lokal
W1, W5, W6, W7, P1, P4, P5
28
3. Memanfaatkan program
pelatihan yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan kompetensi dari kelompok usaha dan
meningkatkan brand dari produk yang dimiliki S8,
S9, O2,O3
Ancaman Threats-T
Strategi S-T Strategi W-T
1. Insfrastruktur
belum memadai 2.
Mutu komoditas tidak sesuai
harapan 3.
Harga bahan baku fluktuatif
4. Tingkat persaingan
dengan usaha sejenis
1. Melakukan pemilihan
lokasitempat penjualan strategik dimana tempat
yang dekat dengan pasar dan konsumen sehingga
dapat meminimalisir kerugian akibat
infrastrustur yang kurang baik, mutu bahan baku
dan komoditas yang dijual dapat terjaga dengan baik
S3, S5, T1,T2,T3
2. Melakukan inovasi
terhadap pengembangan produk yang mempunyai
nilai tambah tinggi sehingga meminimalisir
tingkat kerugian berubah- ubahnya harga bahan
baku dan menghadapi persaingan dengan usaha
sejenis S1, S2, T4 1.
Meningkatkan pengetahuan SDM dalam hal meminimalisir
risiko dan penggunaan teknologi supaya bisa
mengurangi kerugian akibat mutu komoditas dan bahan
baku yang tidak pasti W2, W3, W4, W5, T2, T3
2. Membangun koordinasi dan
kerjasama yang baik dari semua pihak untuk membuat
sebuah sistem usaha, akses permodalan dan teknologi yang
baik dan tepat guna W5,W6, W7, T4
Berdasarkan Tabel 13, terdapat sembilan strategi yang dapat dirumuskan dari kombinasi faktor internal dan eksternal. sembilan strategi ini dibagi menjadi
empat kelompok strategi, yaitu: a.
Strategi S-O Strengths-Opportunities Strategi ini adalah strategi yang diciptakan atau dirumuskan dengan
menggunakan kekuatan internal UMKM Pangan Kota Palembang untuk memanfaatkan peluang, yaitu:
1 Meningkatkan mutu produk dan membuat variasi-variasi baru dari produk
yang dihasilkan, serta membuat program keanggotaan seperti diskon khusus dan memudahkan akses bagi pelanggan baru dengan pembelian,
serta pemesanan berbasis teknologi seperti, internet, telpon dan sms.
UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang mempunyai keberagaman produk sangat tinggi dan pasar untuk produknya, baik di
dalam atau di luar negeri. Oleh karena itu untuk memaksimalkan daya saing dan meningkatkan nilai tambah dari produk UMKM tersebut di
upayakan membuat variasi-variasi baru dari produk yang dihasilkan. Untuk itu strategi ini bisa diterapkan untuk mempertahankan loyalitas
pelanggan melalui pembuatan kartu membership atau keanggotan pelanggan dan memberikan diskon khusus.
Lanjutan Tabel 13
29 2
Memperluas jaringan distribusi produk dengan melakukan kerjasama antar UMKM untuk memasuki pasar baru guna mendapatkan konsumen dengan
memanfaatkan produk sebagai makanan khas daerah dan harga kompetitif. Adanya kerjasama dan asosiasi antar UMKM dapat memperluas
pasar serta mempermudah UMKM tersebut untuk memasuki pasar baru. Dalam hal ini, UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang
mempunyai pasar luas, namun belum memiliki kontrak dengan pemasok, sehingga pemasarannya belum berjalan baik. Kekuatan harga produk yang
terjangkau dan kompetitif membuat dan memperluas jaringan distribusi sebagai strategi yang baik untuk memanfaatkan pasar produk UMKM
yang masih terbuka lebar untuk mendapatkan konsumen baru.
3 Memanfaatkan program pelatihan yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan kompetensi dari kelompok usaha dan dapat meningkatkan brand
dari produk yang dimiliki. Untuk lebih mengembangkan usaha dan meningkatkan mutu produk
yang lebih baik, maka kompetensi UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang dengan memanfaatkan pelatihan-pelatihan, serta pembinaan
yang diadakan oleh Dinas Pertanian ataupun bertukar informasi dan ilmu dengan anggota kelompok UMKM pangan berdaya saing dikota
Palembang lainnya.
b. Strategi W-O Weaknesess-Opportunites
Strategi ini bertujuan meminimalkan, atau memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil manfaat dari peluang eksternal.
1 Memanfaatkan pelatihan yang dilakukan pemerintah dan GAPEHAM
untuk melakukan pelatihan, meningkatkan proses produksi, manajemen usaha, serta melakukan kerjasama intensif dan kontinu dalam peningkatan
pengetahuan SDM, penggunaan teknologi dan akses pinjaman ke perbankan.
2 Meningkatkan dan melakukan promosi secara kontinu berkelanjutan
untuk memperluas pasar, serta meningkatkan loyalitas pelanggan dan menarik minat pelanggan baru dan masyarakat terhadap produk UMKM
Pangan berdaya saing.
c. Strategi S-T Strengths-Threats
Strategi ini diciptakan dengan kekuatan UMKM pangan berdaya saing, yaitu untuk menghindari atau mengatasi dampak ancaman eksternal.
1 Melakukan pemilihan lokasitempat penjualan strategis tempat yang dekat
dengan pasar dan konsumen, sehingga bisa meminimalisir kerugian akibat infrastruktur kurang baik, mutu bahan baku dan komoditas yang dijual
dapat terjaga dengan baik
2 Melakukan inovasi terhadap pengembangan produk yang mempunyai nilai
tambah tinggi, sehingga bisa meminimalisir tingkat kerugian akibat berubah-ubahnya harga bahan baku dan untuk menghadapi persaingan
dengan usaha sejenis. Menurut Abidin et al. 2014 inovasi dan kreativitas bisa meningkatkan mutu brand dan packing yang merupakan solusi untuk
standarisasi dan internasionalisasi.
30 d.
Strategi W-T Weaknesess-Threats Strategi ini diciptakan untuk meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman, yaitu: 1
Meningkatkan pengetahuan SDM dalam hal meminimalisir risiko dan penggunaan teknologi, agar mengurangi kerugian akibat mutu komoditas
dan bahan baku yang tidak pasti. 2
Membangun koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk membuat sebuah sistem usaha, permodalam dan teknologi yang baik dan
tepat guna. Melihat pemaparan pada butir a-d dapat disusun tema utama dari strategi
pengembangan UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang yaitu meningkatkan keterampilan SDM dalam hal produksi, teknologi dan pemasaran
sehingga akan menghasilkan produk yang berkualitas serta melakukan kerja sama dengan pemerintah dan memanfaatkan program-program pelatihan yang
dilakukan oleh pemerintah.
Analisis Struktur Hirarki Strategi Pengembangan UMKM Pangan Berdaya Saing di Kota Palembang
Proses penyusunan hirarki terdiri dari tiga tahapan, yaitu 1 mengidentifikasikan tujuan keseluruhan pembuatan hirarki atau goalfokus; 2
menentukan kriteria-kriteria yang diperlukan atau yang sesuai dengan goalfocus keseluruhan tersebut, 3 mengidentifikasi alternatif-alternatif yang akan
dievaluasi di bawah sub kriteria Permadi 1992.
Struktur strategi pengembangan UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang disusun menjadi lima level hirarki dan penyusunan tersebut
berdasarkan hal-hal yang saling terkait dan sangat penting dalam mencapai fokus. Level-level tersebut terdiri dari: 1 level pertama ditetapkan sebagai goalfokus
yang ingin dikonsentrasikan, yaitu strategi pengembangan UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang; 2 level kedua ditetapkan sebagai faktor yang
teridiri dari enam hal-hal yang penting bagi pengembangan UMKM Pangan di Kota Palembang, yaitu ketersediaan bahan baku, SDM, infrastruktur, kebijakan
pemerintah, keuangan, dan pemasaranpromosi. 3 level ketiga ditetapkan sebagai aktor terdiri dari lima aktor yang terlibat dalam upaya pengembangan UMKM
Pangan Kota Palembang, yaitu Ketua GAPEHAMM, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi dan UMKM, Dosen UNSRI, dan Dinas Perikanan, 4 level keempat
ditetapkan sebagai tujuan dalam mencapai strategi pengembangan, meliputi lima tujuan, yaitu meningkatnya daya saing produk UMKM pangan, meningkatnya
pendapatan UMKM pangan, meluasnya jaringan distribusi, meningkatnya kemampuan produksi UMKM, meningkatnya manajemen usaha UMKM pangan;
5 level kelima ditetapkan sebagai alternatif strategi yang dapat digunakan dalam mencapai goalfokus, meliputi sembilan strategi. Struktur hirarki strategi
pengembangan UMKM pangan berdaya saing kota Palembang dapat dilihat pada Gambar 5.
31
Gambar 5. Struktur hirarki strategi pengembangan UMKM Pangan Kota Palembang
Keterangan: S1 : Meningkatkan mutu produk dan membuat variasi-variasi baru dari produk
yang dihasilkan, serta membuat program keanggotaan seperti diskon khusus dan memudahkan akses bagi pelanggan baru dengan pembelian, serta
pemesanan berbasis teknologi seperti, internet, telpon dan sms.
S2 : Memperluas jaringan distribusi produk dengan melakukan kerjasama antar UMKM untuk memasuki pasar baru guna mendapatkan konsumen dengan
memanfaatkan produk sebagai makanan khas daerah dan harga kompetitif. S3 : Memanfaatkan program pelatihan yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan kompetensi dari kelompok usaha dan dapat meningkatkan brand
dari produk yang dimiliki. S4 : Memanfaatkan pelatihan yang dilakukan pemerintah dan GAPEHAM
untuk melakukan pelatihan meningkatkan proses produksi, manajemen usaha serta melakukan kerjasama yang intensif dan kontinu dalam
peningkatan pengetahuan SDM, penggunaan teknologi dan akses pinjaman modal ke perbankan.
S5 : Meningkatkan dan melakukan promosi secara kontinu berkelanjutan untuk memperluas pasar, serta meningkatkan loyalitas pelanggan dan menarik
minat pelanggan baru dan masyarakat terhadap produk UMKM pangan berdaya saing lokal.
S6 : Melakukan pemilihan lokasitempat penjualan strategik dimana tempat yang dekat dengan pasar dan konsumen sehingga dapat meminimalisir kerugian
akibat infrastrustur yang kurang baik, mutu bahan baku dan komoditas yang dijual dapat terjaga dengan baik.
S7 : Melakukan inovasi terhadap pengembangan produk yang mempunyai nilai tambah tinggi sehingga meminimalisir tingkat kerugian berubah-ubahnya
harga bahan baku dan menghadapi persaingan dengan usaha sejenis.
32 S8 : Meningkatkan pengetahuan SDM dalam hal meminimalisir risiko dan
penggunaan teknologi supaya bisa mengurangi kerugian akibat mutu komoditas dan bahan baku yang tidak pasti.
S9 : Membangun koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk membuat sebuah sistem usaha, permodalan dan teknologi yang baik dan
tepat guna.
Faktor-Faktor Penyusun Hirarki Strategi Pengembangan UMKM Pangan Berdaya Saing di Kota Palembang
Faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya strategi pengembangan produk UMKM Pangan Kota Palembang, yaitu:
a. Faktor Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku sangat penting bagi terlaksananya pengembangan UMKM Pangan Kota Palembang. Ketersediaan bahan baku sangat dipengaruhi dan
ditentukan oleh petani, serta dinas-dinas terkait seperti dinas pertanian dan perikanan yang dituntut supaya bahan baku yang diperlukan oleh UMKM
Kota Palembang bisa terpenuhi.
b. Faktor SDM
Pengembangan UMKM Pangan Kota Palembang dipengaruhi oleh faktor SDM yang sangat dipengaruhi oleh pelaku usaha dan karywan yang
dituntut menghasilkan produk pangan bermutu dan sesuai dengan permintaan konsumen.
c. Faktor Insfrastruktur
Infrastruktur yang baik akan menghasilkan produk baik pula, dimana infrastruktur sangat dipengaruhi oleh Dinas Koperasi UKM, Dinas Perikanan,
dan Dinas Pertanian. Fungsi dari peningkatan infrastruktur dapat meningkatkan produktivitas dan kemampuan produksi.
d. Faktor Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah menjadi faktor penting dalam pengembangan UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang. Adanya kebijakan yang
mendukung UMKM baik segi finansial dan teknologi diharapkan dapat membuat UMKM pangan lebih berdaya saing.
e. Faktor Keuangan
Terlaksananya UMKM pangan berdaya saing yang baik harus didukung dengan modal tidak sedikit. Untuk meningkatkan produktivitas, memperluas
pasar juga harus didukung dengan faktor keuangan memadai. f.
Faktor pemasaranpromosi Faktor pemasaranpromosi merupakan faktor pendukung bagi
tercapainya pengembangan produk pangan. Dengan adanya promosi dapat meluasnya distribusi produk, sehingga dapat menarik minat masyarakat
terhadap produk UMKM pangan kota Palembang.
Aktor-Aktor yang Berpengaruh dan Berperan pada Strategi Pengembangan UMKM Pangan Kota Palembang.
Aktor yang berpengaruh dalam pengembangan UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang adalah:
33 a.
Ketua GAPEHAM GAPEHAM merupakan singkatan dari Gabungan Pengusaha Handicraft
dan Makanan, yang memiliki pengaruh sangat besar dalam pengembangan UMKM pangan di Kota Palembang. Kegiatan yang dilakukan dalam
kelompok ini
sangat membantu
pelaku usaha
UMKM dalam
mengemabangkan usahanya baik dari segi produksi, pemasaran dan keuangan. b.
Dinas Pertanian Dinas pertanian berperan sebagai pemangku kepentingan yang
berpengaruh bagi pengembangan UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang. Untuk itu, Dinas Pertanian akan menjamin ketersediaan bahan
baku produk untuk UMKM Pangan Kota Palembang.
c. Dinas Koperasi UKM
Dinas Koperasi UKM berperan sebagai pemangku kepentingan yang berpengaruh bagi pengembangan UMKM Kota Palembang dimana Dinas
Koperasi UKM melakukan pelatihan dan membekali UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang dengan pengetahuan dasar, sehingga UMKM pangan
berdaya saing di kota Palembang memiliki pengetahuan yang memadai dalam melakukan produksi.
d. Dosen UNSRI
Kehadiran Dosen UNSRI yang bergerak dan memiliki perhatian lebih terhadap UMKM seperti melakukan peneltian dan pelatihan-pelatihan tentang
UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang juga sangat bagus bagi pengembangan UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang.
e. Dinas Perikanan
Pemangku kepentingan seperti halnya dinas perikanan akan berpengaruh terhadap ketersediaan bahan baku yang digunakan oleh UMKM pangan
berdaya saing di kota Palembang untuk proses produksi. Adanya ketersediaan bahan baku berkelanjutan membuat UMKM Pangan yang ada di Kota
Palembang dapat meningktakan nilai tambah dan daya saing produknya
Tujuan Stategi Pengembangan UMKM Pangan Berdaya Saing di Kota Palembang
Tujuan pengembang UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang terdiri dari lima tujuan, yaitu :
a. Meningkatnya daya saing produk UMKM pangan berdaya saing
Tujuan meningkatnya daya saing UMKM pangan berdaya saing akan tercipta jika didukung oleh tujuan lainnya yang juga akan memberikan nilai
tambah dan pastinya meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang.
b. Meningkatnya pendapatan UMKM pangan berdaya saing
Dalam pengembangan UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang harus bisa meningkatkan pendapatan UMKM tersebut. Adanya peningkatan
dari produksi dan meluasnya jaringan distribusi produk akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan UMKM pangan berdaya saing kota Palembang
c. Meluasnya jaringan distribusi
Tujuan ini merupakan tujuan penting dalam mengembangkan UMKM Pangan berdaya saing Kota Palembang, memiliki distribusi yang luas dan
34 mencapai masyarakat luas merupakan kunci keberhasilan bagi pengembangan
UMKM pangan berdaya saing. d.
Meningkatnya kemampuan produksi UMKM pangan berdaya saing Meningkatnya kemampuan produksi UMKM pangan berdaya saing akan
membuat pasar semakin luas disertai dengan kontrak yang jelas dari pemasok dan distributor. Dalam hal ini, pelaku UMKM pangan berdaya saing akan
semakin banyak memproduksi produknya.
e. Meningkatnya manajemen usaha UMKM pangan berdaya saing
Dengan adanya manajemen usaha yang baik, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi tercapainya manajemen UMKM pangan
berdaya saing yang baik. Sistem administrasi dan keuangan UMKM pangan berdaya saing dapat dikontrol dan dilakukan, sehingga dapat melakukan
evaluasi secara berkala dan memberikan kontribusi positif bagi tercapainya tujuan a, b, c dan d.
Alternatif Strategi Pengembangan UMKM Pangan Berdaya Saing di Kota Palembang
Alternatif strategi merupakan strategi-strategi yang diperoleh rumusan strategi SWOT pada Tabel 13 untuk menunjang keberhasilan fokus strategi
pengembangan UMKM Pangan Kota Palembang. Alternatif strategi tersebut terdiri dari sembilan strategi yang dibagi ke dalam tiga tema utama strategi, yaitu:
1. Produksi meliputi tiga strategi :
a. Meningkatkan mutu produk dan membuat variasi-variasi baru dari produk
yang dihasilkan, serta membuat program keanggotaan seperti diskon khusus dan memudahkan akses bagi pelanggan baru dengan pembelian
dan pemesanan berbasis teknologi seperti internet, telpon dan SMS.
b. Melakukan inovasi terhadap pengembangan produk yang mempunyai nilai
tambah tinggi, sehingga bisa meminimalisir tingkat kerugian akibat berubah-ubahnya harga bahan baku dan menghadapi persaingan dengan
usaha sejenis.
c. Membangun koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk
membuat sebuah sistem usaha, permodalam dan teknologi yang baik dan tepat guna.
2. Pemasaran terdiri dari tiga strategi yaitu:
a. Memperluas jaringan distribusi produk dengan melakukan kerjasama antar
UMKM pangan berdaya saing untuk memasuki pasar baru, untuk mendapatkan konsumen dengan memanfaatkan produk sebagai makanan
khas daerah dan harga kompetitif.
b. Meningkatkan dan melakukan promosi secara kontinu berkelanjutan
untuk memperluas pasar, serta meningkatkan loyalitas pelanggan dan menarik minat pelangan baru dan masyarakat terhadap produk UMKM
Pangan lokal.
c. Melakukan pemilihantempat penjualan strategik dimana tempatnya dekat
dengan pasar dan konsumen, sehingga bisa meminimalisir kerugian akibat infrastruktur yang kurang baik, mutu bahan baku dan komoditas yang
dijual dapat terjaga dengan baik.
35 3.
SDM terdiri dari tiga strategi: a.
Memanfaatkan program pelatihan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi dari kelompok usaha dan dapat meningkatkan
brand dari produk yang dimiliki. Sejalan dengan pernyataan Prayitno 2016, pendidikan dan pelatihan diklat terpusat di Indonesia merupakan
kunci dalam mencitakan daya saing individu.
b. Memanfaatkan pelatihan yang dilakukan pemerintah dan GAPEHAM
untuk melakukan pelatihan peningkatan proses produksi, manajemen usaha serta melakukan kerjasama intensif dan kontinu dalam peningkatan
pengetahuan SDM, pengguanaan teknologi dan akses pinjaman modal ke perbankan. Menurut Solomon 2012 pemerintah harus menyediakan
lingkungan yang memungkinkan UMKM untuk berkembang sehingga bisa bersaing di pasar yang lebih luas.
c. Meningkatkan pengetahuan SDM dalam hal meminimalisir risiko dan
penggunaan teknologi, agar mengurangi kerugian akibat mutu komoditas dan bahan baku tidak pasti Sener et al. 2014 dengan menggunakan
teknologi bisa memanfaatkan sumber daya lebih efisien dan UMKM bisa mencapai pasar Internasional dengan mudah.
Pengolahan Proses Hirarki Analisis
Penyusunan hirarki yang telah disusun sebelumnya, kemudian dilakukan pembobotan pada masing-masing unsur dari setiap tingkat oleh pakar. Pakar yang
dilibatkan dalam penentuan prioritas strategi pengembangan UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang terdiri dari lima pakar, yaitu ketua
GAPEHAMM, Kepala Seksi Dinas Pertanian, Kepala Bagian UKM dan Akademisi Dosen Bidang Manajemen Universitas Sriwijaya. Para pakar diminta
memberikan penilaian terhadap struktur hirarki meliputi fokus, faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi. Setelah dilakukan penilaian, pendapat dari pakar
tersebut digabungkan. Hasil penggabungan tersebut diolah kembali untuk mendapatkan hasil perhitungan secara horizontal dan vertikal.
Pengolahan horizontal dilakukan untuk menghitung besarnya bobot antar unsur dalam suatu tingkat unsur di atasnya. Bobot prioritas pada pengolahan
horizontal ini disebut dengan prioritas lokal, karena hanya melibatkan sebuah hal pembanding yang merupakan anggota dari unsur diatasnya. Sedangkan
pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun bobot prioritas setiap unsur dalam hirarki terhadap unsur sasaran utamanya fokus.
Dalam penyusunan anlisis hirarki ini juga mempunyai Konsistensi logik sampai batas tertentu dalam menetapkan prioritas sangat diperlukan untuk
memperoleh hasil-hasil yang sahih dalam dunia nyata. Nilai rasio konsistensi harus 10 atau kurang, jika lebih dari 10 maka penilaiannya masih acak dan
perlu diperbaiki.
Pengolahan Horizontal
Pengolahan horizontal dibagi menjadi empat bagian tingkat unsur, yaitu 1 pengolahan antar unsur faktor pada tingkat kedua, untuk melihat pengaruh unsur
faktor terhadap fokus yaitu strategi pengembangan UMKM pangan berdaya saing
36 di kota Palembang; 2 pengolahan antar unsur aktor pada tingkat ketiga, untuk
melihat pengaruh suatu unsur aktor terhadap unsur faktor di tingkat kedua; 3 pengolahan unsur tujuan pada tingkat keempat, untuk melihat pengaruh suatu
unsur tujuan terhadap unsur aktor di tingkat ketiga dan 4 pengolahan unsur alternatif strategi pada tingkat kelima, untuk melihat pengaruh suatu unsur
alternatif strategi terhadap unsur faktor tujuan di tingkat keempat.
Unsur faktor pada tingkat kedua
Faktor yang memiliki tingkat prioritas tinggi dalam strategi pengembangan UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang adalah ketersediaan bahan baku
dengan bobot 0.244. Faktor berikutnya adalah SDM, infrastruktur, keuangan, pemasaran dan terakhir kebijakan pemerintah. Bobot faktor prioritas unsur faktor
terhadap fokus dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Bobot dan Prioritas unsur faktor terhadap fokus Faktor
Bobot Prioritas
Ketersediaan Bahan Baku SDM
Infrastruktur Keuangan
Pemasaran Kebijakan Pemerintah
0,244 0,218
0,148 0,138
0,135 0,118
1 2
3 4
5 6
Sumber : Hasil Analisis AHP 2016
Ketersediaan bahan baku sangat penting bagi keberlangsungan UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang. Dalam hal ini yang menjadi prioritas
utama dalam pengembangannya. Faktor ketersediaan bahan baku dapat dicapai jika terjadi kerjasama antara dinas pertanian, dinas perikanan dan petani yang ada
di Kota Palembang. Dengan tersedianya bahan baku bermutu maka akan menghasilkan produk UMKM pangan berdaya saing bermutu dan bisa
meningkatkan daya saing dan menarik minat masyarakat terhadap produk UMKM yang dihasilkan.
Faktor SDM pada prioritas kedua menjadi perhatian, karena untuk mengembangkan UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang harus
didukung dengan SDM memadai. Prioritas ketiga adalah infrastruktur, untuk membuat sebuah produk tersebar keseluruh penjuru wilayah. Dengan adanya
infrastruktur yang baik, maka akan mendukung tercapainya ketersediaan bahan baku dan SDM memadai.
Faktor yang menjadi proritas keempat adalah pemasaranpromosi, UMKM pangan berdaya saing di kota Palembang diharapkan dapat mempromosikan
produknya secara kontinu atau terus menerus, agar produk yang dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat. Untuk melakukan promosi secara kontinu dibutuhkan
modal tidak sedikit, maka pada faktor keuangan harus diperhatikan. Selama ini UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang hanya menggunakan modal
pribadi, tidak menutup kemungkinan UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang akan membutuhkan modal pinjaman dari lembaga keuangan, sehingga
UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang dapat meningkatkan sarana dan prsaaran dalam proses produksi.
37 Selain pemasaran, kebijakan pemerintah akan sangat menguntungkan sekali
bagi UMKM pangan berdaya saing yang ada di Kota Palembang, yaitu dengan adanya peraturan yang memudahkan bagi UMKM pangan berdaya saing telah
dapat membuat UMKM pangan berdaya saing tersebut bertahan dari tahun- ketahun dan bisa mengembangkan usahanya, sehingga nantinya produk yang
dihasilkan jauh lebih baik dan mampu menyaingi produk-produk lainnya.
Unsur aktor pada tingkat ketiga
Tabel 15 mennggambarkan aktor paling berpengaruh dalam ketersediaan bahan baku adalah Dinas Pertanian 0.289 dan di urutan kedua adalah Dinas
Perikanan 0.252. Dalam pelaksanaannya, Dinas Pertanian dan perikanan merupakan aktor utama dalam ketersediaan bahan baku yang ada di Kota
Palembang. Aktor aktor selanjutnya GAPEHAMM 0.185, diikuti dengan Dinas UMKM 0.160 dan Dosen UNSRI 0.114.
Dalam faktor SDM, aktor yang paling berpengaruh adalah GAPEHAMM 0.302, karena yang dibutuhkan oleh UMKM Kota Palembang dalam proses
produksi adalah SDM yang bermutu. Dalam faktor Infrastruktur 0.256 dan keuangan 0.248 aktor yang
memiliki pengaruh dan peran besar adalah Dinas Pertanian. Semakin terbukanya pasar untuk produk UMKM, membuat Infrastruktur menjadi hal yang sangat
penting.
Faktor pemasaran 0.251 dan kebijakan pemerintah 0.291, aktor yang memiliki pengaruh dan peran terbesar adalah GAPEHAMM. Dalam suatu
kelompok usaha dapat ditemukan potensi pasar yang lebih luas lagi, maka pelaku usaha di Kota Palembang membuat GAPEHAMM didalamnya meliputi orang-
orang yang memiliki pengetahuan tentang usaha handycraft, makanan dan minuman.
Tabel 15. Bobot pengolahan horizontal unsur pada tingkat ketiga
Faktor Aktor
GAPEHAMM Dinas
Pertanian Dinas
UKM Dosen
UNSRI Dinas
Perikanan
Ketersediaan Bahan Baku 0.185
0.289
0.16 0.114
0.252 Sumber Daya Manusia
0.302
0.225 0.154
0.161 0.158
Infrastruktur 0.171
0.256
0.243 0.107
0.224 Kebijakan Pemerintah
0.291
0.229 0.2
0.094 0.187
Keuangan 0.235
0.248
0.207 0.136
0.174 Pemasaran
0.251
0.225 0.201
0.134 0.189
Sumber : Hasil Analisis AHP 2016
Unsur Tujuan pada Tingkat Keempat
Hasil pengolahan horizontal antar unsur aktor terhadap tujuan yang terdapat pada Tabel 16 menunjukkan aktor memengaruhi tujuan yang ingin dicapai. Aktor
GAPEHAMM 0.276 mempunyai peranan terhadap tercapainya tujuan meningkatnya pendapatan UMKM pangan berdaya saing MPU dan
GAPEHAMM 0,214 juga berperan terhadap meluasnya jaringan distribusi
38 MJD. Adanya GAPEHAMM membuat pasar produk UMKM pangan berdaya
saing lebih terbuka lebar, karena organisasi ini akan membuat tingkat keberhasilan UMKM pangan berdaya saing lebih tinggi dan pada akhirnya meningkatkan
pendapatan UMKM pangan berdaya saing.
Tabel 16. Bobot pengolahan horizontal unsur pada tingkat keempat
Aktor Tujuan
MDSPU MPU
MJD MKPU
MMUU GAPEHAMM
0.208
0.276
0.214 0.179
0.123 Dinas Pertanian
0.241
0.206 0.213
0.17 0.17
Dinas UKM 0.347
0.168 0.16
0.166 0.159
Dosen UNSRI
0.326
0.203 0.199
0.155 0.117
Dinas Perikanan
0.372
0.128 0.201
0.145 0.153
Sumber : Hasil Analisis AHP 2016
Aktor Dinas Pertanian 0.241, Dinas UKM 0.347, Dosen UNSRI 0.326 dan Dinas Perikanan 0.372, sama-sama berperan penting dalam peningkatan
daya saing produk UMKM Pangan Kota Palembang. Peranan dari Dinas dan Akademisi ini dilakukan dengan cara menjaga ketersediaan bahan baku yang
dibutuhkan oleh UMKM, memberikan bantuan sarana dan prasarana serta melakukan pelatihan-pelatihan yang kemudian diterapkan dan direalisasikan oleh
UMKM, sehingga secara perlahan memengaruhi hasil akhir produk yang dihasilkan dan pada akhirnya meningkatkan daya saing UMKM pangan berdaya
saing di Kota Palembang.
Unsur Alternatif Strategi pada Tingkat Kelima
Hasil pengolahan horizontal antar unsur tujuan terhadap alternatif strategi pada Tabel 17 menunjukkan tujuan yang memengaruhi alternatif strategi ingin
dicapai. Alternatif strategi yang memiliki prioritas tertinggi terhadap tujuan meningkatkan manajemen usaha UMKM pangan berdaya saing dan meningkatkan
daya saing produk UMKM pangan berdaya saing adalah strategi 3 dan 4, yaitu memanfaatkan program pelatihan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
kompetensi kelompok usaha dan dapat meningkatkan brand dari produk yang dimiliki 0.216, serta memanfaatkan pelatihan yang dilakukan pemerintah dan
GAPEHAMM untuk melakukan pelatihan meningkatkan proses produksi, manajemen usaha, melakukan kerjasama intensif dan kontinu dalam peningkatan
pengetahuan SDM, penggunaan teknologi, serta akses pinjaman modal ke perbankan 0.171. Dengan adanya strategi ini, diharapkan dapat membantu
UMKM dalam meningkatkan daya saing, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan pendapatan UMKM Pangan Kota Palembang.
39 Tabel 17. Bobot pengolahan horizontal unsur pada tingkat kelima
Tujuan Alternatif Strategi Si
1 2
3 4
5 6
7 8
9
MDSPU 0.164 0.141 0.143
0.171
0.12 0.094 0.107 0.068 0.093
MPU 0.17
0.142 0.9
0.078 0.142
0.079 0.132 0.078 0.09
MJD 0.105 0.164 0.111
0.075 0.155
0.146 0.083 0.057 0.104 MKPU
0.152 0.119 0.122
0.086 0.109
0.077 0.118 0.091 0.126 MMUU
0.121 0.086 0.216 0.11
0.08 0.067 0.111 0.101 0.109
Sumber : Hasil Analisis AHP 2016
Alternatif yang memiliki prioritas tertinggi terhadap tujuan meningkatkan pendapatan UMKM pangan berdaya saing dan meningkatknya kemampuan
produksi UMKM pangan berdaya saing adalah strategi 1 S1, yaitu meningkatkan mutu produk dan membuat variasi-variasi baru dari produk yang
dihasilkan, serta membuat program keanggotaan seperti diskon khusus, dan memudahkan akses bagi pelanggan baru dengan pembelian dan pemesanan
berbasis teknologi seperti internet, telepon, dan SMS 0.170, serta tujuan meningkatkan jaringan distribusi yang memiliki prioritas tertinggi adalah Strategi
2 S2 memperluas jaringan distribusi produk dengan melakukan kerjasama antar UMKM pangan berdaya saing memasuki pasar baru mendapatkan dengan
memanfaatkan produk sebagai makan khas daerah serta harga produk yang kompetitif 0.164. Ketiga strategi ini sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai,
dan diharapkan dengan meningkatnya pendapatan UMKM pangan berdaya saing, meningkatnya jaringan distribusi UMKM dan meningkatnya kemampuan
produksi UMKM maka UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang mampu bersaing terhadap produk-produk makanan dari luar, sehingga nantinya
menciptakan UMKM Pangan yang berdaya saing.
Pengolahan Vertikal
Pengolahan vertikal dilakukan bertujuan melihat pengaruh setiap unsur pada tingkathirarki tertentu terhadap unsur fokus utama pada tingkat pertama. Skema
hirarki dapat dilihat pada Gambar 6.
40
Gambar 6. Skema hirarki hasil pengolahan vertikal
Unsur Aktor Terhadap Fokus Utama
Berdasarkan hasil pengolahan bertikal yang terdapat pada Tabel 18, aktor utama dalam pengembangan UMKM Pangan Berdaya Saing Kota Palembang
adalah Dinas Pertanian 0.249, aktor kedua adalah GAPEHAMM 0.237, aktor ketiga adalah Dinas UKM 0.188, aktor keempat dalah Dinas Perikanan 0.127,
dan aktor terakhir adalah Dosen UNSRI 0.154. Peran berbagai lembaga-lembaga pemerintahan sangat dibutuhkan oleh UMKM Pangan berdaya saing di Kota
Palembang, yaitu dapat meningkatkan kompetensi dari masing-masing UMKM pangan berdaya saing melalui pelatihan-pelatihan, seminar dan pendampingan
yang dilakukan.
Tabel 18. Bobot dan prioritas aktor terhadap fokus utama Aktor
Bobot Aktor Prioritas
Dinas Pertanian 0.249
1 GAPEHAMM
0.237 2
Dinas UKM 0.188
3 Dinas Perikanan
0.127 4
Dosen UNSRI 0.154
5
Sumber : Hasil Analisis AHP 2016
Unsur Tujuan Terhadap Fokus Utama
Berdasarkan hasil pengolahan vertikal yang terdapat pada Tabel 19, tujuan utama pengembangan UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang adalah
meningkatnya daya saing produk UMKM pangan berdaya saing 0.273; tujuan
41 kedua adalah meningkatnya pendapatan UMKM pangan berdaya saing 0.194;
tujuan ketiga meluasnya jaringan distribusi 0.190; tujuan keempat meningkatnya kemampuang produksi UMKM pangan berdaya saing 0.158 dan tujuan terakhir
adalah meningkatkan manajemen usaha UMKM berdaya saing 0.140. Meningkatnya daya saing produk UMKM pangan berdaya saing merupakan
indikasi bahwa pengembangan UMKM Pangan berdaya saing telah berjalan dengan baik.
Tabel 19. Bobot dan prioritas tujuan terhadap fokus utama Tujuan
Bobot Tujuan Prioritas
Meningkatnya daya saing produk UMKM 0.273
1 Meningktanya pendapatan UMKM
0.194 2
Meluasnya jaringan distribusi 0.190
3 Meningkatnya kemampuan produksi UMKM
0.158 4
Meningkatnya manajemen usaha UMKM 0.140
5
Sumber : Hasil Analisis AHP 2016
Unsur Alternatif Strategi Terhadap Fokus Utama
Berdasarkan hasil sintesis penilaian bobot alternatif alternatif yang dilakukan dengan menggunakan Software Expert Choice v.11 Tabel 20,
alternatif strategi utama adalah alternatif Strategi 1, yaitu meningkatkan mutu produk dan membuat variasi-variasi baru dari produk yang dihasilkan, serta
membuat program keanggotaan seperti diskon khusus dan memudahkan akses bagi pelanggan baru dengan pembelian dan pemesanan berbasis teknologi seperti
internet
, telepon dan SMS 0.148. Alternatif kedua adalah Strategi 2, yaitu memperluas jaringan distribusi produk dengan melakukan kerjasama antar
UMKM pangan berdaya saing memasuki pasar baru agar mendapatkan konsumen yang memanfaatkan produk sebagai makanan khas daerah dan harga kompetitif
0.136. Alternatif ketiga adalah Strategi 3, yaitu memanfaatkan program pelatihan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi kelompok
usaha serta dapat meningkatkan brand dari produk yang dimiliki 0.132.
Alternatif keempat adalah strategi 5, yaitu meningkatkan dan melakukan promosi secara kontinu berkelanjutan untuk memperluas pasar, serta
meningkatkan loyalitas pelanggan dan menarik minat pelanggan baru dan masyarakat terhadap produk UMKM pangan lokal berdaya saing 0.125.
Alternatif kelima adalah Strategi 7, yaitu melakukan inovasi terhadap pengembangan produk dengan nilai tambah tinggi, sehingga kita bisa
meminimalisir tingkat kerugian akibat berubah-ubahnya harga bahan baku dan untuk menghadapi persaingan dengan usaha sejenis 0.108.
Alternatif keenam adalah Strategi 9, yaitu membangun koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk membuat sebuah sistem usaha,
permodalan dan teknologi yang baik dan tepat guna 0.100. Alternatif ketujuh adalah Strategi 6, yaitu melakukan pemilihan lokasitempat penjualan strategik
dimana tempat dekat dengan pasar dan konsumen, maka bisa meminimalisir kerugian akibat infrastruktur yang kurang baik, mutu bahan baku dan komoditas
yang dijual dapat terjaga dengan baik 0.95.
42 Alternatif kedelapan adalah Strategi 4, yaitu memanfaatkan pelatihan yang
dilakukan pemerintah dan GAPEHAMM untuk melakukan pelatihan peningkatan proses produksi, manajemen usaha serta melakukan kerjasama yang intensif dan
kontinu dalam peningkatan pengetahuan SDM, penggunaan teknologi dan akses pinjaman modal ke perbankan 0.80. Alternatif kesembilan adalah Strategi 8
yaitu meningkatkan pengetahuan SDM dengan meminimalisir risiko dan penggunaan teknologi untuk mengurangi kerugian akibat mutu komoditas dan
bahan baku yang tidak pasti 0.75.
Tabel 20. Bobot dan Prioritas alternatif terhadap fokus utama Alternatif Strategi
Bobot Alternatif Prioritas
1 0.148
1 2
0.136 2
3 0.132
3 5
0.125 4
7 0.108
5 9
0.100 6
6 0.095
7 4
0.080 8
8 0.075
9
Sumber : Hasil Analisis AHP 2016
Hasil Sintesis yang dihasilkan oleh Software Expert Choice dimuat pada Gambar 7.
Gambar 7. Hasil sintesis terhadap fokus utama Hasil dari pengolahan horizontal dan vertikal yang merupakan
penggabungan penilaian pakar-pakar ahli yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan mencapai fokus strategi
pengembangan UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap level hirarki faktor, aktor, tujuan dan alternatif
strategi memiliki satu prioritas utama untuk membantu UMKM Pangan Kota Palembang dalam mengembangkan usahanya.
Prioritas tersebut adalah: 1.
Level faktor. Penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan dalam mengembangkan UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang adalah
faktor SDM 0.302, karena untuk menghasilkan sebuah produk makanan
43 yang baik dimuali dari kompetensi manusia yang membuat makanan tersebut.
Dengan kemampuan SDM mumpuni akan membuat sebuah UMKM pangan berdaya saing meningkatkan produksi dan akan meningkatkan pendapatan
petani, serta pada akhirnya UMKM Pangan tersebut bisa berdaya saing.
2. Level aktor. Penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
mengembangkan UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang adalah aktor Dinas Pertanian 0.249, karena Dinas ini menjaga ketersediaan bahan
baku yang dibutuhkan UMKM pangan berdaya saing, serta melakukan pelatihan-pelatihan dan pendampingan terhadap pelaku usaha, dapat bertahan
dan berkembang, serta mampu bersaing dengan produk-produk sejenis.
3. Level Tujuan. Penting untuk diperhatikan dalam mengembangkan UMKM
Pangan Berdaya saing di Kota Palembang adalah tujuan meningkatkan daya saing produk UMKM 0.273. Meningkatnya daya saing produk UMKM akan
memberikan pengaruh bagi keberlangsungan usaha. karena daya saing merupakan indikasi apakah UMKM tersebut sudah berjalan dengan baik atau
belum.
4. Level alternatif strategi. Penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan
dalam mengembangkan UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang adalah meningkatkan mutu produk dan membuat variasi-variasi baru dari
produk yang dihasilkan, serta membuat program keanggotaan seperti diskon khusus dan memudahkan akses bagi pelanggan baru dengan pembelian dan
pemesanan berbasis teknologi seperti internet, telepon, dan SMS 0.148.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuat implikasi manajerial yang dapat dilakukan, yaitu menetapkan beberapa alternatif strategi yang dilakukan oleh
UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang. Yang mengandalkan kekuatan dan peluang UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang, serta mengatasi
dan meminimalisir adanya kelemahan dan ancaman dari lingkungan internal dan eksternal UMKM Pangan berdaya saing di Kota Palembang.
Proses Produksi harus ditingkatkan untuk membentuk sebuah UMKM Pangan yang berdaya saing di Kota Palembang yaitu dengan cara meningkatkan
mutu produk yang dihasilkan dengan cara diverifikasi Horizontal menambah variasi produk baik dalam segi rasa, bentuk dan jumlah dan diverdifikasi Vertikal
dengan membuat produk tersebut bernilai tambah yang tinggi dengan memperbaharui kemasan, serta menggunakan kemasan yang ramah lingkungan
dan membuat kemasan yang jauh lebih menarik dari sebelumnya.
Pengembangan UMKM Pangan berdaya saing Kota Palembang harus dilakukan dengan cara meningkatkan kegiatan promosi. Untuk mendapatkan pasar
yang luas dan loyalitas pelanggan, maka dilakukan promosi secara kontinu. Promosi yang dilakukan harus mengoptimalkan penggunaan teknologi internet
seperti website dan social media yang telah ada.
Dalam hal SDM UMKM pangan berdaya saing di Kota Palembang harus memaksimalkan pelatihan-pelatihan yang diadakan Dinas UKM Kota Palembang,
terutama mengembangkan kompetensi dasar dari pelaku usaha. UMKM Kota Palembang harus memanfaatkan asosiasi usaha seperti GAPEHAMM untuk
mendapatkan informasi dan berbagi pengetahuan dengan anggota asosiasi lain.
44