Sebaran Diameter Jati Cacat Kayu pada pembagian batang aktual

Persentase cacat terbesar untuk cacat bentuk adalah cacat bentuk kesilindrisan dan kebundaran dengan persentase sebesar 26,07, sedangkan pada cacat badan persentase cacat terbesar yang ditemukan adalah cacat mata kayu dengan persentase 6,60. Pada cacat bontos cacat kunus merupakan cacat terbesar dengan persentase 2,31. Rekapitulasi jenis cacat kayu yang ditemukan pada cabang pohon yang ditebang disajikan pada Gambar 22. Gambar 22. Persentase cacat pada simulasi cabang dan ranting

5.3. Pembagian Batang di Lapangan

5.3.1. Sebaran Diameter Jati

Kebijakan pembagian batang di Koperasi Hutan Jaya Lestari KHJL terbagi dalam 3 tiga kelas diameter AIII ≥30 cm, AII 20,0-29,9 cm, dan AI 14,0-19,9 cm. Keseluruhan sortimen yang diambil berasal dari batang utama, pihak KHJL hanya memanfaatkan sortimen kayu yang berasal dari batang utama, sedangkan cabang dan ranting tidak dimanfaatkan meskipun diameternya cukup besar, hal tersebut dilakukan karena KHJL beranggapan kayu yang diambil dari batang memiliki kualitas kayu yang lebih baik atau lebih kuat. Dari 33 pohon yang ditebang, total volume pembagian batang adalah sebesar 22,20 m 3 dengan rata-rata volume perpohon sebesar 0,63 m 3 perpohon. Distribusi diameter terbesar pada pembagian sortimen di lapangan adalah kelas diameter AIII sebanyak 65 sortimen 42,48 dan volume kayu 17,018 m 3 . Sedangkan sortimen AII sebanyak 48 sortimen 31,37 dengan volume kayu 4,49 m 3 . Sebaran diameter terkecil pada pembagian sortimen di lapangan adalah kelas diameter AI dengan jumlah 40 sortimen 26,14 volume total kayunya sebesar 1,054 m 3 . Rekapitulasi sebaran diameter pembagian batang di lapangan disajikan pada Tabel 5 sebagai berikut. Tabel 5. Sebaran diameter pada pembagian batang di lapangan. Kelas Diameter cm Volume m3 Jumlah sortimen Persentase jumlah sortimen AIII ≥30 cm 17,018 65 42,48 AII 20,0-29,9cm 4,49 48 31,37 AI 10,0-19,9cm 1,054 40 26,14 Jumlah 22,207 153 100

5.3.2. Cacat Kayu pada pembagian batang aktual

Pengujian cacat kayu hasil pembagian batang di lapangan menemukan cacat kayu berupa cacat bentuk seperti kesilindrisan, kebundaran, alur dan kelengkungan. Cacat badan yang ditemukan berupa pecah belah, pecah banting, pecah semplerlepas, lubang gerek, buncak-buncak, lengar dan cacat mata kayu. Untuk cacat bontos, cacat yang ditemukan adalah gerowongteras rapuh, pecah hati, pecah gelang, gabeng,gubal, pecah bontos, pakah dan kunus. Persentase cacat terbesar untuk cacat bentuk adalah cacat bentuk adalah cacat kesilindrisan dan kebundaran dengan persentase sebesar 19,92. Sedangkan pada cacat badan, persentase cacat terbesar yang ditemukan adalah cacat mata kayu dengan persentase 7,16. Pada cacat bontos, cacat pecah bontos merupakan cacat terbesar dengan persentase 12,24. Rekapitulasi cacat pada pembagian batang di lapangan disajikan pada Gambar 23 sebagai berikut. Gambar 23. Persentase cacat pada pembagian batang aktual 5.4. Kualitas Kayu Bundar Jati 5.4.1. Kualitas Kayu Bundar Jati pada Simulasi Pembagian Batang