BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemanenan hasil hutan kayu merupakan kegiatan yang penting untuk mendukung keberhasilan pengelolaan dan pengusahaan hutan. Tujuan dari
kegiatan pemanenan kayu salah satunya adalah untuk memaksimalkan nilai kayu dan mengoptimalkan suplai bahan baku industri.
Untuk meningkatkan pasokan kayu untuk bahan baku industri, maka diperlukan sumber bahan baku kayu lainnya selain dari HPHHTI, salah satu
sumber bahan baku yang dapat dioptimalkan adalah hutan berbasis masyarakat. Untuk menjamin kualitas kayu yang dihasilkan dari pengelolaan hutan berbasis
masyarakat, diperlukan pengujian kualitas kayu agar mutu kayu yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar.
Kualitas kayu jati yang dihasilkan dari hutan berbasis masyarakat ini belum teruji secara menyeluruh sesuai dengan acuan normatif standar kualitas
yang ada. Pengujian kualitas kayu bulat jati di hutan berbasis masyarakat masih minim dilakukan, oleh karena itu pengujian kualitas kayu pada pengelolaan
hutan berbasis masyarakat perlu dilakukan. Hasil dari pengujian kualitas kayu ini digunakan sebagai dasar untuk membagi batang secara skematis untuk
mendapatkan nilai kayu yang maksimal. Kayu jati merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomis tinggi, oleh
karena itu dibutuhkan suatu kebijakan pembagian batang yang baik agar nilai
ekonomis kayu jati dapat ditingkatkan.
Mengingat pengelolaan hutan berbasis masyarakat ini telah mendapatkan sertifikasi ekolabel, maka seluruh bagian kayu mempunyai nilai pasar yang
tinggi, sehingga sedapat mungkin semua bagian batang yang dihasilkan dapat menjadi bahan baku industri yang bernilai mutu tinggi.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi dan mengukur jenis dan cacat kayu jati pada pengelolaan
hutan berbasis masyarakat. 2.
Menentukan kualitas kayu bulat Jati pada pengelolaan hutan berbasis masyarakat.
1.3. Manfaat Penelitian