Tabel 3. Distribusi batang utama berdasarkan kelas diameter
Kelas Diameter cm Volume m3
Jumlah seksi jumlah
seksi
10,0 - 19,9 1,367
30 29,12
20,0 - 29,9 4,067
34 33,01
≥ 30 15, 071
39 37,86
Jumlah 20,505
103 100
B. Cabang dan Ranting
Tabel 4 menyajikan sebaran kelas diameter kayu bundar jati yang dapat dihasilkan dari cabang dan ranting. Berdasarkan kelas sortimen kayu bundar
jati, bagian cabang dan ranting yang memiliki diameter 10,0-19,9 cm sortimen AI merupakan sortimen yang terbanyak, dengan pesentase sebesar 94,87.
Sortimen terbesar kedua adalah sortimen kelas diameter 20,0-29,9 cm sortimen AII dengan persentase sebesar 5,12. Sedangkan untuk kelas diameter
≥ 30 cm sortimen AIII tidak ada sortimen pada kelompok cabang dan ranting.
Tabel 4. Distribusi cabang dan ranting berdasarkan diameter
Kelas Diameter cm Volume m3
Jumlah seksi Persentase jumlah
seksi
10 - 19,9 2,874
74 94,87
20,0 - 29,9 0,327
4 5,12
≥ 30
Jumlah 3,201
78 100,0
5.2.2. Jenis Cacat Kayu Jati A. Batang Utama
Berdasarkan standar pengujian SNI 01-5007.17-2001 diperoleh bahwa cacat kayu jati perseksi pada bagian batang utama adalah cacat bentuk seperti
cacat kesilindrisan, kebundaran, kelengkungan, dan alur. Cacat badan seperti pecah belah, pecah banting, pecah semplerlepas, lubang gerek, buncak-buncak,
lengar dan cacat mata kayu. Untuk cacat bontos adalah gerowongteras rapuh, pecah hati, pecah gelang, gabeng dan kunus. Contoh gambar cacat kayu bundar
jati disajikan pada Gambar 20.
Gambar 20. Contoh cacat gerowong dan alur pada batang kayu jati. Dari cacat yang ditemukan, persentase cacat terbesar untuk cacat bentuk
adalah cacat kesilindrisan dan kebundaran dengan persentase sebesar 22,13. Sementara pada cacat badan, persentase cacat terbesar yang ditemukan adalah
cacat mata kayu dengan persentase 8,72 . Sedangkan pada cacat bontos, cacat pecah hati merupakan cacat terbesar yaitu sebesar 4,04. Rekapitulasi jenis
cacat kayu yang ditemukan pada batang pohon yang ditebang disajikan pada Gambar 21.
Gambar 21. Persentase cacat kayu pada pohon yang ditebang
B. Cabang dan Ranting
Pengujian kualitas kayu dari bagian cabang dan ranting, cacat kayu jati yang ditemukan adalah seperti kesilindrisan, kebundaran, dan kelengkungan.
Sedangkan untuk cacat badan, jenis cacat yang ditemukan adalah pecah belah, pecah banting, pecah semplerlepas, lubang gerek, buncak-buncak, Lengar dan
cacat mata kayu. Untuk cacat bontos, cacat yang ditemukan adalah gerowongteras rapuh, pecah hati, pecah gelang, gabeng dan kunus.
Persentase cacat terbesar untuk cacat bentuk adalah cacat bentuk kesilindrisan dan kebundaran dengan persentase sebesar 26,07, sedangkan
pada cacat badan persentase cacat terbesar yang ditemukan adalah cacat mata kayu dengan persentase 6,60. Pada cacat bontos cacat kunus merupakan cacat
terbesar dengan persentase 2,31. Rekapitulasi jenis cacat kayu yang ditemukan pada cabang pohon yang ditebang disajikan pada Gambar 22.
Gambar 22. Persentase cacat pada simulasi cabang dan ranting
5.3. Pembagian Batang di Lapangan