Secara umum pengetahuan responden mengenai SADARI adalah baik. Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan responden tentang SADARI yang baik dapat
disebabkan karena informasi mengenai bahaya kanker payudara dan pentingnya SADARI sudah menyebar luas dan diserap dengan mudah oleh responden. Pemilihan
informasi yang diterima responden membuat responden mengingat seluruh informasi.
5.2.5 Sumber Informasi Responden
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar sumber informasi responden mengenai SADARI yaitu sebanyak 20 orang responden
44,44 menyatakan bersumber dari keluarga, dan hanya 2 orang responden 4,44 menyatakan bersumber dari teman.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Field et.al. 2005 menunjukkan bahwa ayah dan ibu yang mengkritik makanan tidak sehat yang sering dimakan anaknya dan
menyatakan penting bagi anaknya untuk tetap sehat dan tidak terserang penyakit. Peneliti berasumsi bahwa jika responden mendapat informasi dari keluarga maka
semakin baik sikap dan tindakan responden dalam upaya mencegah kanker payudara dan kemauan melaksanakan SADARI.
Menurut Green dalam Notoatmodjo 2007 kesehatan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah faktor yang berasal dari
luar diri responden yaitu termasuk tenaga kesehatan yang dapat memengaruhi responden dalam mendapatkan bentuk tubuh ideal.
Peneliti berasumsi bahwa perkembangan psikososial pada masa remaja lebih dipengaruhi oleh teman dibandingkan dengan pengaruh keluarga. Hal ini terjadi
karena remaja memang lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumahnya dan
Universitas Sumatera Utara
merasa sepaham dengan temannya. Akan tetapi responden banyak memperoleh informasi dari keluarga dimana keluarga responden telah memiliki pengetahuan yang
baik mengenai bahaya kanker payudara dan pentingnya SADARI.
5.2.6 Media Informasi
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 38 orang 84,44 memperoleh informasi mengenai kanker payudara
dan SADARI yang bersumber dari 3 media informasi. Hanya sebanyak 3 orang responden 6,66 yang bersumber dari 2 media informasi. Media informasi
responden dalam penelitian ini yaitu televisi, radio, majalahKoran, jejaring sosialBBMinternet.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih 2009 menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden 77,9 menyebutkan media
massa mempengaruhi mereka tentang tindakan pencegahan penyakit dan yang tidak dipengaruhi sebanyak 22,1. Media yang paling memengaruhi antara lain jejaring
sosial dan internet 67,7, media cetak 23,0, dan radio 8,1. Menurut Wahid 2007, kemudahan seseorang untuk memperoleh informasi
dapat membantu mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru. Semakin banyak sumber informasi responden, akan semakin baik pengetahuannya
tentang SADARI, sedangkan jika informasi kurang maka bisa dikatakan pengetahuan responden juga kurang tentang SADARI. Maka peneliti berasumsi bahwa semakin
banyak media informasi yang digunakan semakin baik tindakan siswi dalam melakukan SADARI.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti berasumsi bahwa responden saat ini sangat tertarik dengan perkembangan teknologi informasi yang dapat diakses dengan sangat mudah, selain
didukung oleh kemampuan dari segi ekonomi responden untuk memperoleh alat komunikasi canggih seperti ponsel canggih blackberry, yang sangat mudah
mengirimkan dan mengakses informasi dari berbagai tempat dan dari siapapun baik melalui internet ataupun melalui pesan blackberry mesangger BBM. Dari rasa
ketertarikan tersebut, responden dapat dengan mudah menerima, menyerap, dan mengaplikasikan perilaku kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
a. Tingkat Pengetahuan Responden