Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

bersekolah disini berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yang dimana gaya hidup, pergaulan dan akses teknologinya sudah modern dan mengikuti perkembangan zaman. Dimana pola pikir dan tingkah laku mereka lebih berlandaskan pada pendidikan dan ilmu yang mereka peroleh. Akan tetapi, sebagian besar dari gaya hidup yang modern tersebut, banyak diantaranya yang mengikuti pola hidup kebarat-baratan yang tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat yang sering mereka lakukan antara lain, seperti menyukai makanan cepat saji seperti burger, kentang goring, dll junk food, fast food dan gorengan tentunya. Terbukti dari banyaknya pedagang makanan cepat saji dan gorengan yang berada di sekitar sekolah tersebut. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh bagian tata usaha SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah, belum pernah ada penelitian maupun penyuluhan tentang SADARI dalam upaya deteksi dini kanker payudara di SMA tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian adalah perilaku siswi dalam pemeriksaan payudara sendiri SADARI di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan.

1.2. Tujuan Penelitian

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran perilaku siswi dalam pemeriksaan payudara sendiri SADARI di SMA Swasta Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan. Universitas Sumatera Utara

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor predisposing pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, riwayat penyakit keluarga terhadap pemeriksaan payudara sendiri SADARI di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan. 2. Untuk mengetahui pengetahuan siswi terhadap SADARI di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan. 3. Untuk mengetahui sikap siswi terhadap SADARI di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan.

1.3. Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi bagi Dinas Kesehatan sehingga dapat merancang program kesehatan sebagai sarana promosi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai SADARI pada setiap remaja. 2. Sebagai informasi bagi Yayasan Kanker Indonesia YKI di Medan sehingga dapat merancang program kesehatan sebagai sarana promosi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai SADARI pada setiap remaja. 3. Sebagai sarana penambah pengetahuan penulis tentang perilaku siswi dalam SADARI. 4. Sebagai sarana penambah pengetahuan bagi segenap siswi di SMA Plus Safiyyatul Amaliyyah Medan dan siswi-siswi generasi berikutnya beserta beserta para staf akademis. 5. Merupakan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Perilaku

Perilaku adalah segala sesuatu yang dapat dikerjakan oleh seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung . Pengertian perilaku secara umum adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan makhluk hidup, sedangkan menurut ensiklopedia Amerika perilaku adalah suatu aksi dan reaksi dari organisme terhadap lingkungannya. Departemen Kesehatan RI mendefinisikan perilaku sebagai respon individu terhadap suatu stimulus atau tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan, baik disadari maupun tidak disadari. Pada dasarnya perilaku dapat diamati dengan sikap dan tindakan seseorang, hal tersebut sejalan dengan pernyataan Robert Kwick 1974 bahwa perilaku merupakan tindakan atau perbuatan yang dapat diamati serta dapat dipelajari. Ross, Helen dan Mico, Paul tahun 1974 dalam Sarwono, 1985 mendefinisikan perilaku manusia sebagai suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong driving forces dan kekuatan penahan restrining forces. Perilaku menurut teori dari Lawrence Green 1980 yang membedakan masalah kesehatan menjadi 2 determinan yaitu faktor perilaku dan non perilaku. Untuk faktor perilaku sendiri bertujuan untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku pada setiap individu. Green membagi faktor perilaku menjadi 3 faktor utama yaitu faktor predisposisi, pemungkin dan penguat. Universitas Sumatera Utara