c. Pengukuran Tindakan
Tindakan diukur melalui 9 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone Singarimbun, 1995. Skala pengukuran tindakan berdasarkan pada jawaban yang
diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Masing-masing dengan alternatif jawaban “ya melakukan” dan “tidak melakukan” dengan ketentuan
jika responden menjawab “ya melakukan” dikatakan benar diberi nilai 2 dua, dan jika responden menjawab “tidak melakukan” dikatakan salah diberi nilai 1 satu.
Berdasarkan Arikunto 1998, aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :
a. Tindakan baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh
pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 14. b.
Tindakan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 9-14.
c. Tindakan kurang, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi
seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 9.
3.7 Teknik Pengolahan Dan Analisa Data
3.7.1 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dan proses komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing pengeditan
Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data masuk dan dapat diolah secara benar, sehingga
Universitas Sumatera Utara
pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.
2. Coding pengkodean
Setelah data diperoleh dan melakukan pengeditan maka peneliti melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden untuk mempermudah
analisis data yang telah dikumpulkan. 3. Entri
Yaitu kegiatan memasukkan data ke dalam program komputer untuk pengambilan hasil dan kesimpulan.
3.7.2 Analisa Data
Data yang telah diperoleh dari kuesioner mengenai perilaku siswi dalam SADARI kemudian diolah dengan program komputer. dan disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi. Kemudian data dianalisa secara deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitan
4.1.1 Latar Belakang Pendirian Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah YPSA Medan
Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyah YPSA didirikan pada tanggal 20 Desember 1997 19 Syaban 1418 H oleh Hj. Djamaliah di atas tanah seluas 3,5
Ha dengan tata ruang berstandar internasional. YPSA dibangun di atas tanah yang luas, asri dan mudah terjangkau kendaraan umum, yang terletak di Jl.Setia Budi No.
191 Jl. Kemuning No.8 Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan PB.Selayang II Kota Medan. Yayasan ini didirikan dengan dilatarbelakangi oleh beberapa ayat Alqur’an
yang berbunyi: • Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu
pengetahuan beberapa derajat Q.S Al-Mujadalah : 11 • Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Q.S Annisa : 9
• Tidak sepatutnya orang mukmin pergi mengurus keduniaan, mengapa tidak pergi dari tiap golongan diantara mereka untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama. Q.S At-Taubah : 122 Serta beberapa hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
• Didiklah putra-putrimu sesuai dengan zaman yang akan dihadapinya, sebab mereka dilahirkan berbeda dengan zaman yang kau hadapi. Al Hadits.
Universitas Sumatera Utara