Penghasilan Orang Tua Riwayat Kesehatan Keluarga

komplikasi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan responden dalam penanggulangan kanker payudara yang selanjutnya akan meningkatkan tingkat kepatuhan melakukan upaya pencegahan komplikasi kanker payudara dan meningkatnya kemauan melakukan SADARI.

5.1.2 Penghasilan Orang Tua

Dari hasil penelitian dapat kita lihat bahwa mayoritas pengahasilan responden yang dihitung perbulan berada pada kisaran 5.000.000 – Rp. 10.000.000,-. Ini menunjukkan bahwa penghasilan responden telah berada diatas tingkat UMR yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yaitu Rp. Rp. 1.197.000,- . Berdasarkan hasil penelitian Tiolena, penghasilan mempunyai makna ganda dimana, penghasilan akan selalu sejalan dengan upaya untuk menjaga kesehatan. Dimana dengan meningkatnya status ekonomi seseorang akan sejalan dengan upaya yang mereka lakukan dalam menjaga kesehatan maupun fasilitas kesehatan ketika mereka sakit. Menurut Green mengatakan bahwa biaya, informasi kesehatan, fasilitas kesehatan, pelayanan kesehatan, dan media informasi menjadi faktor pemungkin bagi setiap individu untuk berperilaku. Hal ini disebabkan karena seseorang akan mendapat dan mencari informasi kesehatan maupun mendapat atau mencari informasi mengenai pencegahan dan pengobatan apabila adanya akses ke informasi dan pelayanan kesehatan tersebut dengan dukungan faktor ekonomi yang berasal dari orang tua. Oleh sebab itu, peneliti berasumsi bahwa hal ini dapat menjadi peluang yang memungkinkan akan besarnya antusias responden dalam upaya penanggulangan Universitas Sumatera Utara kanker payudara. Dengan perkataan lain dengan penghasilan orang tua ini berarti mendukung responden dalam penanggulangan kanker payudara dari segi pembiayaan pengobatan. Tingkat penghasilan adalah salah satu faktor predisposing dalam upaya pencegahan kanker payudara karena SADARI yang dilakukan oleh pribadi masing- masing responden karena penghasilan keluarga responden memberikan kemudahan kepada responden dalam mengakses informasi mengenai SADARI.

5.1.3 Riwayat Kesehatan Keluarga

Berdasarkan penelitian dapat kita lihat bahwa sebagian besar responden tidak memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita kanker payudara payudara yaitu sebanyak 40 orang responden 88,88. Dan sebagian kecil responden memiliki keluarga yang pernah menderita kanker payudara sebanyak 5 orang 11,12. Dari hasil penelitian Maharani 2010, wanita yang melakukan pemeriksaan terhadap payudara misal mammografi ke rumah sakit sebagian mengakui bahwa pemeriksaan dilakukan sebagai tindakan preventif, dan ada juga wanita yang melakukan pemeriksaan karena adanya keluarga yang telah mengidap kanker payudara. Hal ini sesuai dengan pendapat David dan Muzaham 1995 yang menyatakan bahwa nilai dari suatu tindakan yang berkaitan dengan upaya menangani gejala penyakit bersumber dari pengalaman seseorang selaku kelompok sosial. Peneliti berasumsi bahwa salah satu resiko kanker payudara adalah riwayat keluarga menderita kanker payudara, bagi responden yang memiliki riwayat keluarga yang pernah terkena kanker payudara, SADARI merupakan upaya preventif utama Universitas Sumatera Utara agar tidak terkena juga. Dari persebaran informasi baik lisan maupun elektronik, kemauan responden untuk melakukan SADARI semakin meningkat. 5.1.4 Pengetahuan Siswi tentang Kanker Payudara dan SADARI. 5.1.4.1 Pengetahuan Siswi tentang Pengertian Kanker Payudara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa kanker payudara adalah penyakit tidak menular yang menyerang sel-sel payudara dan sekitar kelenjar limfa yaitu sebanyak 38 orang responden 84,44. Hanya sebanyak 3 orang responden 6,66 menyatakan sebagai penyakit hereditas. Dalam penelitian Tiolena 2009 mengatakan responden di dalam penelitiannya memakai symbol “dimakan teteknya” dan mengasumsikan sepertinya penyakit kanker payudara memakan payudara si penderitanya. Menurut Suchman didalam Muzaham 1995 yang menyatakan bahwa seorang individu memiliki pandangan mengenai gejala merasa sakit adalah kurang enak badan atau sesuatu yang tidak biasa dialami yang selanjutnya pengetahuan mengenai gejala tersebut akan membuat penafsiran-penafsiran yang berkaitan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimana sebagian besar responden menyatakan bahwa kanker payudara adalah penyakit tidak menular yang menyerang sel-sel payudara dan sekitar kelenjar limfa yaitu sebanyak 38 orang responden 84,44. Hanya sebanyak 3 orang responden 6,66 menyatakan sebagai penyakit hereditas. Menurut peneliti sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik pengertian kanker payudara yang dapat dilihat dari responden yang menyatakan bahwa kanker payudara adalah penyakit menular yang menyerang Universitas Sumatera Utara sel-sel payudara dan sekitar kelenjar limfa sebanyak 38 responden 84,4, pengetahuan yang baik tentang kanker payudara merupakan salah satu faktor penyebab pelaksanaan SADARI. 5.2.2 Pengetahuan Tentang Gejala Kanker Payudara Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa gejala kanker payudara adalah teraba benjolan kecil di payudara yang tidak terasa nyeri sebanyak 25 orang 55,56 dan hanya sebanyak 20 orang responden 44,44 menyatakan bahwa pertumbuhan kanker payudara tidak mudah dideteksi. Menurut Mardiana 2004 gejala serangan kanker payudara semakin banyak melewati stadium dini atau memasuki stadium lanjut yang terdiri dari rasa nyeri atau sakit pada payudara, adanya benjolan dan semakin lama benjolan semakin membesar, payudara mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul luka pada payudara dan putting susu seperti koreng atau eksim, kulit payudara mulai keriput mirip kulit jeruk, dan terkadang keluar cairan atau darah berwarna merah kehitam- hitaman dari puting susu. Menurut Muzaham 1995 bahwa kesimpulan yang diperoleh seseorang pada tahap pengenalan gejala penyakit berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki pengetahuan yang berbeda tentang gejala penyakit tergantung pengetahuan responden tentang penyakit tersebut. Hal ini dikarenakan menurut pendapat Mechanics dalam Notoatmodjo 2003 bahwa seseorang akan menganggap suatu penyakit apabila sakit itu dapat dilihat, dikenali atau dirasakan menonjol dari gejala dan tanda menyimpang. Padahal tidak menutup kemungkinan seseorang yang telah mengalami suatu gejala penyakit tetapi gejala Universitas Sumatera Utara tersebut tidak tampak secara langsung tetapi membutuhkan waktu hingga penyakit tersebut menjadi semakin parah . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang gejala awal kanker payudara dapat dilihat dari masih banyaknya responden yang bahwa pertumbuhan kanker payudara tidak mudah dideteksi karena awal pertumbuhan sel kanker payudara tidak dapat diketahui dengan mudah sebanyak 20 orang responden 44,44. Hal ini dikarenakan tidak adanya tanda-tanda yang khusus mengenai gejala awal seseorang menderita kanker payudara dan juga masih susahnya dilakukan diagnose pasti di laboratorium sebagai indikasi awal kanker payudara.

5.2.3 Pengetahuan Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seseorang Terkena Kanker Payudara