Pengetahuan Pemilik Depot Air Minum

4.3. Pengetahuan Pemilik Depot Air Minum

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada pemilik depot air minum maka pengetahuan responden tentang penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini: Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum No, Pengetahuan Responden Jumlah

1. Pengertian Hygiene Sanitasi Depot Air Minum

1. Upaya kesehatan untuk mengendalikan faktor- faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran terhadap air minum 7 22,6 2. Upaya untuk menjaga kebersihan depot air 12 38,7 3. Tidak tahu 12 38,7 Jumlah 31 100

2. Manfaat Hygiene Sanitasi Depot Air Minum

1. Mencegah pencemaran pada air minum isi ulang 4 12,9 2. Agar kondisi depot air minum selalu bersih 15 48,4 3. Tidak tahu 12 38,7 Jumlah 31 100

3. Syarat Lokasi Depot Air Minum

1. Lokasi depot air minum harus berada pada daerah yang bebas pencemaran lingkungan 19 61,3 2. Berada pada daerah yang bebas debu 10 32,3 3. Tidak tahu 2 6,5 Jumlah 31 100

4. Pengangkutan Air Baku

1. Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke depot air minum 7 22,6 2. Menggunakan alat transportasi khusus 11 35,5 3. Tidak tahu 13 41,9 Jumlah 31 100

5. Tangki Pengangkutan Air Baku

1. Terbuat dari bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan 5 16,1 2. Khusus digunakan untuk air minum 20 64,5 3. Tidak tahu 6 19,4 Jumlah 31 100 Universitas Sumatera Utara No. Pengetahuan Responden Jumlah 6. Tempat Penampungan Air Baku 1. Tidak terkena sinar matahari secara langsung 12 38,7 2. Mudah dibersihkan 11 35,5 3. Tidak tahu 8 25,8 Jumlah 31 100

7. Wadah Air Minum

1. Wadah yang diisi air minum harus dalam keadaan bersih 25 80,6 2. Polostidak bermerek 6 19,4 3. Tidak tahu - - Jumlah 31 100

8. Syarat Peralatan Desinfeksi OzonUV

1. Masih dalam masa efektif membunuh kuman 12 38,7 2. Mudah pemeliharaannya 6 19,4 3. Tidak tahu 13 41,9 Jumlah 31 100

9. Akibat Mengkonsumsi Air Minum Yang

Tercemar 1. Diare, disentri dan gangguan pencernaan lainnya 2 25,8 2. Sakit perut 21 67,7 3. Tidak tahu 8 6,5 Jumlah 31 100

10. Menjaga Kualitas Air Minum

1. Melakukan pemeriksaan air baku 4 12,9 2. Tempat penyimpanan air baku selalu bersih 7 22,6 3. Penyimpanan air baku kurang dari 3 hari 4 12,9 4. Jawaban lebih dari 2 16 51,6 Jumlah 31 100

11. Syarat Pekerja Depot Air Minum

1. Sehat dan bebas penyakit menular 9 29,0 2. Memakai pakaian rapi dan bersih 5 16,1 3. Tidak merokok selama bekerja 4 12,9 4. Jawaban lebih dari 2 13 41,9 Jumlah 31 100

12. Pemeriksaan Air Minum

1. Untuk mengetahui apakah air minum tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan atau tidak 15 48,4 2. Untuk memenuhi peraturan yang berlaku 14 45,2 3. Tidak tahu 2 6,5 Jumlah 31 100 Universitas Sumatera Utara No. Pengetahuan Responden Jumlah 13. Mikro Filter 1. Terdapat mikro filter dengan ukuran berjenjang maksimal 10 mikron 5 16,1 2. Mudah dibersihkan 8 25,8 3. Tidak tahu 18 58,1 Jumlah 31 100

14. Pencucian Galon

1. Pencucian galon dilakukan dengan menggunakan mesin penyikat galon dan dilakukan dalam ruangan tertutup 27 87,1 2. Pencucian galon dilakukan oleh pekerja dan dilakukan di ruangan terbuka 4 12,9 3. Tidak tahu - - Jumlah 31 100

15. Pengawasan Depot Air Minum

1. Dinas Kesehatan KabKota 22 71 2. Puskesmas 3 9,7 3. Tidak tahu 6 19,4 Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 4.2. diperoleh bahwa sebagian besar responden yaitu 12 orang 38,7 menyatakan bahwa hygiene sanitasi depot air minum adalah upaya untuk menjaga kebersihan depot air minum dan 12 orang lainnya 38,7 tidak mengetahui tentang hygiene sanitasi depot air minum. Sebagian besar responden yaitu 15 orang 48,4 menyatakan bahwa manfaat hygiene sanitasi depot air minum adalah agar kondisi depot air minum selalu bersih. Mayoritas responden yaitu 19 orang 61,3 mengetahui syarat lokasi depot air minum yaitu berada pada daerah bebas pencemaran. Sebagian besar responden yaitu 13 orang 41,9 tidak mengetahui syarat pengangkutan air baku sedangkan sebagian besar responden menyatakan tidak mengetahui syarat pengangkutan air baku yaitu 20 orang 64,5. Mayoritas responden yaitu 12 orang 38,7 menyatakan tempat penampungan air minum tidak Universitas Sumatera Utara boleh terkena sinar matahari secara langsung. Mayoritas responden yaitu 25 orang 80,6 mengetahui bahwa wadah yang digunakan untuk air minum harus selalu dalam keadaan bersih. Diketahui pula sebagian besar responden yaitu 13 orang 41,9 tidak tahu tentang syarat peralatan desinfeksi ozonultraviolet yang digunakan untuk mengolah air minum. Sedangkan sebagian besar responden menyatakan bahwa akibat mengkonsumsi air minum yang tercemar adalah mengalami sakit perut berjumlah 21 orang 67,7. Sebagian besar responden yaitu 16 orang 51,6 mengetahui lebih dari 1 cara untuk menjaga kualitas air baku yaitu dengan yaitu melakukan pemeriksaan air baku, tempat penyimpanan air baku harus bersih dan penyimpanan air baku kurang dari 3 hari. Mayoritas responden yaitu 13 orang 41,9 telah mengetahui lebih dari 1 syarat dari pekerja depot air minum antara lain sehat dan bebas penyakit menular, memakai pakaian yang bersih dan rapi serta tidak merokok selama melakukan pekerjaan. Sebagian besar responden yang mengetahui bahwa pemeriksaan air minum setiap 6 bulan berguna untuk mengetahui apakah air minum telah memenuhi syarat kesehatan atau tidak adalah 15 orang 48,4. Sebagian besar responden yaitu 18 orang 58,1 tidak mengetahui syarat mikro filter yang digunakan pada depot air minum. Mayoritas responden yang mengetahui bahwa pencucian galon dilakukan dengan menggunakan mesin penyikat dan dilakukan dalam ruangan tertutup berjumlah 27 orang 87,1. Dan sebagian besar responden yaitu 22 orang 71 menyatakan bahwa pengawasan depot air minum dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan KabupatenKota. Universitas Sumatera Utara Penilaian terhadap pengetahuan tentang penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum dilakukan berdasarkan perhitungan total skor pengetahuan responden. Tingkat pengetahuan selanjutnya dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu pengetahuan baik, sedang dan buruk. Tingkat pengetahuan responden tentang penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden No. Tingkat Pengetahuan Jumlah 1. Baik 6 19,4 2. Sedang 18 58,1 3. Buruk 7 22,6 Jumlah 31 100 Berdasarkan tabel 4.3. diperoleh bahwa sebagian besar pengetahuan responden tentang penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum berada pada kategori sedang yaitu 18 orang 58,1.

4.4. Sikap Pemilik Depot Air Minum