Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi air minum siap pakai demikian besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur dimana-
mana yang perlu dibina dan diawasi kualitasnya agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat Depkes RI, 2006.
Berdasarakan uraian di atas penulis ingin mengetahui pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum di Kecamatan Medan Johor Kota
Medan tahun 2010.
1.2. Perumusan Masalah
Usaha depot air minum yang tumbuh pesat saat ini memiliki arti penting dalam penyediaan air minum yang terjangkau oleh masyarakat. Tetapi di sisi lain
keberadaan depot air minum memiliki resiko terhadap kesehatan masyarakat jika tidak dikelola sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin mengetahui tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum di Kecamatan Medan
Johor tahun 2010.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum di Kecamatan Medan Johor tahun 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pemilik depot air minum tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk mengetahui sikap pemilik depot air minum tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum
c. Untuk mengetahui tindakan pemilik depot air minum tentang pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum
d. Untuk mengetahui kondisi hygiene sanitasi depot air minum
1.4. Manfaat Penelitian
a. Menambah informasi bagi pengelola depot air minum akan pentingnya higiene sanitasi pada depot air minum serta menjaga kualitas produk dengan
menggunakan sumber air yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Kepmenkes No. 907MenkesSKVII2002.
b. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan agar lebih meningkatkan pembinaan dan pengawasan kualitas air pada depot air minum isi ulang
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Air Minum
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907 MenkesSKVII2002, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Jenis air minum meliputi : 1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga
2. Air yang didistribusikan melalui tangki air 3. Air kemasan
4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat
Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling penting. Seperti diketahui, kadar air tubuh manusia mencapai 68 persen dan untuk tetap hidup
air dalam tubuh tersebut harus dipertahankan. Kebutuhan air minum setiap orang bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan dan
aktivitasnya. Namun, agar tetap sehat, air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun bakteriologis Suriawiria, 1996.
Menurut Slamet 2004, syarat-syarat air minum adalah tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung kuman
patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis, dan dapat
merugikan secara ekonomis. Selain itu kebutuhan kualitas dan kuantitas air masyarakat harus dipenuhi untuk memenuhi syarat hidup sehat.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Sumber Air Minum