Kerangka Konsep Jenis Penelitian Defenisi Operasional Aspek Pengukuran 1. Pengetahuan

responden sudah mulai membuat penilaian baik buruknya perilaku penggunaan air minum isi ulang untuk dirinya. 4. Trial, di mana orang telah mulai mencoba perilaku baru. Pada tahapan ini responden telah mulai mencoba perilaku penggunaan air minum isi ulang. 5. Adoption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Pada tahapan ini perilaku penggunaan air minum isi ulang sudah menjadi bagian dari perilaku responden.

2.8. Kerangka Konsep

 Perilaku pemilik depot air minum: - Pengetahuan - Sikap - Tindakan  Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Karakteristik responden: - Usia - Pendidikan - Lama usaha - Kursus hygiene sanitasi depot air minum Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum di Kecamatan Medan Johor tahun 2010. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Johor. Alasan pemilihan lokasi adalah: a. Tngginya jumlah depot air minum di Kecamatan Medan Johor b. Tingginya jumlah penjualan air minum isi ulang pada depot air minum di Kecamatan Medan Johor.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2010. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh depot air minum yang terdapat di Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 31 depot air minum

3.3.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling atau seluruh populasi dijadikan sampel. Jadi besar sampel pada penelitian ini adalah Universitas Sumatera Utara semua pemilik depot air minum di Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 31 orang. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan pemilik depot air minum tentang pelaksanaan penyelenggaran hygiene sanitasi depot air minum serta penilaian hygiene sanitasi depot air minum dengan menggunakan form pemeriksaan fisik.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari buku-buku dan hasil penelitian sebelumnya serta dari kantor Kecamatan Medan Johor.

3.5. Defenisi Operasional

1. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan maupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 2. Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. 3. Hygiene sanitasi depot air minum adalah usaha yang dilakukan untuk mengendalikan faktor-faktor air minum, penjamah, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. 4. Pemilik depot air minum adalah orang yang mempunyai usaha depot air minum dan mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan jalannya usaha. Universitas Sumatera Utara 5. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang pelaksanaan hygiene sanitasi depot air minum. 6. Sikap adalah pendapat atau pandangan responden tentang pelaksanaan hygiene sanitasi depot air minum. 7. Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan responden tentang pelaksanaan hygiene sanitasi depot air minum.

3.6. Aspek Pengukuran 1. Pengetahuan

Untuk mengetahui pengetahuan secara umum disusun pertanyaan sebanyak 15 dengan jumlah skor tertinggi 30. Jawaban a bernilai 2, jawaban b bernilai 1, dan jawaban c bernilai 0. Untuk pertanyaan nomor 9 dan 11 jawaban yang diberikan lebih dari 1. Jika responden dapat menyebutkan 2-3 pilihan mendapat nilai 2 dan jika responden hanya dapat menyebutkan 1 pilihan mendapat nilai 1. Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a. Pengetahuan baik apabila skor yang diperoleh 75 atau memperoleh skor lebih dari 23 b. Pengetahuan sedang apabila skor yang diperoleh 40-75 atau memperoleh skor 12 sampai 23 c. Pengetahuan buruk apabila skor yang diperoleh 40 atau memperoleh skor kurang dari 12

2. Sikap

Pengukuran untuk sikap terdiri dari 15 pertanyaan dengan jumlah skor tertinggi 30. Jawaban setuju bernilai 2 dan jawaban tidak setuju bernilai 0. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a. Sikap baik apabila skor yang diperoleh 75 atau memperoleh skor lebih dari 23 b. Sikap sedang apabila skor yang diperoleh 40-75 atau memperoleh skor 12 sampai 23 c. Sikap buruk apabila skor yang diperoleh 40 atau memperoleh skor kurang dari 12

3. Tindakan

Pengukuran untuk tindakan terdiri dari 15 pertanyaan dengan jumlah skor tertinggi 20. Jawaban setuju bernilai 2 dan jawaban tidak setuju bernilai 0. Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : d. Tindakan baik apabila skor yang diperoleh 75 atau memperoleh skor lebih dari 23 e. Tindakan sedang apabila skor yang diperoleh 40-75 atau memperoleh skor 12 sampai 23 f. Tindakan buruk apabila skor yang diperoleh 40 atau memperoleh skor kurang dari 12

4. Hygiene Sanitasi Depot Air Minum

Penilaian hygiene sanitasi depot air minum dilaksanakan dengan menggunakan form pemeriksaan fisik. Objek yang memenuhi syarat diberikan tanda pada kolom yang tersedia sedangkan objek yang tidak memenuhi syarat, kolom Universitas Sumatera Utara tersebut dikosongkan. Jika nilai pemeriksaan mencapai 70 atau lebih, maka dinyatakan memenuhi persyaratan kelaikan fisik sedangkan nilai 70 dinyatakan belum memenuhi persyaratan kelaikan fisik.

3.7. Analisa Data