HASIL PENELITIAN Hubungan Coated Tongue dengan Candida sp. dan Faktor-Faktor Resiko Lainnya Pada Lansia di Panti Jompo Abdi Darma Asih Binjai Sumatera Utara (2009).

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Subjek penelitian yang diperiksa berjumlah 50 orang, terdiri dari 25 orang dengan coated tongue dan 25 orang sebagai kontrol. Coated tongue paling banyak ditemui pada lansia berjenis kelamin perempuan pada kelompok umur 60-74 tahun sebesar 44 Tabel 1. Tabel 1. DISTRIBUSI LANSIA BERDASARKAN KEADAAN LIDAH, KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN Keadaan Lidah Jenis kelamin Umur tahun Total 45-59 N 60-74 N 75 keatas N L P L P L P Coated tongue 1 4 1 4 5 20 11 44 2 8 5 20 25 100 Kontrol 1 4 0 0 7 28 9 36 2 8 6 24 25 100 Jumlah 2 4 1 2 12 24 20 40 4 8 11 22 50 100 Sebanyak 80 lansia dengan coated tongue tidak menyadari bahwa terdapat selaput pada permukaan lidahnya dan 92 lansia dengan dan tanpa coated tongue tidak mengetahui bahwa selaput di lidah tersebut menandakan suatu penyakit. Universitas Sumatera Utara Sebanyak 92 lansia ditemukan memiliki koloni Candida pada lidahnya. Median jumlah koloni Candida yang dihitung pada penderita coated tongue sebesar 496 CFUmL interval, 220 hingga 898 CFUmL, sedangkan pada lansia dengan keadaan lidah yang normal median jumlah koloni yang dihitung adalah sebesar 36 CFUmL interval, 0 hingga 120 CFUmL. Rata-rata jumlah koloni Candida sp. pada lansia dengan coated tongue lebih tinggi dibandingkan dengan lansia yang normal p0,0001 Tabel 2 . Derajat tongue coating menunjukkan hubungan yang nyata terhadap jumlah koloni Candida sp. p0,0001 Tabel 3. Tabel 2. HUBUNGAN COATED TONGUE DENGAN JUMLAH KOLONI CANDIDA SP. PADA LANSIA Jumlah koloni Candida sp. Coated Tongue P value T-test + - CFUmL CFUmL Rata-rata 487,32 44,96 0,0001 Tabel 3. HUBUNGAN DERAJAT COATED TONGUE DENGAN JUMLAH KOLONI CANDIDA SP. Jumlah koloni Candida sp. CFUmL Derajat coated tongue P value Chi- square 1 2 3 Total N N N N N ≥ 200 0 0 4 15,4 13 50 8 30,8 25 100 0,0001 ≤ 200 25 100 25 100 Universitas Sumatera Utara Coated tongue memiliki hubungan yang nyata pada lansia yang tidak menyikat lidah p0,0001, pada perokok p=0,001 dan pada peminum teh dan kopi p=0,008 Tabel 4. Tabel 4. HUBUNGAN COATED TONGUE PADA LANSIA DENGAN FAKTOR KEBIASAAN MENYIKAT LIDAH, MEROKOK SERTA MINUM TEH DAN KOPI. Kebiasaan Coated Tongue P value Chi-square + - Total N N N Tidak menyikat lidah 9 100 0 0 9 100 0,0001 menyikat lidah 16 39 25 61 41 100 bukan perokok 12 34,3 23 65,7 35 100 0,001 perokok 9 81,8 2 18,2 11 100 perokok berat 4 100 0 0 4 100 bukan peminum teh kopi 1 11,1 8 88,9 9 100 0,008 peminum teh dan kopi 22 56,4 17 43,6 39 100 peminum berat teh dan kopi 2 100 0 0 2 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 5. HUBUNGAN COATED TONGUE DENGAN PENGGUNAAN OBAT- OBATAN PADA LANSIA Penggunaan obat Coated Tongue P value Chi-square + - Total N N N antibiotik + 14 70 6 30 20 100 0,042 antibiotik - 11 36 19 64 30 100 antasida + 12 75 4 25 16 100 0,032 antasida - 13 38,2 21 61,8 34 100 analgetik + 18 53 16 47 34 100 0,762 analgetik - 7 43,7 9 56,3 16 100 anti hipertensi + 16 76,2 5 23,8 21 100 0,004 anti hipertensi - 9 31,1 20 68,9 29 100 Frekuensi coated tongue terhadap penggunaan obat-obatan pada lansia ditunjukkan pada tabel 5. Coated tongue banyak ditemui pada lansia yang mengkonsumsi antibiotik p=0,042, antasida p=0,032, dan antihipertensi p=0,004. Sedangkan pada lansia pengguna obat-obatan analgetik tidak menunjukkan hubungan yang nyata terhadap coated tongue. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN