2.2.1 Teori Nutritional Component
Teori ini menjelaskan bahwa makanan memegang peranan penting dalam proses penuaan. Kekurangan makanan menyebabkan kerusakan dan terbatasnya regenerasi
sel. Diet memegang peranan penting dari beberapa penyakit degenerasi yang menyertai proses penuaan.
2.2.2 Teori Sintesa Protein
Proses penuaan disebabkan karena gangguan mekanisme sintesa protein. Tahapan sintesa protein dipengaruhi oleh aktivitas enzim . Perubahan aktivitas enzim
menyebabkan gangguan sintesa protein sehingga terbentuk protein abnormal.
2.2.3 Teori Molekul Radikal Bebas
Adanya fragmen molekul yang disebut radikal bebas yang bereaksi dengan asam lemak tidak jenuh pada membran sel untuk membentuk produk peroksidasi. Keadaan
tersebut akan menghalangi keluar masuknya zat makanan melalui membran sel sehingga mempercepat kematian sel.
2.2.4 Teori Imunologi
Proses penuaan disebabkan kerusakan secara perlahan pada proses imunologis. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya sintesa antibodi dalam tubuh dan
pembentukan antibodi.
2.2.5 Teori Genetika
Kegagalan regulasi genetik menyebabkan menurunnya fungsi genetika pada usia lanjut. Hal tersebut sebagai akibat dari tidak cukupnya perbaikan DNA yang rusak
Universitas Sumatera Utara
secara spontan, mutasi dalam sel somatik dan besarnya kesalahan dari DNA sendiri error catasthrope.
2.2.6 Teori Stochastik
Teori ini merumuskan penuaan disebabkan oleh penimbunan sisa-sisa dari lingkungan. Sebagai contoh paling spesifik dari teori ini adalah mutasi somatik dan
kesalahan error. Mutasi somatik, disebabkan oleh radiasi dan kemungkinan bahan- bahan radioaktif yang tertimbun. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan mensintesis
protein, kegagalan fungsi dan berakhir dengan kematian. Perubahan molekul protein selama penuaan tidak langsung jelas pada umur, tergantung dari kesalahan sintesis
protein, adanya akumulasi perubahan molekul protein fungsional akibat kesalahan mensintesis protein karena terjadinya mutasi tersebut. Inilah yang mungkin dapat
merusak kapasitas fisiologi dari jaringan atau sel yang menua.
2.2.7 Teori Cross Linking Colagen-Elastin