kekurangan nutrisi, penyembuhan yang lambat dan waktu perawatan yang lebih panjang pada lansia.
11
Hal ini dapat dicegah ataupun dihilangkan dengan memakai obat kumur dan tindakan pembersihan lidah dengan baik.
22
Gambar 7. Oral thrush yang disebabkan oleh jamur
25
2.4.2 Kebiasaan Membersihkan Lidah
Membersihkan mulut secara rutin telah dilaporkan menjadi metode pencegahan yang paling utama dalam mencegah timbulnya lesi pada mukosa. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Heloe 1973, Richie 1973, Langer Michman dan Librach 1975 ditemukan kebiasaan membersihkan mulut yang buruk pada lansia.
Dalam penelitian mereka terhadap 303 subjek diatas 60 tahun di Melbourne, Australia mereka menemukan 91-96 subjek yang masih bergigi membutuhkan
perbaikan kebiasaan membersihkan mulut. Oral hygiene tidak hanya dilakukan pada gigi atau jaringan keras rongga
mulut namun juga jaringan lunak mulut, salah satunya lidah. Pembersihan lidah telah dilakukan sejak beratas-ratus tahun lalu dengan berbagai metode. Namun, sekarang
20
Universitas Sumatera Utara
lidah seperti diabaikan, karena terkonsentrasi pada pencegahan dan perawatan jaringan keras mulut. Berbagai penelitian menunjukkan terjadi penurunan jumlah
kolonisasi bakteri pada dorsum lidah pada subjek yang membersihkan mulut sekaligus lidahnya secara rutin.
Gambar 8. Pasien dengan coated tongue yang di- instruksikan untuk membersihkan sebagian lidahnya
dengan tongue scraper
10
2.4.3 Merokok
Merokok atau penggunaan tembakau sebagai iritan lokal dapat menyebabkan timbulnya dan memperparah coated tongue.
25
Temperatur yang tinggi pada saat merokok dan berbagai jenis toksin yang terdapat dalam kandungan rokok dapat
memberikan efek yang berbahaya pada jaringan lunak mulut. Merokok juga dapat membuat proses perbaikan jaringan dan luka menjadi berkurang dan pertahanan
jaringan terhadap infeksi dan akumulasi plak juga mengalami kemunduran.
26
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan tembakau dapat secara cepat mempengaruhi aliran saliva, pH saliva meningkat selama merokok dan hal ini mengakibatkan jumlah lactobacillus
dan Streptococcus mutans meningkat dalam rongga mulut. Meningkatnya jumlah bakteri yang berkoloni pada dorsum lidah terutama yang dapat menghasilkan VSC
dapat menyebabkan halitosis.
12,26
Merokok juga dapat mengganggu indera pengecapan, dimana terdapat penurunan sensasi rasa asin NaCl pada perokok.
Dalam banyak kasus, ditemukan adanya hubungan antara keberadaan jamur dengan kebiasaan merokok. Merokok merupakan salah satu faktor predisposisi
infeksi jamur.
26
27
Gambar 9. Coated tongue pada perokok
27
2.4.4 Teh dan kopi