Pemilihan Media Alat-Alat yang Digunakan Kultur Jamur

Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptik ke dalam media steril baik pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang mengandung mikroba atau biakan mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat. Pemeriksaan terhadap Candida dapat dibagi menjadi pemeriksaan langsung dan pemeriksaan biakan. Pemeriksaan biakan: bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik kloramfenikol untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37 Pemeriksaan langsung: kerokan mukosa lidah dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu. ยบ

2.5.1 Pemilihan Media

C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony. Pemilihan media berdasarkan mikrooganisme apa yang akan dikembangkan dalam hal ini adalah jamur. Media yang digunakan adalah media spesifik dan khusus untuk isolasi jamur yaitu agar dekstrosa glukosa Sabouraud. Medium ini terdiri dari nutrien agar dan antibiotik Chloramphenicol dan Gentamicin. Gambar 10. Saboraud Dextrose Agar 34 Universitas Sumatera Utara Sebelum ditanam dalam media, inokulan disimpan dalam tabung berisi larutan Phosphate Buffer Saline dengan tujuan agar mikroorganisme tidak rusak jika disimpan dalam waktu yang cukup lama dan sifatnya yang menyerupai saliva ini membantu dalam menyimpan mikroorganisme tanpa menambah atau mengurangi pertumbuhan Candida. Gambar 11. Tabung berisi Phosphate Buffer Saline beserta bahan inokulan dari swab

2.5.2 Alat-Alat yang Digunakan

Alat- alat yang digunakan untuk pemeriksaan Candida pada coated tongue antara lain senter, lampu spiritus, spatel kayu steril, kapas lidi steril dan label stiker. Universitas Sumatera Utara Gambar 12.Alat-alat pemeriksaan Candida pada coated tongue:1.Senter, 2. Lampu spiritus, 3. Spatel kayu, 4. Kapas lidi, 5. Label stiker 31-34

2.5.3 Kultur Jamur

Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptik kedalam media steril baik pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang mengandung mikroba atau biakan mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat. 34,35 Biakan murni diperlukan untuk keperluan diagnostik, karakterisasi mikroorganisme, industri farmasi dan kegiatan mikroorganisme lainnya. Untuk mendapatkan kultur yang murni selain nutrisi dan lingkungan yang menunjang pertumbuhan mikroorganisme tersebut juga perlu dicegah adanya kontaminan dalam biakan. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik kerja aseptis. Teknik aseptis sangat diperlukan untuk memindahkan biakan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dengan teknik aseptis kontaminasi dengan biakan yang mungkin bersifat patogen dapat dihindari. Universitas Sumatera Utara Jamur dibiakan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut medium. Banyak sekali medium yang tersedia macamnya yang dipakai bergantung kepada beberapa faktor, salah satunya adalah macam jamur yang akan ditumbuhkan. Bahan yang diinokulasikan pada medium ini disebut inokulum. Dengan menginokulasi medium agar nutrient dengan metode cawan gores atau cawan tuang, sel-sel itu akan terpisah sendiri, setelah inkubasi, sel-sel jamur akan memperbanyak diri dalam waktu 18 sampai 24 jam hingga terbentuk massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Universitas Sumatera Utara KERANGKA TEORI Lansia Perubahan pola makan Penyakit sistemik Teknik pembersihan gigi dan mulut berkurang Penurunan laju alir saliva Manifestasi oral Kerusakan jaringan lunak rongga mulut Kerusakan jaringan keras rongga mulut Mukosa pipi Mukosa lidah Mukosa palatum Gingiva Gigi Tulang Coated tongue Candida Faktor resiko lain Kebiasaan menyikat lidah Perubahan aspek biologis, fisiologis, degeneratif Merokok Kebiasaan minum teh dan kopi Pengguna- an obat- obatan Sublingual varikositis Fissured tongue Kandidiasis Traumatic ulcer Keganasan Universitas Sumatera Utara KERANGKA KONSEP Lansia Coated tongue Candida Faktor resiko lain Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan secara analitik dengan pendekatan potong silang cross sectional, yaitu mempelajari dinamika korelasi antara coated tongue dengan Candida sp. dan faktor-faktor resiko lainnya, dimana tiap subjek hanya diperiksa satu kali saja.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Panti Jompo Abdi Darma Asih Binjai yang berada di jalan Perintis Kemerdekaan daerah Kebun Lada kotamadya Binjai, Sumatera Utara. Panti jompo ini dibangun pada tahun 1979 dengan luas sekitar 5 ha dan berada dibawah naungan Departemen Sosial Propinsi Sumatera Utara Waktu penelitian adalah Minggu pertama bulan November 2009 sampai seluruh hasil penelitian keluar dari laboratorium. 3.3. Populasi dan Identifikasi Variabel Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi penelitian adalah para lansia yang menghuni Panti Jompo Abdi Darma Asih Binjai. Universitas Sumatera Utara