Gambar 4. Desain cavosurface margin: a. Knife-edge, b. Chamfer, c. Shoulder, d. Bevel shoulder
26
a. Knife-edge. Tipe ini memerlukan pengurangan gigi yang paling sedikit.
Terkadang digunakan pada gigi yang berbentuk bell-shaped, karena pembutannya yang lebih sulit, sehingga dapat menyebabkan pengurangan gigi yang berlebihan.
b. Chamfer. Tipe ini sering dipilih sebagai akhiran tepi untuk restorasi
ekstrakoronal, mudah dibentuk, dan memberikan ruang untuk ketebalan yang memadai pada restorasi emas tanpa menyebabkan kontur yang berlebihan dari
restorasi. Menghasilkan konsentrasi tekanan yang lebih rendah, dan dengan mudah dapat masuk ke celah gingiva. Desain ini memberi tempat yang terbatas untuk
restorasi metal keramik sehingga menghasilkan distorsi margin yang besar dan estetis yang kurang baik. Selain itu, ketahanan desain ini terhadap tekanan vertikal kurang
baik.
c. Shoulder. Tipe ini dipilih terutama pada situasi dimana bagian terbesar
material diperlukan untuk memperkuat restorasi pada daerah tepi gigi, seperti untuk restorasi all-porcelain atau restorasi metal keramik. Desain ini sulit dipreparasi,
undercut minimum, dan tahan terhadap distorsi margin. Selain itu, shoulder akan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan tekanan yang paling sedikit di daerah servikal dan memberikan tempat maksimum untuk porselen dan metal, sehingga porselen dapat dibakar pada tepi
metal dan menghasilkan estetis yang baik.
d. Chamfer atau shoulder bevel. Desain ini lebih sering digunakan oleh
beberapa dokter yang percaya bahwa tepi bevel lebih mudah dalam mendapatkan cetakannya dan dapat membuat tepi gigi dari restorasi tuang lebih mudah dipolis.
Bevel biasanya dikombinasikan untuk bentuk proksimal box.
6
Bevel tersebut bertujuan untuk :
14
1. Mengkompensir kekurangan dalam kecermatan selama proses casting dan penyemenan.
2. Proteksi terhadap enamel margin. 3. Memungkinkan burnishing setelah penyemenan.
4. Menambah retensi. Chamfer dan shoulder memberi bentuk akhiran tepi yang jelas, yang bisa
diidentifikasikan dalam preparasi mahkota sementara dan die. Chamfer membutuhkan pengurangan aksial yang minimal dan cocok untuk restorasi all-
ceramic konservatif. Kedalaman preparasi margin shoulder menurut Rouse et al 2001 berkisar 1-1,5 mm untuk memberikan ketepatan, kedudukan maksimum, dan
estetis yang baik.
19
Pada dua penelitian geometri yang dilakukan Hammesfahr 1999 cit Rouse 2001 menunjukkan ketidaksesuaian margin gigi setelah sementasi yang paling
minimal adalah pada preparasi shoulder, yang secara signifikan lebih baik dari shoulder bevel ataupun chamfer. Desain shoulder menunjukkan distorsi tepi gigi
Universitas Sumatera Utara
yang lebih sedikit daripada chamfer karena ketebalan batas margin pada mahkota. Preparasi shoulder pada restorasi overlay tuang menurut Berry et al 2001
dipersiapkan pada permukaan eksternal dari kuspid sentrik untuk memberikan lapisan metal yang melindungi gigi. Bur ditarik sejajar ke permukaan eksternal gigi, tinggi
shoulder 1 mm dan kedalaman aksial 1 mm dipotong. Cavosurface margin harus diperluas ke arah gingiva sekurang-kurangnya 1 mm melewati kontak oklusal. Sudut
garis oklusoaksial dibuat membulat.
6
Preparasi chamfer dibentuk sepanjang batas margin oklusal preparasi kavitas. Posisi bur membentuk sudut 45
terhadap permukaan aksial. Hal ini memberikan efek perlindungan pada tonjol.
6
Menurut Dykema et al 1986, lebar standar preparasi chamfer berkisar 0,3-0,5 pada restorasi mahkota metal-keramik.
17
Gambar 5. Preparasi cavosurface margin berbentuk : A. Shoulder; B. Chamfer
17
2.4 Marginal gap