noble, alloy low noble, alloy high noble dengan kandungan Silver, alloy Palladium Silver, alloy Palladium Copper, dan alloy Palladium Kobalt. Selain logam noble
alloy noble juga terdapat tiga jenis alloy casting base metal yang dapat dipakai untuk keperluan metal-keramik yaitu alloy Nikel, Kobalt dan Titanium.
21
2.2.3 Indikasi
Pemakaian restorasi PFM diindikasikan, antara lain, adalah sebagai berikut :
2,3
a. Gigi anterior dengan ruang yang tidak cukup untuk restorasi all ceramic. b. Kegagalan mahkota jaket porselen.
c. Restorasi yang mengutamakan estetis. d. Situasi yang memerlukan kekuatan tinggi.
e. Kerusakan gigi menengah sampai tinggi yang memerlukan perbaikan kuspid.
2.2.4 Kontraindikasi
Restorasi PFM tidak diindikasikan, antara lain, adalah sebagai berikut :
2,3
a. Resiko kerusakan pulpa tinggi, biasanya pada usia muda dibawah 18 tahun.
b. Pasien dengan tekanan pengunyahan yang ekstrem. c. Adanya kebiasaan bruksism dan kliking.
d. Adanya riwayat alergi terhadap metal pada logam tuang.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Keuntungan dan kerugian
Keuntungan PFM adalah : unggul sebagai bahan langsung pada daerah yang memerlukan tekanan tinggi; kekuatan pemakaian baik; tahan lama; dan estetis.
Sedangkan kerugian PFM adalah : relatif mahal; reaksi alergi; korosi; dan berpotensi terhadap reaksi galvanik.
2,3
2.2.6 Teknik preparasi
Secara umum bentuk preparasi gigi untuk restorasi tidak langsung harus mempunyai ketinggian maksimum dan keruncingan yang minimum untuk
memperoleh retensi dan resistensi yang optimal. Untuk mencapai hal ini dan untuk membuat ketebalan yang adekuat dari material restorasi tanpa kontur yang
berlebihan, maka permukaan dari preparasi sebaiknya meniru restorasi yang diharapkan, baik oklusal maupun aksial. Adapun ciri-ciri preparasi restorasi tidak
langsung, antara lain, adalah sebagai berikut :
5
1. Preparasi pembebasan undercut yang mana semua margin dan sudut dalam dapat terlihat.
2. Penempatan single path dibuat selebar mungkin, hal ini dibuat dengan cara mempersiapkan dinding yang berlawanan dibuat sejajar untuk memberikan
retensi maksimal. Posisi gigi yang berdekatan harus dipertimbangkan terhadap kemungkinan terjadinya tepi yang menggantung pada gigi yang dipreparasi.
3. Bentuk resisten perlu disediakan pada restorasi untuk mendistribusikan tekanan yang berasal dari oklusal.
Universitas Sumatera Utara
4. Dinding yang berlawanan dalam preparasi
1 2
gingival harus dibuat mendekati paralel.
1 3
sampai
1 2
oklusal biasanya lebih runcing karena adanya pengurangan dua dataran di sebelah labial yang dibutuhkan untuk menyediakan
ruangan yang cukup untuk material restorasi di dalam kontur gigi yang asli. 5. Mahkota klinis yang pendek memiliki peningkatan resiko kegagalan
karena jalan masuk yang pendek. Panjangnya preparasi dapat ditingkatkan dengan memanjangkan mahkota, dan bentuk resisten dapat ditingkatkan dengan pengurangan
groove, celah atau box, dan dengan cara mengubah permukaan lereng menjadi komponen vertikal dan horizontal.
6. Pengurangan oklusal harus mengikuti outline tonjol untuk
memaksimalkan retensi dan meminimalkan pengurangan gigi. Untuk mahkota porcelain fused to metal dan untuk mahkota emas, jaraknya masing-masing 2 mm
dan 1 mm. 7. Posisi dan tipe margin yang telah selesai ditentukan oleh kontur gingiva,
keaslian material restorasi, ada atau tidaknya core margin, dan pemilihan bahan luthing agent. Bila memungkinkan, margin tersebut sebaiknya berada di supragingiva
mengikuti kontur gingival yang asli. Akhiran tepi gigi idealnya paling tidak 1 mm melewati core margin untuk mengistirahatkan jaringan gigi yang masih sehat.
2.2.8 Desain Restorasi