Margin Placement Margin adaptation Margin Geometry

2.4.1 Margin Placement

Margin pada preparasi seharusnya di supragingiva. Margin subgingiva pada restorasi yang disemenkan telah diketahui menjadi faktor penyebab utama terjadinya penyakit periodontal, yang mana margin tersebut mengganggu pelekatan epitel. Margin supragingiva biasanya berada pada enamel, sedangkan margin subgingiva berada pada dentin atau sementum. Keuntungan margin supragingiva, antara lain adalah sebagai berikut: mudah dibentuk, mudah dibersihkan, mudah dicetak, dan mudah dievaluasi. Margin subgingiva dianjurkan pada keadaan : a. Karies gigi, erosi servikal, restorasi yang meluas ke arah subgingiva. b. Kontak proksimal yang meluas ke crest gingiva. c. Penambahan retensi. d. Margin pada mahkota metal keramik untuk menyembunyikan crest labiogingiva. e. Sensitivitas akar yang tidak dapat dikontrol dengan prosedur konservatif, seperti aplikasi bahan dentin bonding. f. Modifikasi bentuk aksial

2.4.2 Margin adaptation

Adalah hubungan antara restorasi yang disemenkan dengan gigi. Hal ini berpotensi untuk terjadinya karies karena larutnya bahan luting dan perbedaan kekasaran permukaan. Restorasi yang diadaptasikan secara tepat pada gigi, berpeluang lebih sedikit dalam menyebabkan karies atau penyakit periodontal. Universitas Sumatera Utara Adaptasi margin yang benar-benar tepat tidak dapat dilakukan. Seorang ahli yang berkemampuan tinggi dapat membuat ketepatan margin pada bahan casting sebesar 10 μm, dan pada margin porselen sebesar 50 μm. Desain preparasi yang baik mempunyai margin yang rata. Bentuk margin yang kasar, tidak teratur atau ber-step dapat mengurangi adaptasi margin. Seringkali margin yang halus akan memudahkan pembuatan cetakan, die, waxing, dan penyelesaian akhir serta restorasi akan bertahan cukup lama.

2.4.3 Margin Geometry

Adalah bentuk melintang margin gigi, yang disebut juga desain margin. Bentuk melintang margin sering dianalisa dan dibicarakan. Perbedaan bentuk tersebut telah digambarkan dan dianjurkan. Ciri-ciri desain margin seharusnya : a. Mudah dipreparasi tanpa menyebabkan perluasan yang berlebihan atau menyebabkan enamal tidak terdukung. b. Mudah dicetak dan dibuat die. c. Batasnya jelas. d. Memberi ruang yang cukup untuk bahan restorasi. e. Struktur gigi konservatif. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka konsep