Hiperkolesterolemia dan Aterosklerosis Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Kadar Kolesterol Dan Trigliserida Darah Marmot (Cavia Porsellus)

terjadi hipertrigliseridemia. Trigliserida bersirkulasi dalam darah bersama-sama dengan VLDL, yang bersifat aterogenik. Di samping itu, hipertrigliseridemia membantu trombosis arteri koroner, mendorong penyakit jantung koroner. Juga hipertrigliseridemia mempengaruhi peningkatan insulin dalam darah, menambah factor risiko pembentukkan aterosklerosis.

2.3 Hiperkolesterolemia dan Aterosklerosis

Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol dalam darah berada diatas ambang batas normalnya. Kadar kolesterol normal pada manusia berkisar antara 150-200 mgdl. Apabila kadar kolesterol darah diatas 200 mgdl maka dapat dikategorikan hiperkolesterolemia. Kenaikan kadar kolesterol dalam darah dikatakan sebagai hiperkolesterolemia dengan mekanisme pembentukkan sebagai berikut : bila terjadi gangguan pembentukkan kolesterol di dalam jaringan hati dan jaringan alat pencernaan, dapat mengakibatkan kenaikan kadar kolesterol dalam darah. Dalam hal ini, yang mempunyai peranan penting adalah enzim HMG Co-A reduktase Tjay, 2002 Hiperkolesterolemia dapat pula terjadi apabila eliminasi kolesterol dalam tubuh mengalami gangguan. Kolesterol dielimasi dari tubuh melalui usus sebagai feses dalam bentuk garam empedu dan asam empedu. Bila eliminasi berkurang, akan meningkatkan kolesterol didalam darah. Mekanisme lainnya hiperkolesterolemia, apabila konsumsi kolesterol bertambah maupun sumber pangan lainnya yaitu lemak jenuh, banyak dipergunakan sebagai bahan makanan Sitepoe,1993. Universitas Sumatera Utara Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di dalam pembuluh darah arteri, yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang dikenal sebagai aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penebalan pembuluh darah yang mengakibatkan penyempitan bahkan penyumbatan pada arteri. Keterkaitan peningkatan kolesterol di dalam darah atau hiperkoleterolemia dengan pembentuk terjadinya aterosklerosis disebut faktor risiko atau atherogenicfactor. Beberapa teori pembentukkan terjadinya aterosklerosis yaitu : 1 Teori Reaksi terhadap kerusakan jaringan Adanya reaksi terhadap kerusakkan endothelium dengan terbentuknya deposit yang diisi dengan zat-zat “ lemak” dan zat lainnya. 2 Teori Monoclonal Adanya isoenzim dijumpai pada lesi dan multiplikasi sel proliferasi membentuk ateroma. 3 Teori Lisosomal Enzim lisosomal dapat meniadakan degradasi degradasi dari sel- sel, untuk melanjutkan pembentukkan dari ateroma Sitepoe,1993. Aterosklerosis yang terjadi pada pembuluh darah jantung merupakan penyebab dari Ischaemic-Heart Disease. Bila terjadinya pada pembuluh darah otak merupakan penyebab dari CVD Cerebro-Vascular-Disease. Pada pembuluh darah lainnya jarang dijumpai aterosklerosis Sitepoe,1993. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Alat dan Bahan Penelitian 2.1.1 Alat-alat Penelitian