Dampak kelelahan bersuara Kelelahan bersuara

2.2.3 Dampak kelelahan bersuara

Dampak yang sering muncul akibat kelelahan bersuara, yaitu penurunan kualitas hidup dan kelainan permanen pada laring. Hal ini biasanya terjadi setelah kelelahan bersuara timbul berulangkali. Dampak terhadap kualitas hidup terjadi akibat ketidakmampuan untuk berbicara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini dapat mempengaruhi kehidupan mereka baik secara sosial ekonomi maupun psikologis Kadriyan 2007, Spina et al. 2009. De jong pada penelitiannya menemukan dari 1878 guru di Belanda, 50 mengalami kelelahan bersuara selama berkarir dan seperlimanya berhenti menjadi guru akibat gangguan bersuara yang dialaminya Nerriere 2009. Russel et al 1998 memperkirakan sebanyak 37.8 guru di Adelaide, Australia tidak hadir paling sedikit selama 1 hari akibat kelelahan bersuara. Sedangkan Urrutikoetxea et al melaporkan sebanyak 17 guru di Brazil tidak hadir saat bekerja dengan alasan suara serak Urrutikoetxea et al. 1995. Kelelahan bersuara pada guru sering menjadi masalah. Ketidakmampuan dalam bekerja bisa terjadi ketika kelelahan bersuara menjadi lebih berat sehingga mereka tidak mampu berkomunikasi secara efektif Jong de 2010. Supina 2009 mengatakan kelelahan bersuara dapat mengganggu kehidupan sosial seseorang yang secara langsung mempengaruhi kualitas hidup mereka. Gassaul et al 2010 pada studinya menemukan adanya hubungan antara kelelahan bersuara dengan meningkatnya stres pada guru di Spanyol. Jin et al 2008 dalam studinya menemukan bahwa munculnya stress pada guru di Hongkong dipengaruhi oleh beban kerja yang berlebihan. Kyriacou dan Sutcliffle menemukan 20 guru di Inggris mengalami frustasi akibat kelelahan bersuara. Menurutnya kondisi Universitas Sumatera Utara kelas yang bising serta jumlah murid yang terlalu banyak dapat meningkatkan stress selama mereka mengajar Jong de 2010. Lingkungan bising dapat menyebabkan lebih dari 60 guru menderita gangguan bersuara dan memberikan efek psikososial terhadap kehidupan mereka. Bermudez de Alvear 2010. Dampak lain dari kelelahan bersuara adalah kelainan struktur terutama terjadi pada lapisan epitel dan lamina propria. Kelainan pada lapisan epitel biasanya berupa edema yang dapat berlanjut menjadi nodul pita suara. Sedangkan kelainan pada lamina propria dapat terjadi akibat penumpukan cairan atau darah yang dapat berlanjut menjadi polip pita suara Kadriyan 2007. Nodul dan polip pita suara merupakan lesi jinak yang dapat menggangu penutupan pita suara. Kedua kelainan ini menyebabkan suara serak selama berbicara Jiang et al. 2009. Berbicara dalam waktu lama dengan nada tinggi, berteriak dan bernyanyi menyebabkan hiperfungsi pita suara dalam membentuk fonasi. Hal ini dapat menyebabkan trauma pada pita suara Johns 2009. Penggunaan suara yang berlebihan dan terus-menerus merupakan faktor pencetus munculnya nodul pita suara Ballenger 1994. Nodul pita suara sering dijumpai pada perempuan dibandingkan pada laki-laki Damste 1997. Kelainan ini banyak dijumpai pada profesi yang mengandalkan suara seperti guru, tenaga penjual salesman dan penyanyi. Maria de Araujo 2008 menemukan dari 747 orang guru perempuan di Brazil sebanyak 12.9 menderita nodul pita suara. Preciado et al dalam studinya di Brazil menemukan dari 905 guru, 57 mengeluhkan suara serak dan 14- nya ditemukan nodul pita suara Preciado et al. 2005. Urrutikoetxea et al 1995 dalam studinya mendapatkan 218 kasus gangguan bersuara pada guru di Perancis, 43 menderita nodul pita suara. Universitas Sumatera Utara Nodul dijumpai pada sepertiga anterior sampai duapertiga posterior pinggir pita suara dan selalu simetris. Pada daerah tersebut terjadi vibrasi maksimal sehingga rentan mengalami trauma Damste 1997, Burton 2000, Dhingra 2007. Trauma pada pita suara menyebabkan edema dan perdarahan pada lapisan submukosa yang kemudian mengalami hialinisasi dan fibrosis Dhingra 2007. Penggunaan suara yang berlebihan selain menyebabkan nodul juga dapat menyebabkan polip pita suara Dhingra 2007. Eckley et al 2008 melaporkan laki-laki lebih banyak menderita kelainan ini dibandingkan dengan perempuan dengan usia rata- rata 42 tahun, tetapi tidak dianalisa mengapa hal tersebut terjadi. Polip bisa terjadi sepanjang membran pita suara tetapi lebih sering ditemukan di bagian anterior pita suara. Biasanya lesi unilateral meskipun di beberapa penelitian polip ditemukan bilateral Damste 1997, Ecley et al. 2008. Pada lapisan epitel pita suara terdapat ruang subepitel yang disebut dengan ruang Reinke, akumulasi cairan mudah terjadi pada ruang ini sehingga menyebabkan pita suara menjadi edema. Jika hal ini terjadi terus- menerus akibat penggunaan suara yang salah maka akan terbentuk polip pita suara Damste 1997. Kelelahan bersuara juga dapat menyebabkan kelelahan neuromuskuler, perubahan viskolelastisitas pita suara, gangguan aliran darah akibat meningkatnya tekanan intramuskuler selama otot berkontraksi dan kelelahan otot-otot pernapasan Welham et al. 2003. Titze mengatakan bahwa ada hubungan antara kelelahan bersuara dengan viskoelastisitas pita suara. Hal ini disebabkan berbicara pada jangka waktu lama dan terus menerus menyebabkan perubahan komposisi cairan didalam pita suara. Perubahan ini mengakibatkan kekakuan pita suara Welham dan Maclagan 2003. Universitas Sumatera Utara

2.3 Voice Handicap Indeks VHI