BAB 3 METODOLOGI
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian dilakukan di SD negeri wilayah kota Medan Sumatera
Utara yang dibagi menjadi dua keompok yaitu SD negeri yang berada jauh dari jalan raya dan SD negeri yang berada dekat jalan raya.
3.2.2 Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2009 sampai Juli 2010
3.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi target adalah seluruh guru yang mengajar di SD negeri di kota Medan. Populasi terjangkau adalah populasi target yang berusia tidak lebih
dari 40 tahun selama bulan oktober 2009 sampai Juli 2010 dari SD negeri yang diambil sebagai sampel penelitian.
3.3.2 Sampel
Sampel Penelitian adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
a. Kriteria Inklusi
1. Guru yang mengajar di SD negeri yang berada dekat jalan raya dan
memiliki intensitas bising sekolah 55 dB dan guru yang mengajar di SD negeri yang berada jauh dari jalan raya dan memiliki intensitas bising
≤ 55 dB sebagai kontrol. 2.
Guru yang berusia tidak lebih dari 40 tahun dan merupakan wali kelas. 3.
Telah mengajar sedikitnya 3 bulan di SD negeri tersebut. 4.
Bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi formulir persetujuan. 5.
Pada pemeriksaan THT tidak dijumpai kelainan laring. 6.
Tidak menderita gangguan pendengaran. b.
Kriteria Eksklusi 1.
Mengkonsumsi alkohol, kafein dan rokok
3.3.4 Besar Sampel
Rumus besar sampel untuk uji hipotesis terhadap rerata dua populasi independen:
n1 = n2 = 2 Z α + Zβs
2
x
1
– x
2
n1 = besar sampel penelitian kelompok sekolah yang terpapar bising n2 = besar sampel penelitian kelompok sekolah yang tidak terpapar
bising s = simpangan baku kedua kelompok = 11,6
Universitas Sumatera Utara
Z α = tingkat kemaknaan α, nilai 95 = 1,96
Z β = kekuatan uji 90 = 1,28
x
1
– x
2
= perbedaan klinis yang diinginkan, 8 n1 = n2 = 2 1,96 + 1,28 11,6
2
8 n1 = n2 = 44,14
≈ 45 Besar sampel untuk masing masing kelompok kasus dan kontrol adalah 45
orang guru SD negeri. 3.3.5
Teknik Pengambilan Sampel Sampel penelitian diambil secara konsekutif.
3.4 Variabel Penelitian
a. Variabel bebas yaitu: - Bising lingkungan sekolah
- Intensitas suara guru
- Jenis Kelamin
- Usia
- Durasi mengajar
b. Variabel tergantung yaitu: Kelelahan bersuara yang di presentasikan dalam Skor
Voice Handicap Index VHI score 3.5
Definisi Operasional 3.5.1
Kebisingan Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan, tidak disukai dan
mengganggu.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Lingkungan sekolah yang bising
Lingkungan sekolah di kategorikan bising bila intensitas tingkat kebisingan di lingkungan sekolah tersebut lebih dari 55 dB Kep MENLH 1996.
3.5.3 Kelompok Kasus adalah guru yang mengajar di SD negeri yang berada
dekat pinggir jalan dengan intensitas bising 55 dB. 3.5.4
Kelompok Kontrol adalah guru yang mengajar di SD negeri yang berada jauh dari jalan raya dengan intensitas bising
≤ 55 dB. 3.5.5
Intensitas suara Merupakan rasio logaritma dari kuantitas bunyi yang dibagi dengan
kuantitas baku pada media yang sama. Satuan intensitas dinyatakan dalam desibel dB.
3.5.6 Alat Sound Level Meter
Sound Level Meter SLM adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan, yang terdiri dari mikrofon, amplifier, sirkuit “attenuator”
dan beberapa alat lainnya. Alat ini mengukur kebisingan antara 30-130 dB dan dari frekuensi 20-20.000 Hz. SLM dibuat berdasarkan standar ANSI
American National Standar Institute. Mekanisme SLM apabila ada benda bergetar, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan tekanan udara yang
dapat ditangkap oleh alat ini, selanjutnya akan menggetarkan meter petunjuk.
3.5.7 Kelelahan bersuara
Kelelahan bersuara merupaka adaptasi negatif pembentukan suara pada orang-orang yang sering menggunakan suara dalam jangka waktu lama tanpa
ada kelainan patologis laring.
Universitas Sumatera Utara
3.5.8 Keluhan Kelelahan Bersuara
Ditandai dengan perubahan kualitas suara, rasa tidak nyaman saat bersuara dan adanya keterbatasan penggunaan suara. Suara yang lelah akan terdengar
serak atau parau Lehto 2007. 3.5.9
Suara serak hilang timbul Suara terdengar kasar, bersifat hilang timbul dan suara kembali normal
setelah mengistirahatkan suara 3.5.10
Suara hilang Suara menjadi hilang secara tiba-tiba dan kembali normal setelah
mengistirahatkan suara 3.5.11
Rasa Kering di tenggorok Sensasi rasa kering yang dirasakan di tenggorok saat berbicaramengajar dan
membuat orang tersebut berkeinginan untuk minum guna mengurangi rasa kering di tenggorok
3.5.12 Voice Handicap Index VHI
Voice Handicap Index adalah kuesioner untuk mengukur dampak psikososial akibat kelelahan bersuara, berisi 30 pertanyaan. Aspek yang dinilai terdiri
dari hambatan fungsional, fisik, dan emosional yang masing-masing terdiri dari 10 pertanyaan. Setiap pertanyaaan memiliki nilai 0-4 yang merupakan
terjemahan dari keadaan yang tidak pernah dialami sampai yang selalu di alami oleh responden.
Uji reliabilitas dari masing-masing faktor dengan menggunakan Uji Cronbach
α. Kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien
Universitas Sumatera Utara
alpha yang lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas yang diukur, diperoleh nilai koefisien Cronbach
α sebesar 0,903. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur ini mempunyai keajegan yang baik bila dilakukan pengukuran berulang
di tempat yang berbeda. Interpretasi VHI :
20 =tidak ada gangguan kelelahan bersuara 20-40= gangguan kelelahan bersuara ringan
41-60= gangguan kelelahan bersuara sedang 60 = gangguan kelelahan bersuara berat
3.5.10 Guru wali kelas:
Merupakan guru yang bertanggung jawab pada satu kelas dan mengajar beberapa bidang studi pada kelas tersebut.
3.6 Alat Ukur
3.6.1 Bahan dan alat Penelitian
1. Sound Level Meter SLM merk EXTECH instrument 407727 Digital
Sound Level Meter dengan bargraph analog 30 dan telah dikalibrasi. 2.
Kuesioner Voice Handicap Index yang telah dimodifikasi dan terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
3. Formulir persetujuan mengikuti penelitian.
4. Alat set THT: lampu kepala, otoskopi merk Heine, spatel lidah,
spekulum hidung, kaca laring, lampu bunsen, kasa, garpu penala 512 Hz.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Kerangka Kerja
Populasi Terjangkau
Kasus n=45 Kontrol n=45
SD negeri yang berada jauh dari jalan raya dengan intensitas bising
≤ 55 dB SD negeri yang berada di dekat jalan
raya dengan intensitas bising 55 dB
Pengukuran Intensitas Suara Guru Saat Mengajar
Pengisian Kuesioner VHI Penilaian tingkat gangguan kelelahan
bersuara dengan menghitung skor VHI
Universitas Sumatera Utara
3.6.3 Cara Kerja
1. Dilakukan pengukuran intensitas bising sekolah dengan Sound Level
Meter SLM secara acak di beberapa SD negeri SDN di kota Medan. 2.
Sekolah tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol. Dikategorikan kelompok kasus apabila
hasil pengukuran intensitas bising sekolah 55 dB. Dikategorikan kelompok kontrol apabila hasil pengukuran intensitas bising sekolah
≤ 55 dB. Pengukuran dilakukan di tiga lokasi yang berbeda. Pengukuran
dengan alat SLM dilakukan selama 60 detik kemudian di hitung nilai reratanya.
3. Dilakukan wawancara dan pemeriksaan rutin THT pada guru di sekolah
tersebut. Guru yang memenuhi kriteria inklusi diambil sebagai subjek penelitian.
4. Dilakukan pengukuran intensitas suara guru saat mengajar dengan SLM.
Pengukuran dilakukan pada pagi hari pukul 08.00 - 09.00 WIB dan pada siang hari pukul 11.00 12.00 WIB. Pengukuran dilakukan di tiga
lokasi yang berbeda. Pengukuran dengan alat SLM dilakukan selama 60 detik, kemudian di hitung nilai reratanya.
5. Guru mengisi kuisioner VHI.
6. Dilakukan penilaian tingkat gangguan kelelahan bersuara pada guru
dengan menghitung skor VHI.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Analisa univariat untuk menggambarkan karakteristik masing masing variabel
dengan menggunakan distribusi frekuensi. Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan terhadap dua variabel.
Sementara analisis multivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antar-variabel dengan menyingkirkan
variabel lain termasuk variabel perancu. Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel. Data diolah
dengan SPSS versi 15. Analisis data untuk menilai hubungan kebermaknaan dilakukan uji Chi-square tes, T-tes, dan uji regresi logistik multinomial dengan
tingkat kemaknaan bila P 0.05 dan tingkat kepercayaan dengan Interval Kepercayaan IK 95.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN