Mekanisme produksi suara Kelelahan bersuara

Simberg 2004, Aronson et al. 2007, Kadryan 2007. Gangguan tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup terutama dalam menjalankan profesinya.

2.2 Kelelahan bersuara

Kelelahan bersuara merupakan adaptasi negatif pembentukan suara pada orang- orang yang sering menggunakan suara dalam jangka waktu lama tanpa kelainan patologis pada laring Welham dan Maclagan 2003. Kelelahan bersuara biasanya ditandai dengan perubahan kualitas suara, rasa tidak nyaman saat bersuara dan adanya keterbatasan penggunaan suara. Suara yang lelah akan terdengar serak atau parau Lehto 2007. Menurut Colton dan Casper, kelelahan bersuara ditandai dengan suara serak, turunnya volume suara, dan rasa nyeri atau tidak nyaman di tenggorokan saat bersuara Jonsdotir 2003. Seringkali guru menggunakan suaranya dengan sangat keras sehingga menyebabkan masalah pada tenggorokannya Kadriyan 2007. Berbagai studi menemukan kelelahan bersuara lebih banyak dijumpai pada guru terutama guru perempuan, dibandingkan dengan profesi lain Solomon et al. 2002. Simões dan Latorre 2006 dalam penelitiannya menemukan penyebab utama kelelahan bersuara adalah penggunaan suara yang berlebihan, berbicara di lingkungan yang bising dan faktor stress. Berbicara dengan suara yang keras dapat meningkatkan frekuensi vibrasi pita suara yang apabila berlangsung terus-menerus dapat mengakibatkan kekakuan pada pita suara Lehto 2007, Sliwinka-Kowalska et al. 2006.

2.2.1 Mekanisme produksi suara

Universitas Sumatera Utara Fungsi laring selain berperan sebagai proteksi saluran napas serta terlibat pada fungsi pernapasan, laring juga ikut berperan dalam proses bersuara Sasaki 2009. Sumber bunyi untuk produksi suara adalah laring dan pita suara yang bergetar Ackah 2000. Proses pembentukan suara melibatkan sistem respirasi yang menghasilkan udara sebagai sumber energi Sulica 2006. Pada saat ekspirasi, pita suara mulai bergetar Lehto 2007. Mekanisme gerakan pita suara tergantung pada tekanan udara didalam glottis Rubin 2006. Selama proses ini, terdapat perbedaan tekanan udara di atas dan dibawah glottis. Perbedaan tekanan ini membuat pita suara bergetar Damste 1997. Jika tekanan intraglotal negatif, pita suara akan menutup, dan jika tekanan intraglotal positif maka udara akan mendorong pita suara hingga terbuka Rubin 2006. Peningkatan tahanan glotis dapat meningkatkan volume udara, sehingga terjadi penutupan paksa pita suara. Penggunaan tekanan yang berlebihan seperti ini dikenal dengan hiperfungsi laring yang dapat mengakibatkan trauma pada pita suara. Oleh karena itu keseimbangan antara tekanan aliran udara dan tahanan glotis sangat penting Ackah 2000. Penutupan pita suara yang tidak sempurna membutuhkan energi yang cukup besar untuk menghasilkan aliran udara yang lebih banyak agar dapat terus menghasilkan suara. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kelelahan bersuara Ackah 2000. Pemeriksaan dengan menggunakan nasolaringofaringoskopi merupakan cara pemeriksaan yang tepat untuk mengevaluasi fungsi laring Courey 2009. Menurut Sapienza 2009, stroboskopi merupakan alat pemeriksaan kualitatif. Dengan videostroboskopi gerakan adduksi dan abduksi pita suara lebih mudah di evaluasi. Getaran pita suara menentukan produksi suara dan kualitas suara. Selama Universitas Sumatera Utara produksi suara, pita suara mengalami vibrasi sebanyak 80 sampai 800 kali perdetik. Getaran ini bisa di observasi menggunakan cinematografi dengan pengambilan film sebanyak 2000 sampai 4000 kali perdetik Courey 2009. Pada videostroboskopi, digunakan cahaya xenon untuk menyinari laring guna mendapatkan pembiasan fraction tiap detik. Cahaya xenon akan menyinari pita suara terus-menerus pada berbagai posisi. Mikrofon digunakan untuk menangkap sinar dan mensikroniksasikannya menjadi frekuensi getaran pita suara Courey 2009. Karakteristik getaran pita suara di observasi pada frekuensi yang berbeda. Pada frekuensi suara yang rendah, pita suara akan menunjukkan pola getaran yang besar. Jika frekuensi suara bertambah akibat peningkatan tegangan pita suara, maka pola vibrasi menjadi lebih kecil. Hal ini disebabkan karena vibrasi pita suara hanya terjadi pada mukosa superfisial plika vokalis Courey 2009.

2.2.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi kelelahan bersuara