Hasil Analisa Terhadap KLHS

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 101 2010 375.250 43.283 3.860 3.724 422.430 426.154 Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa masih banyaknya lahan yang belum termanfaatkan terutama pada beberapa kabupaten yang cukup luas seperti di kabupaten Pasaman Barat, Tanah Datar, Sijunjung, Solok dan Pesisir Selatan serta beberapa kabupaten lainnya. Potensi sumberdaya lahan ini harus dikelola dengan baik sesuai dengan kedaan topografi dan jenis tanah yang cocok dengan sifat-sifat teknis dari komoditi yang akan diusahakan. Konversi lahan pertanian ke non pertanian cendrung meningkat sehingga luas baku lahan pertanian semakin tahun terus berkurang, hal ini disebabkan efek pembangunan dari beberapa sektor yang menuntut ketersediaan lahan, sehingga lahan produktif beralih fungsi. Ketersediaan sumberdaya lahan, termasuk air, yang memadai baik secara kuantitas dan kualitas merupakan faktor yang sangat fundamental bagi pertanian. Lahan dan air sebagai media dasar tanaman harus dijaga kelestariannya agar sistem produksi dapat berjalan secara berkesinambungan. Undang-Undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan PLP2B merupakan perangkat hukum untuk melindungi dan mengatur konversi lahan pertanian. Ketersediaan lahan pertanian harus dipertahankan melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian terlantar lahan pertanian yang selama ini tidak dibudidayakan dan cetak sawah baru.

4.2. Hasil Analisa Terhadap KLHS

Sasaran pembangunan berdimensi kewilayahan diantaranya adalah peningkatan kawasan pengembangan pertanian berbasis potensi kawasan dan komoditi unggulan masing- masing kabupatenkota serta sesuai dengan arahan rencana tata ruang wilayah. Rencana pengembangan budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura diarahkan untuk pemanfaatan secara intensif lahan-lahan yang belum dimanfaatkan dan tersebar di seluruh wilayah kabupatenkota dalam Provinsi Sumatera Barat. Selain itu juga akan ditetapkan lahan-lahan pertanian tanaman pangan abadi untuk mendukung ketahanan pangan. Adapun rencana pengembangan kawasan pertanian pangan dan hortikultura, antara lain adalah : 1. Pertanian Lahan sawah tersebar pada seluruh kabupaten di Provinsi Sumatera Barat . Pengembangan lahan irigasi di : Kabupaten Pasaman Irigasi Panti Rao, Kabupaten Pasaman Barat Irigasi Batang Tongar dan Irigasi Batang Batahan, Kabupaten Padang Pariaman Irigasi Batang Anai, Kabupaten Dharmasraya Irigasi Batang Hari, Kabupaten Pesisir Selatan Irigasi Inderapura. 2. Kawasan Pertanian Lahan Kering Palawija dan Hortikultura · Komoditi sayuran seperti kubis, kentang, bawang merah, cabe : Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, dan Kota Pariaman. · Buah-buahan seperti : Jeruk, Manggis, Pisang, jeruk, markisah, alpokat, dan salak : Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 102 Kabupaten Pasaman, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Kota Pariaman, · Tanaman hias Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Kabupaten Solok dan Kabupaten Agam Berdasarkan Analisa Kajian Lingkungan Hidup Strategis AKLHS terhadap pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat diperoleh hasil sebagai berikut : Strategis Tabel 9. Analisa Kajian Lingkungan Terhadap Pelayanan SKPD

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis