Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021
92
4 Meningkatkan
ekonomi masyarakat
berbasis kerakyatan
yang tangguh,
produktif, dan berdaya saing
regional dan global,
mejadikan Sumbar
menjadi destinasi
pariwisata unggulan,
serta meningkatkan
pemanfaatan SDA dan
potensi daerah untuk
kesejahteraan rakyat
· Masih tingginya
tingkat kehilangan hasil
Pertanian
• Masih
rendahnya daya saing produk-
produk pertanian
terhadap produk impor;
• Lemahnya
kemampuan akses
petani terhadap
teknologi, informasi,
pasar dan
permodalan serta
perlindungan usahatani
1. Kompetensi
aparatur dinas belum sepenuhnya
merata dan sesuai dengan yang
diharapkan
2. Sistem penyuluhan
yang masih lemah 3.
Akses terhadap data dan informasi
agribisnis belum optimal
4. Peran dan fungsi
lembaga perbenihan belum
optimal
5. Peran dan fungsi
pihak lain belum optimal
6. Sinergitas antar
SKPD belum terjalin dengan optimal
1. Kewenangan
Dinas dalam pengembangan
tanaman pangan dan
hortikultura
2. Komitmen
pmpinan dalam peningkatan
ketahanan pangan
3. Ketersediaan
sumberdaya pertanian
4. Ketersediaan
data dan informasi
pengembangan usaha
pertanian
5. Ketersediaan
dukungan anggaran
6. Keberadaan
lembaga perbenihan dan
sertifikasi tanaman
pangan dan hortikultura
7. Ketersediaan
fasilitas alsintan
3.3 Telaahan Renstra Kementerian KL dan Renstra Provinsi 3.3.1 Visi Kementerian Pertanian
Memasuki RPJMN tahap-3 2015-2019 sektor pertanian masih memegang peranan strategis dan berkontribusi besar dalam pembangunan ekonomi nasional diantaranya sebagai penyedia
bahan pangan dan bahan baku industri, penyumbang PDB, penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan , penyedia bahan pakan
dan bioenergi serta berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Kondisi pembangunan pertanian saat ini dihadapkan pada permasalahan dan tantangan yang tidak ringan, di samping gerak dinamika lingkungan strategis internasional,
regional dan lokal yang semakin kompleks, untuk itu dibutuhkan kerjasama dan komitmen
Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021
93
oleh para pelaku pembangunan pertanian di berbagai jenjang pemerintahan yang disesuaikan dengan karakteristik prospek dan potensi yang ada di masing-masing daerah maka visi
Kementerian Pertanian Adalah :
“ Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis
Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesej
ahteraan Petani ”
Tabel 3.3.1. Pokok-pokok Visi Kementerian Pertanian
3.3.2. Misi Kementerian Pertanian
Dalam rangka mewujudkan visi ini maka misi Kementerian Pertanian adalah : 1. Mewujudkan kedaulatan pangan.
2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan. 3. Mewujudkan kesejahteraan petani.
4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi. 3.3.3. Tujuan
Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Pertanian, maka tujuan pembangunan pertanian periode 2015-2019 yang ingin dicapai yaitu:
1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian. 3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Pokok-pokok Visi Makna Visi
Sistem pertanian
bioindustri Menyediakan bahan baku industri dengan meningkatkan pemanfaatan biomassa
sebagai bagian upaya meningkatkan manfaat dan diversifikasi produk turunan
Berkelanjutan Melanjutkan kebijakan, program dan kegiatan utama dari rencara strategis sebelumnya,
dengan memperhatikan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensi
Beragam Mengoptimalkan pemanfaatan keanekaragaman sumberdaya, mengoptimalkan peluang
pasar, mengurangi potensi dampak resiko, memenuhi meningkatnya preferensi konsumen akibat kenaikan pendapatan dan selera
Pangan sehat Menyediakan produk yang aman, sehat dan halal
Produk bernilai tambah tinggi
Menciptakan produk pertanian yang mensejahterakan pelakupetani, mendorong dihasilkannya aneka produk segar, produk olahan, produk turunan, produk samping,
produk ikutan dan limbah Sumberdaya
Lokal Mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan kompetitif dan komparatif wilayah dan
komoditas, meningkatkan efisiensi mendorong dihasilkannya aneka produk segar, produk olahan, produk turunan, produk samping, produk ikutan dan limbah
Kedaulatan Pangan
Hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat
untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal
Kesejahteraan Petani
Petani dan keluarganya hidup layak dari lahan dan usaha yang digelutinya
Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021
94
5. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional.
3.3.4. Sasaran Strategis Kementerian Pertanian
Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai dalam dalam periode 2015-2019
adalah : 1.
Swasembada padi, jagung dan kedelai 2.
Peningkatan diversifikasi pangan 3.
Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor
4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi
5. Peningkatan pendapatan keluarga petani
6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik
Tabel 3.3.2 Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran Pembangunan pertanian Tahun 2015- 2019
VISI MISI
TUJUAN SASARAN
Terwujudnya sistem pangan
pertanian- bioindustri
berkelanjutan yang menghasilkan
beragam pangan sehat dan produk
bernilai tambah tinggi
berbasis sumberdaya
lokal untuk kedaulatan pangan
dan kesejahteraan
petani” 1.Mewujudkan
kedaulatan Pangan
1. Meningkatkan ketersediaan
dan diversifikasi untuk
mewujudkan kedaulatan
pangan 1. Swasembada
padi, jagung dan kedelai serta
peningkatan produksi daging
dan gula 2. Peningkatan
diversifikasi pangan
2. Mewujudkan sistem
pertanian
bioindustri
berkelanjutan 2. Meningkatkan
nilai tambah dan daya
saing produk pangan dan
pertanian 3. Peningkatan
komoditas bernilai tambah,
berdaya saing dalam
memenuhi pasar ekspor
dan substitusi impor
3. Meningkatkan ketersediaan
bahan baku bioindustri
dan bioenergi
4. Penyediaan bahan baku
bioindustri dan
bioenergi 3. Mewujudkan
kesejahteraan petani
4. Meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani
5. Peningkatan pendapatan
keluarga petani
Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021
95
1 2
3 4
5 1
Swasembada padi, jagung dan kedelai
1
Masih tingginya tingkat kehilangan hasil Pertanian
1 Penambahan luas lahan sawah
2 Tinggunya tingkat serangan OPT dan
becana alam 2
Perluasan areal hortikultura 3
Lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar
dan permodalan serta perlindungan
3 Program pengembangan
penangkar benih 4
Masih rendahnya kesadaran petani menggunakan bibit bermutu
4 Pengembangan kelembagaan
petani penyedia jasa aalsintan 5
Maih rendahnya penggunaan alsintan 5 Peningkatan penggunaan pupuk
organik 6
Tingginya tingkat konvrssi lahan pertanian produktif
6 Penggunaan Pestisda dan obat-
obat tanaman ramah lingkungan 7
Belum cukup tersedianya benuih bibit unggulk bermutu, pupuk,
pestisidaobat-obatan alat dan mesin pertanian
7 Lembaga perbenihan
8 Terbatasnya ketersediaan
infrastruktur serta pasarana lahan dan air
1 Masih rendahnya penerapan GAP
SOP 1
Menimngkatnya daya beli masyarakat
2 Pasar bebas asean tahun 2015 3
Peningkatan pendapatan keluarga petani
Masih rendahnya posisi tawar petani dan pendapatan
keluarga petani 1
Masih lemahnya sdm petani Diversifikasi usaha tani
yang rendah 2
Rendahnya jam kerja efektif petani Belum tercapainya efisiensi
yang lebih dari kegiatan usaha tani
Rendahnya penimgkatan nilai tambah produk
pertanian
Lemahya permodalan petani 4
Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintahan yang baik
Masih rendahnya kualitas SDM
Belum kuatnya sistim penyuluhan
Lemahnya koordinasi antar lembaga terkait dan
birokrasi Peningkatan komoditas bernilai
tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan
substitusi impor Rendahnya daya saing
produk pertanian terhadap produk impor
2 Faktor
Pendorong Penghambat
Tabel 3.3.3. Permasalahan Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan Telaahan Renstra Kementerian Pertanian RI
No. Sasaran Jangka Menengah
Renstra KL Permasalahan Pelayanan
SKPD Rendahnya produksi dan
produktivitas tanaman pangan dan hortikultura
Sejalan dengan semangat reformasi dan penyelengaraan pemerintah yang baik good governance oleh pemerintah yang bersih clean goverment maka selayaknya pula
semangat reformasi dijadikan sebagai ruh semangat di dalam pelaksanaan pembangunan
Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021
96
oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Semangat penyelengaraan pemerintah yang baik oleh sesuatu Pemerintah yang bersih di harapkan dapat menghasilkan
pembangunan khususnya di subsektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang bermanfaat dan dipergunakan sebesar besarnya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat
petani.
Adanya ruh yang merupakan suatu nilai value dan jiwa spirit akan mampu dijadikan dasar yang kuat agar tidak terjadinya penyimpangan pencapaian tujuan yang telah
dituangkan dalam rencana pembangunan selama 5 lima tahun, hal ini disebabkan karena bagi pembangunan sub sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang objeknya
benda hidup yakni keluarga petani manusia tanaman dan lingkungannya human activity system justru karena itu ruh pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya ruh
pembanguan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tidak bersifat ekploitasi dan merusak kelestarian lingkungan dari objek pembangunan.
Diharapkan kondisi dalam melakukan pembangunan yang dirancang melalui Renstra 2016 - 2021 akan mempunyai ruh yang bersih dan peduli dengan pengabdian yang bersih dan
bebas dari KKN Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, amanah transparan dan akuntabel serta peduli dengan arti bahwa terlaksananya upaya pembangunan dengan memberikan fasilitasi,
pelayanan, perlindungan, pembekalan, pemberdayaan dan keberpihakan terhadap kepentingan umum keluarga petani di atas kepentingan pribadi dan golongan demokratis
dan aspiratif.
Dari kondisi yang dicapai tahun 2010 – 2015 maka perlu dilakukan upaya - upaya
untuk 5 lima tahun kedepan melalui peningkatan produktifitas tenaga kerja rumah tangga petani dengan pengembangan usaha secara vertikal dan horizontal, sasaran tenaga kerja
adalah pada umur 30 th, dan umur petani 31 - 40 th. Sehingga tenaga kerja yang produktif akan mampu meningkatkan nilai tambah produksi dan daya saing. Adapun kondisi yang
diinginkan adalah:
a. Meningkatnya produksi dan mutu hasil tanaman pangan dan hortikultura melalui
pengembangan komoditi unggulan nasional dan unggulan daerah berbasis nagari dan kawasan yang pada akhir mampu memenuhi permintaan dan persaingan pasar.
Peningkatan produksi dan produktivitas pangan, pertanian, terus dilakukan untuk mendukung peningkatan ketersediaan pangan dan bahan baku industri.
Meningkatnya penerapan budidaya tanaman yang baik Good Agricultural Practices-
GAP untuk peningkatan produktivitas, jaminan mutu produk dan budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan sesuai SOP
Standard Operational Procedure. Tuntutan masyarakat akan produk yang bermutu telah menjadi hal yang mutlak untuk
diperhatikan baik untuk produk jadi maupun produk bahan bakusetengah jadi. penerapan
Good Handling Practices GHP adalah salah satu persyaratan yang harus dilakukan dalam penerapan system jaminan mutu dan keamanan
pangan. b.
Mantapnya sistem kelembagaan melalui pendekatan penyuluhan pertanian dan pendampingan terhadap petani Tanaman Pangan dan Hortikultura sehingga relevan
dengan kebutuhan perbaikan kapasitas rumah tangga petani dan daya saing produk pertanian memasuki pasar.
c. Berkembangnya sistem kelembagaan pasar pertanian yang difokuskan kepada
kemampuan akses lokal dan berkembangnya kelembagaan agribisnis dan agrowisata pedesaan.
Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021
97
d. Terkondisinya kualitaskemampuan SDM Pertanian secara umum dan rumah tangga
petani yang handal sebagai pelaku usaha pertanian sekaligus juga sebagai pelaku bisnis. e.
Meningkatnya Kesejahteraan Petani Unsur penting yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan petani adalah
tingkat pendapatan petani. Walaupun demikian tidak selalu upaya peningkatan pendapatan petani secara otomatis diikuti dengan peningkatan kesejahteraan petani, karena
kesejahteraan petani juga tergantung pada nilai pengeluaran yang harus dibelanjakan keluarga petani. Kurangnya jam kerja efektif petani menggambarkan kurangnya produktivitas
anggota rumah tangga petani dalam berusaha tani yang akibatnya rumah tangga petani tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS