Usia Variasi Geografis Faktor Sosioekonomi

2.2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN

HISTEREKTOMI Faktor yang ikut mempengaruhi tingkat angka histerektomi disamping indikasi medis adalah diantaranya : paritas, kesehatan yang rendah, menarche dini, peningkatan BMI, , status merokok, sosioekonomis yang rendah, geografi, dan faktor tenaga kesehatan. Usia juga mempunyai peranan penting dalam histerektomi. Beberapa penelitian juga menunjukkan perbedaan ras sangat berpengaruh terhadap tingkat kejadian histerektomi, antara wanita berkulit hitam dan berkulit putih. Hal ini mungkin disebabkan karena angka kejadian leiomioma sangat tinggi di wanita dengan ras kulit hitam. 3 Walaupun hubungan antara tingkat histerektomi dengan berbagai faktor belum sangat jelas, namun beberapa faktor telah ditetapkan berupa : usia, geografi, sosioekonomi dan faktor tenaga kesehatan.

2.2.1 Usia

Prevalensi histerektomi di Amerika Serikat meningkat sejalan mencapai puncaknya pada usia 75 tahun, dan kemudian menurun. Pada usia reproduksi 18-44 tahun, angka histerektomi mencapai 18 dan pada usia 75 tahun mencapai 48. Usia juga memegang peranan penting terhadap indikasi dari histerektomi itu sendiri. 3 Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Variasi Geografis

Prevalensi histerektomi juga berbeda dari setiap negara. Prevalensi histerektomi sangat tinggi di negara Amerika Serikat dan Australia yang merupakan 2 x lipatnya dari negara Norwegia, Denmark dan Italia. Begitu juga dengan rute dari histerektomi itu sendiri berbeda dari negara dengan negara yang lain. Sebagai contoh, proporsi dari hiterektomi perabdominal di Australia sekitar 46-52 dibandingkan dengan 80 di negara Inggris, dan 90 di Turki. Perbedaan tersebut belum dapat dijelaskan, namun dianggap karena adanya perbedaan sistem kesehatan dan kemampuan tenaga kesehatan itu sendiri. 3

2.2.3. Faktor Sosioekonomi

Rendahnya tingkat sosioekonomi berhubungan erat dengan peningkatan prevalensi histerektomi yang didapatkan data dari berbagai penelitian. Sebagai tambahan obesitas dan merokok juga mempunyai hubungan yang sama. Penelitian di Inggris menunjukkan bahwa hubungan antara rendahnya sosioekonomi dengan meningkatnya histerektomi. Namun penelitian lain di Inggris pada tahun 1920 dan 1930 menunjukkan hal yang sebaliknya. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan adanya perbedaan sistem kesehatan, perbedaan keputusan antara wanita dengan dokter, budaya yang berhubungan dengan infertilitas yang selalu berubah dari waktu ke waktu. 3 3,4 Universitas Sumatera Utara

2.2.4. Faktor Tenaga Kesehatan