Hubungan Antara Hukum Uni Eropa Dengan Hukum Inggris Menurut European Communities Act 1972

53

B. Hubungan Antara Hukum Uni Eropa Dengan Hukum Inggris Menurut European Communities Act 1972

Perjanjian Uni Eropa di Inggris telah diratifikasi melalui dibentuknya European Communities Act 1972 oleh House of Parliament Inggris, dan mulai ditegakkan tanggal 1 Januari 1973 di Inggris. 77 Berdasarkan European Communities Act 1972 1972 Act, Inggris mengadopsi ketentuan-ketentuan Perjanjian tersebut, tetapi tidak mengadopsi pendekatan monois yang kaku tetap membiarkan pengadilan dan administrasi untuk tidak melaksanakan implikasi Perjanjian tersebut dengan salah dan juga tidak menadopsi pendekatan dualis yang sangat spesifik yakni, memperinci secara tepat perubahan-perubahan yang akan terjadi pada Hukum Inggris berdasarkan Perjanjian tersebut. Ia telah memilih jalur tengah dan mengadopsi European Communities Act 1972 secara fleksibel. Bagian 2 dari 1972 Act menggambarkan perbedaan antara pemberlakuan hak dan kewajiban di Inggris dibawah perjanjian-perjanjian memiliki efek langsung pada hukum domestik dari negara anggota dan pemberlakuan pada bagian dari Hukum Uni Eropa yang mewajibkan implementasi oleh negara-negara anggota. 1972 Act ini untuk memberikan efek penuh di Inggris. Memberikan efek melalui proses delegasi legislasi berdasarkan 1972 Act. Perjanjian ini berhubungan dengan hak dan kewajiban Inggris memberlakukan suatu perangkat Hukum Uni Eropa yang memiliki efek langsung tanpa perlu diundangkan. Tapi garis perbedaannya tidak jelas, yang mana masalah utamanya adalah apakah ketentuan dari Hukum Uni Eropa mengambil efek langsung dan bisa diandalkan 77 “Treaties” sesuai artikel di http:parliament.ukdocumentscommons-information- officep14.pdf, diakses pada tanggal 17 Maret 2014, Pukul 20:35 Universitas Sumatera Utara 54 pada pengadilan tanpa adanya diberikan kekuatan hukum oleh legislasi yang didelegasikan. Pasal 21 1972 Act meninggalkan masalah untuk dipertimbangkan dibawah Hukum Uni Eropa, Pengadilan Inggris dapat, dan dibeberapa kasus harus, memberikan pertanyaan pada Pengadilan Eropa di bawah Pasal 234 Hukum Uni Eropa. 78 Jika Pengadilan Inggris tidak memberikannya, pengadilan harus mengintepretasikan ketentuan sesuai dengan Hukum Uni Eropa. 79 Ada dua poin dari karakter umum yang mana seharusnya dibuat di awal. Pertama, 1972 Act tidak tergabung seluruhnya dari Hukum Uni Eropa menjadi Hukum Inggris kecuali secara spesifik disediakan oleh statuta atau subordinat legislasi, hanya ketentuan-ketentuan Hukum Uni Eropa ini yang mana oleh Hukum Uni Eropa langsung dapat diaplikasikan atau efektif di negara-negara anggota langsung telah menjadi bagian dari hukum Inggris. Kedua, telah ada peningkatan kecendrungan beberapa tahun terakhir, secara luas tapi tidak secara eksklusif terbatas pada penulis akademik, untuk membedakan antara langsung dapat diaplikasikan dan efek langsung, konsekuensi 78 Treaty on European Union, Article 234: “The Court of Justice shall have jurisdiction to give preliminary rulings concerning: a the interpretation of this Treaty; b the validity and interpretation of acts of the institutions of the Community and of the ECB; c the interpretation of the statutes of bodies established by an act of the Council, where those statutes so provide. Where such a question is raised before any court or tribunal of a Member State, that court or tribunal may, if it considers that a decision on the question is necessary to enable it to give judgment, request the Court of Justice to give a ruling thereon. Where any such question is raised in a case pending before a court or tribunal of a Member State against whose decisions there is no judicial remedy under national law, that court or tribunal shall bring the matter before the Court of Justice.” 79 Lawrence Collins, European Community Law in the United Kingdom, Butterworths, 1990, hal 44 Universitas Sumatera Utara 55 dari ketentuan Pasal 249 Hukum Uni Eropa 80 bahwa regulasi seharusnya langsung dapat diaplikasikan di negara-negara anggota, dan untuk gagasan kedua dari hak yang langsung diterapkan. Berdasarkan perbedaan ini, hanya regulasi yang langsung dapat diaplikasikan, yang berarti bahwa tidak ada langkah implementasi nasional yang diwajibkan untuk menegakkan mereka di negara-negara anggota. Regulasi, ketentuan perjanjian, dan direktif dapat langsung efektif dalam arti hak individu langsung, tapi apakah mereka memiliki efek tersebut akan tergantung pada apakah mereka memenuhi kriteria pada kasus individu yang ditetapkan oleh Pengadilan Eropa untuk langsung efektif. 81 Tidak bisa dikatakan bahwa perbedaan ditinjau oleh Pengadilan Eropa, tetapi telah digunakan oleh Jenderal Advokat untuk menunjukkan bahwa ketentuan-ketentuan dalam regulasi adalah langsung dapat diaplikasikan di bawah Pasal 249 hukum Uni Eropa tapi tidak langsung efektif dan bahwa direktif itu tidak langsung dapat diterapkan di bawah pasal 249 tetapi dapat langsung efektif. Tapi di beberapa saat, konsep efek langsung tidak memiliki kesamaan dengan gagasan perjanjian yang ‘self-executing’. 80 Treaty on European Union, Article 249: “In order to carry out their task and in accordance with the provisions of this Treaty, the European Parliament acting jointly with the Council, the Council and the Commission shall make regulations and issue directives, take decisions, make recommendations or deliver opinions. A regulation shall have general application. It shall be binding in its entirety and directly applicable in all Member States. A directive shall be binding, as to the result to be achieved, upon each Member State to which it is addressed, but shall leave to the national authorities the choice of form and methods. A decision shall be binding in its entirety upon those to whom it is addressed. Recommendations and opinions shall have no binding force. 81 Lawrence Collins, Op.Cit, hal 45 Universitas Sumatera Utara 56 Bagian 2 1 dari 1972 Act berbunyi: All such rights, powers, liabilities, obligations and restriction from time to time created or arising by or under the treaties and all such remedies and procedures from time to time provided for by or under the treaties, as in accordance with the treaties are without further enactment to be given legal effect or used in th United Kingdom shall be recognised and available in law, and be enforced, allowed and followed accordingly; and the expression ‘enforceable Community right’ and similar expression shall be read as referring to one to which this subsection applies. Berdasarkan hal di atas dapat diambil pengertian yaitu pertama, hak-hak dan kewajiban terdaftar sebagai hak, kekuasaan, tanggung jawab, kewajiban dan pelarangan. Kedua, mereka menyertakan ‘perbaikan dan prosedur’. Ketiga, mereka dikenal dan tersedia dalam hukum dan ditegakkan, diizinkan dan diikuti secara sesuai. Hal yang sangat penting, apakah hak dan kekuasaan atau tanggung jawab atau kewajiban atau pelarangan dapat ditegakkan bergantung pada hukum Uni Eropa sebagai berdasarkan dengan perjanjian-perjanjian tanpa pengundangan terlebih dahulu untuk diberikan efek hukum di Inggris. Demikian, tidak hanya ketentuan perjanjian-perjanjian itu sendiri dan secondary legislation ataupun undang-undang sekunder dibuat di bawahnya harus diperhitungkan, tetapi juga mereka untuk memiliki efek berasal dari mereka oleh Pengadilan Eropa. 82 Secara umum, berdasarkan Pasal 2 1 dari 1972 Act, hukum Uni Eropa, baik yang ditimbulkan oleh Perjanjian tersebut ataupun Regulasi Uni Eropa, dan apakah hukum semacam itu sudah ada atau baru akan dibuat di masa yang akan datang, akan berpengaruh langsung di Inggris tanpa perlu adanya sebuah undang- undang yang dikeluarkan oleh Parlemen Inggris setiap saat. Oleh sebab itu, ia mengenal prinsip bahwa Perjanjian tersebut harus menentukan batasan dari hak- 82 Lawrence Collins, Op.Cit, hal 46 Universitas Sumatera Utara 57 hak ini di Inggris dan memperbolehkan pemberlakuan langsung hak-hak ini di Inggris. 83 Selain itu, berdasarkan Pasal 24 1972 Act 84 , setiap pengundangan dan ini cukup luas untuk bisa mencakup sebuah instrumen undang-undang yang dikeluarkan, atau yang akan dikeluarkan di Inggris harus diuraikan dengan memperhatikan hukum Uni Eropa yang dapat diaplikasikan secara langsung. Karenanya, ada sebuah presumsi bahwa hukum statuta Inggris harus dianggap tunduk kepada hukum Uni Eropa. Sehingga, apabila ada konflik antara hukum Uni Eropa dengan hukum domestik Inggris, hukum Uni Eropa akan mengesampingkan hukum domestik apabila yang disebut pertama dapat diaplikasikan secara langsung. Beberapa kasus yang terjadi belakangan ini tampaknya telah menegaskan supremasi hukum Uni Eropa atas hukum nasional. Dalam perkara Duke melawan GEC Reliance Ltd, House of Lords menegaskan posisi mereka sebelumnya bahwa mereka tidak akan dengan sengaja menafsirkan secara keliru makna dari undang-undang Inggris dalam rangka memberlakukan sebuah Instruksi ataupun Direktif Uni Eropa terhadap individu, apabila Instruksi tersebut tidak memiliki dampak langsung terhadap individu tersebut. Hal yang didukung Ketua Majelis Hukum lainnya Pasal 2 4 1972 Act 83 Peter De Cruz, Op.Cit, hal 204 84 European Communities Act 1972 c.68, Article 24: “The provision that may be made under subsection 2 above includes, subject to Schedule 2 to this Act, any such provision of any such extent as might be made by Act of Parliament, and any enactment passed or to be passed, other than one contained in this Part of this Act, shall be construed and have effect subject to the foregoing provisions of this section; but, except as may be provided by any Act passed after this Act, Schedule 2 shall have effect in connection with the powers conferred by this and the following sections of this Act to make Orders in Council and regulations.” Universitas Sumatera Utara 58 diaplikasikan dan hanya diaplikasikan apabila ketentuan Uni Eropa dapat diaplikasikan secara langsung. 85 European Communities Act 1972 tidak secara tegas melarang Parlemen untuk mengamandemen atau mencabut 1972 Act tersebut dan tentu sudah tahu bahwa doktrin konstitusional dari supremasi konstitusional, 1972 Act bisa dicabut. Sampai hal itu terjadi, 1972 Act menyediakan jembatan legislatif yang menghubungkan hukum Uni Eropa dengan hukum Inggris, sehingga ketentuan- ketentuan hukum Uni Eropa yang diharapkan menjadi bagian dari sistem hukum nasional secara otomatis menjadi bagian dari sistem hukum Inggris, yang sejalan dengan definisi dari maknanya dan pengaruh yang diberikan oleh hukum Uni Eropa. 86 Pengadilan Eropa memberikan jawaban yang menegaskan terhadap pertanyaan yang menjadi rujukan House of Lords, yang bunyinya adalah: Berdasarkan Hukum Uni Eropa, sebuah pengadilan nasional harus mengabaikan hukum nasional dan memberikan pembebasan sementara bagi seseorang dengan hak-hak hukum Uni Eropa yang dapat diberlakukan secara langsung, jika tidak siapakah yang akan menanggung kerugian yang tak dapat diubah yang disebabkan oleh penundaan untuk memberikan hak yang telah ditentukan tersebut. 87 Dalam perkara Factortame Ltd melawan Secretary of State for Transport, bukan hanya menjawab secara tegas, tetapi lebih lanjut menekankan bahwa, berdasarkan hukum Uni Eropa, sebuah hukum nasional apakah yang punya 85 Peter De Cruz, Op.Cit, hal 204 86 Ibid 87 Peter De Cruz, Op.Cit, hal 205 Universitas Sumatera Utara 59 karakter legislatif, yudisial ataupun administratif harus dikesampingkan oleh sebuah pengadilan nasional, apabila tindakan ini bisa menjaga pengaplikasian hukum Uni Eropa. 88 Bulan April 1988, Pengadilan Banding Inggris berpendapat bahwa pelanggaran terhadap hukum Uni Eropa oleh Inggris berdasarkan Undang- undang Pelayaran dan Perniagaan 1988, selanjutnya akan disebut dengan 1988 Act adalah pelanggaran yang cukup serius untuk bisa mendatangkan pertanggungjawaban atas kerugian yang disebabkannya pada perkara R melawan Secretary of State for Transport ex p Factortame Ltd and others. Perkara ini diajukan oleh pemilik dan pengelola kapal pemukat Spanyol, dan telah berhasil membuktian di hadapan pengadilan Inggris dan Pengadilan Eropa, bahwa 1988 Act yang menghalangi mereka yang tidak memenuhi kriteria undang-undang tersebut untuk mengangkut ikan adalah illegal dan bahwa Inggris dengan demikian, telah melanggar hukum Uni Eropa. Pengadilan Banding berpendapat bahwa ketentuan-ketentuan dari 1988 Act berbeda-beda terhadap warga negara dari negara anggota Uni Eropa lainnya. Ada tanggung jawab untuk membayar ganti rugi tetapi bukan kerugian seperti yang dicontohkan. 89 Mengingat berbagai perkembangan yang terjadi belakangan ini, hukum Uni Eropa untuk saat ini tetap mempertahankan supremasinya terhadap legislasi domestik dan hanya waktu yang dapat mengatakan apakah ia akhirnya bisa diintegrasikan ke dalam hukum Inggris. 88 Ibid 89 Peter De Cruz, Op.Cit, hal 204 Universitas Sumatera Utara 60

C. Prosedur Transformasi Hukum Uni Eropa di Inggris