a. a. Jenis Terlapor dan Jumlah LPT

Tabel 16 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi s.d. Februari 2017 Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016 Jan-2016 s.d. Des- 2016 Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d. Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 SUMSEL 13 16 92 19 21 40 69.0 10.5 61.5 150.0 DKI JAKARTA 14 23 147 10 5 15 25.9 -50.0 -64.3 -34.8 JAWA BARAT 1 6 35 1 1

1.7 -100.0

-100.0 -83.3 NTB 1 1 1.7 -100.0 n.a. n.a. JAWA TIMUR 1 1 8 1 1 1.7 -100.0 -100.0 0.0 SULUT

0.0 n.a.

n.a. n.a. NAD 1 1 0.0 n.a. n.a. -100.0 GORONTALO

0.0 n.a.

n.a. n.a. DIY 1 2 0.0 n.a. n.a. -100.0 SULTENG 3 0.0 n.a. n.a. n.a. JAWA TENGAH 1 1 2 0.0 n.a. -100.0 -100.0 SUMUT 4 0.0 n.a. n.a. n.a. BENGKULU

0.0 n.a.

n.a. n.a. BALI 1

0.0 n.a.

n.a. n.a. PAPUA 0.0 n.a. n.a. n.a. JAMBI 1 1 3 0.0 n.a. -100.0 -100.0 SULBAR

0.0 n.a.

n.a. n.a. RIAU 1 10 0.0 n.a. n.a. -100.0 KALBAR

0.0 n.a.

n.a. n.a. SULSEL 1

0.0 n.a.

n.a. n.a. KALSEL 0.0 n.a. n.a. n.a. SULTRA 1 0.0 n.a. n.a. n.a. KALTENG 1 0.0 n.a. n.a. n.a. BANTEN 2 5 13 0.0 n.a. -100.0 -100.0 SUMBAR 3 0.0 n.a. n.a. n.a. KALTIM 2 0.0 n.a. n.a. n.a. NTT

0.0 n.a.

n.a. n.a. KEP BABEL 1

0.0 n.a.

n.a. n.a. MALUKU 0.0 n.a. n.a. n.a. KEPRI 2 0.0 n.a. n.a. n.a. LAMPUNG 2 0.0 n.a. n.a. n.a. Total LPT 33 56 334 32 26 58 100.0 -18.8 -21.2

3.6 Jumlah LPT

Distribusi Kumulatif s.d. Feb- 2017 Perkembangan Feb-2017 Dalam Persen Propinsi Kantor PJK Penunda Transaksi Tabel 17 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi s.d. Februari 2017 Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016 Jan-2016 s.d. Des- 2016 Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d. Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pertimbangan 1 dan 2 7 11 40

0.0 n.a.

-100.0 -100.0 Pertimbangan 1 dan 3 1

0.0 n.a.

n.a. n.a. Pertimbangan 2 dan 3 1 1 2

0.0 n.a.

-100.0 -100.0 Pertimbangan 1 saja 4 7 38 3 7 10 17.2 133.3 75.0 42.9 Pertimbangan 2 saja 5 7 56 6 10 16 27.6 66.7 100.0 128.6 Pertimbangan 3 saja 1 2 14 1 1

1.7 -100.0

-100.0 -50.0 Tidak Teridentifikasi 15 28 183 22 9 31 53.4 -59.1 -40.0 10.7 Total LPT 33 56 334 32 26 58 100.0 -18.8 -21.2

3.6 Alasan Penundaan Transaksi

Jumlah LPT Distribusi Kumulatif s.d. Feb- 2017 Perkembangan Feb-2017 Dalam Persen Keterangan: 1 Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; 2 Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; 3 Penguna Jasa diketahui danatau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.

A. Hasil Analisis HA

 Selama Februari 2017, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 27 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 139 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 10 HA 37,0 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 43 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 17 HA 63,0 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 96 laporan.  Dengan adanya penambahan tersebut, maka jumlah HA yang telah disampaikan PPATK kepada Penyidik selama tahun 2017 s.d. Februari 2017 adalah sebanyak 62 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 341 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 22 HA 35,5 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 99 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 40 HA 64,5 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 242 laporan.  Setelah berlakunya UU TPPU s.d. Februari 2017, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 2.335 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 7.009 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 772 HA 33,1 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 2.141 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 1.563 HA 66,9 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.868 laporan.  Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Februari 2017, jumlah HA tidak termasuk Hasil Pemeriksaan yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 3.766 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 10.119 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 1.944 HA 51,6 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.992 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 1.822 HA 48,4 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 5.127 laporan.  Berdasarkan jumlah HA selama Tahun 2017 s.d. Februari 2017, dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan dalam HA, yaitu sebanyak 30 HA 48,4 persen. Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi tersebut lebih rendah sebesar 9,1 persen dibandingkan jumlah HA selama periode yang sama tahun 2016 yang berjumlah sebanyak 33 HA. Sementara itu, jumlah HA dengan dugaan tindak pidana di bidang perpajakan dan tindak pidana penipuan yang merupakan 2 tindak pidana dominan berikutnya juga masing-masing mengalami penurunan sebesar 22 persen dan tidak mengalami peningkatan jika dibandingkan jumlah HA selama periode yang sama tahun 2016.  PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi dengan PPATK. Selama tahun 2017 s.d. Februari 2017, jumlah IHA yang telah disampaikan sebanyak 66 IHA. ANALISIS PEMERIKSAAN UU TPPU Pasal 44 Ayat 1 : Dala ra gka elaksa aka fu gsi a alisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat: a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis PPATK; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. meneruskan informasi danatau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri; f. menerima laporan danatau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana Pencucian Uang; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang; h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik danatau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang; k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada pe yidik.