Tabel 7 Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Februari 2017
Feb-2016 Kumulatif
s.d. Feb- 2016
Jan-2016 s.d. Des-
2016 Jan-2017
Feb-2017 Kumulatif
s.d. Feb- 2017
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Bank 8,620,893
9,676,385 215,124
440,018 2,741,092
255,023 200,236
455,259 12,872,736 21,493,629
175
Ø Bank Umum
8,619,074 9,664,504
214,912 439,575
2,737,980 254,810
199,942 454,752
12,857,236 21,476,310 103
Ø Bank Perkreditan Rakyat
1,819 11,881
212 443
3,112 213
294 507
15,500 17,319
72
Non Bank 10,530
40,088 980
1,774 16,144
1,427 1,620
3,047 59,279
69,809 70
Ø Pasar Modal
44 34
5 39
83 Ø
Asuransi 165
863 4
8 129
137 1,004
1,169 2
Ø Dana Pensiun
Ø Lembaga PembiayaanLeasing
3 476
34 73
328 21
14 35
839 842
3 Ø
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing
9,972 34,752
871 1,575
14,862 1,305
1,439 2,744
52,358 62,330
59 Ø
Money RemittanceKUPU 346
3,827 55
89 784
93 38
131 4,742
5,088 4
Ø Pos dan Giro
3 3
3 Ø
Koperasi 3
84 87
87 1
Ø Pegadaian
130 20
37 77
207 207
1 Ø
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
Total LTKT 8,631,423
9,716,473 216,104
441,792 2,757,236
256,450 201,856
458,306 12,932,015 21,563,438
245
Tahun 2011- 2015
Jumlah PJK Pelapor
Tahun 2017
s.d. Feb- 2017
Jumlah Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Jan 2003 s.d.
Feb-2017
Sebelum Berlakunya UU
TPPU No. 8 Thn 2010
s.d. Oktober 2010
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011
Tahun 2016 Tahun 2017
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT
Januari 2013 s.d. Februari 2017
14,270,061 16,121,147
18,347,896 21,105,132
21,563,438
2,022,920 1,851,086
2,226,749 2,757,236
458,306 13.0
13.8 15.0
2.2
3,000,000 6,000,000
9,000,000 12,000,000
15,000,000 18,000,000
21,000,000 24,000,000
2013 2014
2015 2016
2017 Kumulatif LTKT
LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif
Catatan :  -   Jumlah Kumulatif  dihitung sejak Januari 2003
-  Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d.Februari 2017.
C.  Laporan Pembawaan Uang Tunai LPUT
LPUT  merupakan  laporan  atas  pembawaan  uang  tunai  ke  dalam atau  ke  luar  daerah  kepabeanan  Indonesia.  Penyampaian  LPUT
dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
  Selama Februari 2017, tidak terdapat penambahan LPUT yang
disampaikan  Direktorat  Jendral  Bea  dan  Cukai  RI  kepada PPATK.
  Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama Februari 2017 tersebut,  maka  jumlah  total  LPUT  yang  diterima  PPATK  sejak
Januari 2006 s.d. Februari 2017 tercatat tetap sebanyak 21.224 laporan  dengan  penerimaan  laporan  terbanyak  berasal  dari
Soekarno Hatta dan Batam 59,4 persen.
  Selain menerima LPUT, PPATK juga  telah menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai
RI.  Hingga  Februari  2017,  tercatat  terjadi  284  pelanggaran pembawaan  uang  tunai  yang  terjadi  di  17  lokasi  pelaporan.
Berdasarkan lokasinya,
sebagaian besar
pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni
sebanyak 48,2 persen atau 137 Laporan.
Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. Februari 2017
Feb-2016 Kumulatif
s.d. Feb- 2016