A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
LTKM
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan selanjutnya disebut PJK berdasarkan UU TPPU Pasal
23 Ayat 1 huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Februari 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK
kepada PPATK sebanyak 4.629 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 231 laporanhari 1 bulan = 20 hari.
Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih rendah 0,8 persen m-to-m dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau turun 3,4
persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Februari 2016 y-on-y.
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Februari 2017 mencapai sebanyak 311.356
LTKM atau bertambah 3,1 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah
LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Februari 2017 tercatat sebanyak 247.432 LTKM, atau secara
rata-rata tahunan meningkat 402,1 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari2017 tercatat sebanyak 216 PJK telah menyampaikan LTKM kepada
PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 52,8 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 47,2 persen selebihnya
disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta 52,7 persen, Jawa Barat
16,0 persen, dan Jawa Timur 6,7 persen.
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 91,1 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama
Februari 2017
adalah perorangan,
sedangkan 8,9 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas
terlapor perorangan adalah Laki-laki 64,1 persen, dengan pekerjaan
utama sebagai
Pegawai Swasta
30,0 persen, serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun 67,3 persen.
Berdasarkan LTKM selama Februari 2017, diketahui bahwa hanya sebanyak 25,0 persen LTKM saja yang mampu
diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan
selebihnya sebanyak
75,0 persen
LTKM tidak
terisimengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan 46,0 persen, Korupsi
20,9 persen, dan Terorisme 8,2 persen.
LAPORAN TRANSAKSI
UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 :
Pe yedia jasa keua ga se agai a a dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a
wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah
paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing
yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa
kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar egeri.
Pasal 1 Angka 5 :
Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari
profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi
dari Pengguna
Jasa yang
bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa
yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang
bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau
batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh
PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang
diduga berasal dari hasil tin
dak pida a.
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Februari 2017
Feb-2016 Kumulatif
s.d. Feb- 2016
Jan-2016 s.d. Des-2016
Jan-2017 Feb-2017
Kumulatif s.d. Feb-
2017 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 Bank
36,309 97,542
2,564 4,739
25,508 2,479
2,488 4,967
128,017 164,326
93
Ø Bank Umum
36,022 96,352
2,510 4,582
24,815 2,445
2,434 4,879
126,046 162,068
79 ¤ Bank Milik Negara
11,096 40,177
1,063 1,956
10,023 1,096
908 2,004
52,204 63,300
4 ¤ Bank Swasta
12,540 46,303
1,229 2,195
11,770 1,052
1,241 2,293
60,366 72,906
38 ¤ Bank Pembangunan Daerah
8,614 5,984
113 227
1,975 117
87 204
8,163 16,777
19 ¤ Bank Asing
2,615 2,012
64 118
580 158
117 275
2,867 5,482
11 ¤ Bank Campuran
1,157 1,876
41 86
467 22
81 103
2,446 3,603
7 Ø
Bank Perkreditan Rakyat 287
1,190 54
157 693
34 54
88 1,971
2,258 14
Non Bank 27,615
92,042 2,228
4,477 23,046
2,186 2,141
4,327 119,415
147,030 123
Ø Pasar Modal
1,088 2,638
85 106
823 125
85 210
3,671 4,759
10 Ø
Asuransi 2,939
17,592 198
425 3,267
400 252
652 21,511
24,450 26
Ø Dana Pensiun
1 13
13 14
Ø Lembaga PembiayaanLeasing
1,435 36,962
1,028 1,996
6,324 276
243 519
43,805 45,240
18 Ø
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing
22,122 29,917
684 1,502
6,922 990
988 1,978
38,817 60,939
39 Ø
Money RemittanceKUPU 30
4,711 185
379 4,743
272 491
763 10,217
10,247 19
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka
Komoditi 137
48 69
947 123
81 204
1,288 1,288
10 Ø
Koperasi 85
2 1
1 88
88 1
Ø Penyelenggara E-Money
5 5
5 Ø
Lainnya
Total LTKM 63,924
189,584 4,792
9,216 48,554
4,665 4,629
9,294 247,432
311,356 216
Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor
Sebelum Berlakunya UU
TPPU No. 8 Thn 2010
s.d. Oktober 2010
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011
Jumlah Jan 2003 s.d.
Feb-2017
Jumlah PJK Pelapor 2017
s.d. Feb- 2017
Tahun 2011-2015
Tahun 2016 Jumlah
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. Data Tahun 2012 s.d.Februari 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 28 Februari 2017.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,466 9,789
1,324 465
397 320
595 3,488
2 7,104
6,295 1,657
209 14
40,124
1,387 1,568
1,077 327
145 36
136 367
179 2,765
4 7,991
- 5,000
10,000 15,000 20,000
25,000 30,000
35,000 40,000
45,000
Bank Milik Negara Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah Bank Asing
Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal Asuransi
Dana Pensiun Lembaga PembiayaanLeasing
Pedagang Valuta Asing Money RemittanceKUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU