2. Ijarah sewa
Salah satu bentuk produk jasa yang diberikan oleh perbankan syariah yang tergolong sebagai ijarah atau sewa adalah penyewaan kotak simpanan
safe deposit box yang dapat dimanfaatkan nasabah untuk menyimpan barang-barang berharga tertentu seperti perhiasan, ijazah, paspor dan
dokumen penting lainnya.
2.2.4. Prinsip –Prinsip Operasional Perbankan Syariah
Lembaga keuangan
syariah didirikan
dengan tujuan
untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah
dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan yang terkait. Prinsip syariah dalam hal ini maksudnya adalah hukum islam dalam kegiatan perbankan
dan keuangan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah. Prinsip syariah yang dianut
oleh lembaga keuangan syariah dilandasi oleh nilai-nilai keadilan, kemanfaatan, keseimbangan dan keuniversalan
rahmatan lil ‘alamin. Prinsip utama yang dianut oleh lembaga keuangan syariah dalam
menjalankan kegiatan usahanya sering disebut dengan bebas ” Maghrib” yaitu :
a. Maysir spekulasi secara bahasa maknanya judi, secara umum, mengundi
nasib dan setiap kegiatan yang sifatnya untung-untungan spekulasi. Maysir merupakan transaksi yang bersifat untung-untungan dan
digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti. b.
Gharar secara bahasa berarti menipu, memperdaya, ketidakpastian. Gharar adalah sesuatu yang memperdayakan manusia di dalam bentuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
harta, kemegahan, jabatan, keinginan, dan lainnya. Gharar berarti menjalankan suatu usaha secara buta tanpa memilki pengetahuan yang
cukup atau menjalankan suatu transaksi yang risikonya berlebihan tanpa mengetahui dengan pasti apa akibatnya atau memasuki kancah resiko
tanpa memikirkan konsekuensinya jika dilaksanakan. c.
Haram secara bahasa berarti larangan dan penegasan. Larangan bisa timbul karena beberapa kemungkinan, yaitu dilarang oleh tuhan dan bisa
juga karena pertimbangan akal. Dalam aktivitas ekonomi setiap orang di harapkan untuk menghindari semua yang haram baik haram zatnya
maupun haram selain zatnya. d.
Riba secara bahasa berarti bertambah dan tumbuh. Riba merupakan penambahan pendapatan secara tidak sah bathil misalnya dalam hal
pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas dan waktu penyerahan, atau dalam transaksi pinjam-meminjam yang mensyaratkan
nasabah penerima fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu.
e. Bathil secara bahasa artinya batal, tidak sah. Dalam aktivitas ekonomi
tidak boleh dilakukan dengan jalan yang batil misalnya dengan, mencampurkan barang rusak diantara barang yang baik untuk
mendapatkan keuntungan lebih besar, menimbun barang, menipu atau memaksa dan mengurangi timbangan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.5. Keunggulan Bank Syariah