Jenis-jenis Bank Ruang Lingkup Bank 1. Sejarah Bank

dasar hukum yang pasti, sehingga perbankan dapat menjalankan semua aktivitasnya dengan baik. Dengan demikian perbankan dapat memberikan sumbangan kepada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa “ bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Definisi ini menunjukkan bahwa objek aktivitas utama bank adalah masyarakat luas, hal ini dikarenakan dana yang terhimpun dari masyarakat akhirnya akan disalurkan kepada masyarakat lagi. Menghimpun dana dari masyarakat luas merupakan kegiatan utama perbankan yang kemudian dikenal dengan istilah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan Kasmir, 2008 : 26. Jenis simpanan tersebut dapat berupa giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka.

2.1.3. Jenis-jenis Bank

1. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya Kepemilikan bank dapat dilihat dari penguasaan saham dan juga akta pendirian bank tersebut. Dalam hal ini bank-bank yang ada dibedakan menjadi: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA a. Bank Milik Pemerintah Bank Milik Pemerintah merupakan jenis bank yang akta pendirian dan modal bank tersebut dimiliki oleh pemerintah sehingga semua keuntungan yang diperoleh dari operasinya akan menjadi milik pemerintah, misalnya Bank Negara Indonesia 46 BNI 46. b. Bank Milik Pemerintah Daerah Bank Milik Pemerintah daerah adalah jenis bank yang pemilik bank tersebut merupakan pemerintah daerah tertentu, misalnya BPD Sumatera Utara. c. Bank Milik Swasta Bank milik swasta seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional dan akta pendiriannya didirikan oleh pihak swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank milik swasta nasional adalah Bank Muamalat. d. Bank Milik Asing Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing maupun milik pemerintah asing, kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh bank asing adalah American Express Bank. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA e. Bank Milik Koperasi Bank Milik Koperasi adalah jenis bank yang saham-sahamnya dimiliki perusahaan yang berbadan hukum koperasi, misalnya Bank Umum Koperasi Indonesia. f. Bank Milik Campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan saham Bank Milik Campuran secara mayoritas dipegang oleh warga negara indonesia. Contoh bank milik campuran adalah Sumitomo Niaga Bank. 2. Jenis Bank Menurut Status atau Kedudukan Menurut Kasmir 2008, jenis Bank menurut status atau kedudukannya dapat diklasifikasikan menjadi: a. Bank Devisa Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers check, pembukaan dan pembayaran letter of credit, dan transaksi lainnya. Bank Indonesia menentukan persyaratan untuk menjadi Bank Devisa. b. Bank Non Devisa Bank Non Devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa. Bank Non Devisa tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Transaksi yang dilakukan bank non devisa masih dalam batas-batas negara. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Jenis Bank Menurut Target Pasar Salah satu pelayanan bank dapat ditinjau berdasarkan target pasar yang menjadi sasaran. Berdasarkan target pasar, bank-bank yang ada dibagi kepada: a. Retail Bank Retail Bank merupakan bank yang kegiatannya memberikan pelayanan dan transaksi kepada nasabah-nasabah yang berskala kecil. Retail Bank memberikan jasa pinjaman kredit tidak lebih dari Rp. 20 Milyar. b. Corporate Bank Corporate bank adalah bank yang memberikan pelayanan dan transaksi kepada nasabah yang berskala besar, biasanya berbentuk korporasi. Namun, dalam hal ini tidak berarti semua nasabah wajib berbentuk perusahaan. c. Retail Corporate Bank Retail Corporate Bank adalah bank yang memberikan pelayanan tidak hanya kepada kelompok retail tetapi juga perusahaan-perusahaan besar. Jenis bank ini memberikan pelayanan kepada semua jenis nasabah baik nasabah besar maupun nasabah kecil. 4. Jenis Bank Menurut Kegiatannya Jenis bank menurut kegiatannya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: a. Bank Umum Bank umum merupakan bank yang kegiatan usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang kegiatan usahanya tidak memberikan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran baik secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. 5. Jenis Bank Menurut Prinsip Operasinya Jenis bank menurut prinsip operasinya dapat dibedakan menjadi: a. Bank Berdasarkan Prinsip Konvensional Bank berdasarkan prinsip konvensional merupakan bank-bank yang beroperasi dengan menggunakan sistem bunga dan fee based untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Sebagai harga terhadap produk atau jasa yang digunakan oleh nasabah, pihak bank akan membebankan sejumlah bunga atau fee kepada para nasabah. Demikian juga sebaliknya, untuk berbagai jenis simpanan yang dipercayakan pihak nasabah kepada bank, pihak perbankan akan memberikan sejumlah imbalan bunga kepada nasabah. b. Bank Berdasarkan Prinsip Syariah Bank berdasarkan prinsip syariah merupakan suatu lembaga intermediasi yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana seluruh aktivitasnya dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba bunga, bebas dari kegiatan spekulatif non produktif UNIVERSITAS SUMATERA UTARA maysir, bebas dari kegiatan yang meragukan gharar, bebas dari perkara yang tidak sah bathil, dan hanya membiayai usaha-usaha yang halal. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah, penentuan keuntungannya adalah sebagai berikut: a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal musyarakah c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah e. Adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina. Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah juga menentukan biaya sesuai dengan Syariah Islam Kasmir, 2008 : 42. 2.2. Bank Syariah 2.2.1. Sejarah Perbankan Syariah