Sumber dan Peranan Vitamin C Manfaat dan Defisiensi Vitamin C

2.4.1 Sumber dan Peranan Vitamin C

Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut Fresh Food Vitamin. Buah yang masih mentah lebih banyak kandungan vitamin C nya. Semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitaminnya. Bayam, brokoli, cabe hijau dan kubis juga merupakan sumber yang baik, bahkan juga setelah dimasak. Sebaliknya beberapa jenis bahan pangan hewani seperti susu, telur, daging, ikan, dan unggas sedikit sekali kandungan vitamin C nya. Air susu ibu yang sehat mengandung enam kali lebih banyak vitamin C nya dibandingkan susu sapi. Peranan utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak terdapat dalam tulang rawan, kulit bagian dalam tulang, dentin dan vascular endothelium. Penjagaan agar fungsi itu tetap mantap banyak dipengaruhi oleh cukup tidaknya kandungan vitamin C dalam tubuh. Peranannya adalah dalam proses penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stress. F.G. Winarno, 1992

2.4.2 Manfaat dan Defisiensi Vitamin C

Manfaat utama vitamin C adalah sebagai antioksidan, pembentukan semacam jaringan tubuh, terutama untuk pembentukan jaringan ikat. Jaringan ikat adalah bahan pembungkus terpisah yang melindungi dan menyangga berbagai organ. Asam askorbat membantu absorpsi zat besi dalam usus. P.M. Gaman, 1992 Vitamin C selain sebagai anti oksidan juga dapat memperbaiki sel tubuh dan jaringan yang rusak akibat radikal bebas. Dalam merawat kecantikan, vitamin C mempunyai peranan penting dalam melancarkan peredaran darah sehingga kulit terlihat lebih segar. Vitamin ini juga akan merangsang pembentukan kolagen kulit dan menjaganya dari kerusakan. Vitamin C mempunyai sifat sebagai walter holder menyimpan air sehingga mampu menjaga kelembaban kulit dan mencegahnya dari kekeringan. Mengkonsumsi vitamin C secara tepat dan teratur, dapat menghambat proses penuaan dini, menghaluskan kulit, sekaligus menghambat kerja enzim tirosin, yaitu enzim yang bertugas membantu pembentukan pigmen di kulit. Jika proses pigmentasi terhambat, kulit pun terlihat lebih bersih dan cerah. Dari sekian banyak manfaat yang telah dijabarkan, ternyata masih banyak lagi manfaat dari vitamin C yang belum terungkap, seperti dikutip Besthealthmag berikut ini: 1. Mencegah stroke Ada banyak bukti bahwa antioksidan yang tinggi yang terdapat di dalam buah- buahan dan sayuran membantu menangkal penyakit radiovaskular. Namun beberapa studi penting bahwa mereka dengan tingkat vitamin C tertinggi di dalam tubuh mereka berada pada resiko terendah untuk menderita stroke. 2. Melawan kanker Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa wanita yang mengasup banyak vitamin C dari makanan seperti buah-buahan dan sayuran bukan suplemen, memiliki resiko lebih rendah terkena kanker payudara. Bahkan beberapa riset mengindikasikan bahwa vitamin C sebagai racun bagi sel-sel kanker tertentu. 3. Meningkatkan mood Sejak dulu sudah diketahui bahwa kekurangan vitamin C dapat menyebabkan perubahan psikologis. Belum lama ini peneliti dari Mc. Gill University menunjukkan bahwa pemberian suplemen vitamin C 500 mg dua kali sehari bagi pasien rawat inap yang kekurangan vitamin C, secara signifikan membantu meningkatkan suasana hati mereka. 4. Memperbaiki kulit Vitamin C adalah antioksidan yang paling banyak dibutuhkan oleh kulit, dimana vitamin C tersebut membantu menetralkan radikal bebas yang terbentuk akibat paparan sinar matahari dan usia. Pemberian vitamin C yang dikombinasikan dengan bahan lain, dapat memperbaiki beberapa tanda-tanda penuan termasuk garis-garis halus, pigmentasi yang tidak merata, warna dan tekstur kulit. Kompas, diakses 2012 Penyakit atau gejala yang tampak, yang disebabkan oleh defisiensi vitamin C adalah: 1. Skorbut, pendarahan gusi 2. Mudah terjadi luka dan infeksi tubuh, dan jika sudah terjadi sukar untuk disembuhkan 3. Hambatan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak 4. Pembentukan tulang yang tidak normal pada bayi dan anak-anak 5. Kulit mudah mengelupas. A. Poedjiadi, 2006 Vitamin C dapat terserap sangat cepat dari alat pencernaan kita masuk ke dalam saluran darah dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh. Karena itu bila seseorang mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang besar megadose sebagian besar akan dibuang keluar, terutama bila orang tersebut biasa mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi. Tetapi sebaliknya, bila sebelumnya orang tersebut buruk keadaan gizinya, maka sebagian besar dari jumlah itu ditahan oleh jaringan tubuh. F.G. Winarno, 1992 Widya Karya Pangan Nasional Nas-LIPI, 1978, menyarankan konsumsi vitamin C perhari untuk anak-anak dan orang dewasa Indonesia antara 20-30 mg, sedangkan untuk ibu mengandung dan menyusui perlu ditambah 20 mg. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Penyakit skorbut biasanya jarang terjadi pada bayi, bila terjadi pada anak-anak, biasanya pada usia setelah 6 bulan dan di bawah 12 bulan. Gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan tenunan kolagen, infeksi dan demam, dan timbul penyakit, pelunakan pembengkokan kaki bagian paha. Pada anak yang giginya telah tumbuh, gusinya membengkak, empuk, dan terjadi pendarahan. Pada orang dewasa, skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekurangan vitamin C dalam makanannya. Gejalanya ialah pembengkakan dan pendarahan pada gusi, gingivalis, kaki menjadi empuk, dan deformasi tulang. Akibat yang parah dari keadaan ini ialah gigi menjadi goyah dan dapat lepas. Penyakit sariawan yang akut dapat disembuhkan dalam beberapa waktu dengan pemberian 100 sampai 200 mg vitamin C perhari. Bila penyakit sudah kronik diperlukan waktu lebih lama untuk penyembuhannya. F.G. Winarno, 1992 Skorbut dalam bentuk berat sekarang jarang terjadi karena sudah diketahui cara mencegahnya dan mengobatinya. Tanda-tanda awal antara lain lelah, lemas, lemah, nafas pendek, kejang otot, tulang otot persendian sakit, serta kurang nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar dan gatal. Warna merah kebiruan di bawah kulit, pendarahan gusi, kedudukan gigi menjadi longgar, mulut serta mata kering, dan rambut rontok. Disamping itu luka sukar sembuh, terjadi anemia, kadang-kadang jumlah sel darah putih menurun, serta depresi dan timbul gangguan saraf. Gangguan saraf dapat terjadi berupa histeria, depresi diikuti oleh gangguan psikomotor. Gejala skorbut terlihat bila taraf asam askorbat dalam serum turun di bawah 0,20 mgdl. S. Almatsier, 2004

2.4.3 Biosintesa Vitamin C

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

4 98 89

Aktivitas Alkaloid Dari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Terhadap Tingkat Kehamilan Mencit (Mus Musculus)

7 76 68

Analisis Karbohidrat Produk Biosintesis pada Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Terung Belanda (Chiphomandra betaceae) dengan Rimbang (Solanum torvum swartz)

4 83 92

Ketahanan Tanaman Terung Belanda (Solanum betaceum Cav) Setelah Diinduksi Dengan Sinar Uv Terhadap Colletotrichum sp.

2 47 65

123dok ketahanan tanaman terung belanda solanum betaceum cav setelah diinduksi dengan sinar uv terhadap c

0 1 65

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

0 0 7

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SARI BUAH TERUNG BELANDA (Solanum betaceum) HASIL SAMBUNG PUCUK DENGAN LANCING (Solanum mauritianum) PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN MENGGUNAKAN

0 1 18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Terung Belanda (Solanum betaceaum Cav.) - Studi Analisa Kadar Vitamin C Dan Kadar Beta Karoten Dari Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Tanaman Terung Belanda (Solanum Betaceaum CAV.) Dengan Tanaman Lancing (S

0 0 20

STUDI ANALISA KADAR VITAMIN C DAN KADAR BETA KAROTEN DARI BUAH TERUNG BELANDA HASIL SAMBUNG PUCUK ANTARA TANAMAN TERUNG BELANDA (Solanum betaceaum Cav.) DENGAN TANAMAN LANCING (Solanum mauritianum) SKRIPSI IRMA SAFITRI

0 0 13