memiliki umur yang panjang sampai puluhan tahun sehingga dapat dilakukan peremajaan tanpa menebang pohon tua dan tidak memerlukan bibit yang baru.
Tarigan dan Pintubatu 2006 sudah mencoba menyambung pucuk tanaman Terung Belanda dengan tanaman Rimbang agar pohon Terung Belanda tidak rubuh saat
berbuah. Lahimsjah 2009 menyambung pucuk Terung, Tomat dan Cabe ke batang Rimbang takokak dengan alasan seni dan keindahan. http:repository.usu.ac.id
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Elly Suryani Harahap 2011 yang menunjukkan adanya kandungan solasodin di dalam buah Terung Belanda hasil
sambung pucuk antara tanaman Terung Belanda dengan tanaman Lancing yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kehamilan mencit. Disamping itu, Terung Belanda juga
mengandung banyak kadar nutrisi seperti vitamin C dan β-karoten. Kemungkinan Terung Belanda sambung pucuk juga mengandung komponen yang sama sehingga
peneliti tertarik ingin mengetahui kadar vitamin C dan kadar β-karoten di dalam buah Terung Belanda hasil sambung pucuk antara tanaman Terung Belanda Solanum
beteceaum Cav. dengan tanaman Lancing Solanum mauritianum karena komponen- komponen tersebut mempunyai khasiat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini apakah buah Terung Belanda hasil sambung pucuk antara tanaman Terung Belanda
dengan tanaman Lancing dapat menghasilkan suatu tanaman baru yang mempunyai kadar vitamin C dan
kadar β-karoten yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman asalnya.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah parameter uji yang dilakukan pada buah Terung Belanda hasil sambung pucuk antara tanaman Terung Belanda dengan
tanaman Lancing adalah kadar vitamin C dan kadar β-karoten.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kandungan vitamin C dan β-
karoten dari buah Terung Belanda yang dihasilkan dari sambung pucuk antara tanaman Terung Belanda dengan tanaman Lancing.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat khususnya petani untuk membudidayakan tanaman Terung Belanda hasil sambung pucuk dengan
tanaman Lancing sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman Terung Belanda yang memiliki kadar nutrisi yang lebih baik di bandingkan dengan tanaman asalnya.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium, yang dilakukan dengan mempersiapkan Terung Belanda hasil sambung pucuk antara tanaman Terung Belanda
sebagai batang atas dan tanaman Lancing sebagai batang bawah yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Quality di Kabanjahe, Sumatera Utara. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan untuk proses analisis adalah sebagai berikut: 1. Analisa kadar vitamin C dilakukan dengan metode Iodometri.
2. Analisa kadar β-karoten dilakukan dengan metode spektrofotometer UV-
Visibel
1.7 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium BiokimiaKimia Bahan Makanan FMIPA USU untuk analisa kadar vitamin C dan Laboratorium PT. Jasindo Testing Services
Hel vetia Medan untuk analisa kadar β-karoten.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Terung Belanda Solanum betaceaum Cav.