BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Terung Belanda Solanum betaceaum Cav.
Terung Belanda Solanum betaceaum syn Cyphomandra betaceae merupakan salah satu tanaman perdu famili Solanaceae. Terung Belanda dikenal dengan nama
Tamarillo yang diadopsi dari New Zealand yang dijadikan nama standar yang digunakan dalam standar industri perdagangan.
2.1.1 Klasifikasi Terung Belanda
Gambar 2.1 Terung Belanda
Klasifikasi Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi :
Spermatophyta Subdivisi
: Angiospermae
Klass :
Dicotyledonae Subklass
: Asteridae
Ordo :
Solanales Famili
: Solanaceae
Genus :
Solanum Spesies
: Solanum betaceaum Cav.
Departemen Kesehatan dan Kesehatan Sosial, 2001
2.1.2 Daerah Tumbuh
Terung Belanda merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada ketinggian antara 1000- 1800 m di atas permukaan laut sehingga dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
Pada dataran rendah, pohon Terung Belanda tidak mampu berbunga, sedangkan pada daerah sejuk dapat mendorong pembungaan.
Tanaman ini berbuah matang pada musim dingin di daerah subtropis, dan jika ditanam di daerah tropis buah matang setelah udara dingin. Terung Belanda tumbuh
baik di daerah yang memiliki drainase baik, kandungan organik dan kelembapan sedang serta tidak tahan terhadap genangan air. Pohonnya berbuah lebat, berumur
panjang dan responsif terhadap pupuk kandang dan tempat-tempat kering. Pohon Terung Belanda mulai berbuah setelah 1,5-2 tahun dan usia produktifnya antara 5-6
tahun. Anonim, diakses 2009
Terung Belanda merupakan buah nonklimaterik yang tidak akan mudah rusak setelah pemanenan. Pada buah-buahan nonklimaterik, produksi karbondioksida dan
gas etilen setelah pemanenan sangat rendah dan tidak terjadi peningkatan selama tahap pematangan. Lama musim panen Terung Belanda selama 6-7 bulan atau lebih.
Anonim, diakses 2009
2.1.3 Morfologi Tumbuhan
Tanaman ini memiliki daun yang berbulu berbentuk hati besar dan berwarna hijau. Daun yang hijau ini akan mudah sekali dirusak oleh terpaan angin yang kencang.
Kumalaningsih, 2006
Bunga Tamarillo akan muncul pada akhir musim gugur sampai pada awal musim semi. Warnanya pink dan terletak pada ujung cabang batang serta biasanya
berkelompok. Tanaman ini memiliki benang sari dan putik serta kelopak bunga yang berwarna ungu hijau. Tanaman ini melakukan penyerbukan sendiri tetapi kadang juga
dibantu oleh lebah dan angin meskipun sangat kecil kemungkinannya. Kumalaningsih, 2006
Tanaman ini memiliki tangkai panjang, satu dengan lainnya tumbuh sendirian atau ada yang berkelompok sebanyak 3-12. Buahnya berbentuk seperti telur dengan
ukuran panjang antara 5-6 cm dan lebarnya di atas 5 cm. Warna kulitnya ada yang ungu gelap, merah darah, oranye atau kuning dan ada yang masih memiliki garis
memanjang yang tidak jelas. Terung Belanda yang masih mentah berwarna hijau agak abu-abu. Warna ini akan berubah menjadi merah kecoklatan apabila buah sudah
matang.
Di dalam buah ini terdapat daging buah yang tebal berwarna kekuningan dibungkus oleh selaput tipis yang mudah dikelupas. Rasa buah ini seperti Tomat dan
tekstrurnya seperti buah Plum dengan kandungan gizi yang relatif tinggi karena banyak mengandung vitamin A, C dan serat. Lapisan luar dari daging buah banyak
mengandung air, sedikit kasar dan sedikit mengandung rasa manis. Biji buah ini keras, berwarna coklat muda sampai hitam. Bentuk biji agak tumpul, bulat dan kecil, tetapi
lebih besar daripada biji Tomat. Kumalaningsih, 2006
2.1.4 Komposisi Kimia