1.2. Perumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian vitamin E terhadap gambaran histopatologi tubulus proksimal mencit betina dewasa yang mendapat latihan fisik maksimal?
1.3. Kerangka Teori
Latihan fisik maksimal akan menimbulkan terjadinya pembentukan radikal bebas yang melebihi sistem pertahanan tubuh yang disebut Stres Oksidatif.
Radikal bebas tersebut akan menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid pada membran sel ginjal dan jaringan tubulus proksimal sehingga menyebabkan
terjadinya kerusakan jaringan tubulus proksimal. Kerusakan pada sel akan memicu gangguan pada pembuluh darah dan aliran darah ke tubulus proksimal.
Oleh karena vitamin E dapat bersifat sebagai antioksidan dengan cara menetralisir radikal bebas dan menghambat peroksidasi lipid, maka diharapkan dengan
pemberian vitamin E dapat menghambat terjadinya peroksidasi lipid, mencegah kerusakan pada jaringan tubulus proksimal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Kerangka teori pengaruh pemberian vitamin E terhadap gambaran histopatologi tubulus proksimal pada mencit betina dewasa yang mendapat latihan
fisik maksimal 1. 4 Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin E terhadap gambaran histopatologi tubulus proksimal mencit betina dewasa yang mendapat latihan fisik
maksimal.
1.4.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin E terhadap perubahan bobot
ginjal mencit betina dewasa yang mendapat latihan fisik maksimal. b.
Untuk mengetahui kemampuan vitamin E untuk memperbaiki dan menghambat kerusakan tubulus proksimal mencit betina dewasa yang
mendapat latihan fisik maksimal.
Vitamin E Aktivitas fisik
maksimal Aktivitas fisik
maksimal
Radikal bebas ↓ stress Oksidatif
Radikal bebas ↑ stress oksidatif +
Peroksidasi Lipid ↓ Peroksidasi Lipid ↑
Kerusakan Tubulus Proksimal ↓
Kerusakan Tubulus Proksimal ↑
Universitas Sumatera Utara
1.5. Hipotesis
a. Ada pengaruh pemberian vitamin E terhadap perubahan bobot ginjal mencit
betina dewasa yang mendapat latihan fisik maksimal. b.
Ada pengaruh vitamin E untuk memperbaiki dan menghambat kerusakan tubulus proksimal mencit betina dewasa yang mendapat latihan fisik
maksimal.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah bagi masyarakat yang sering terpapar pada aktivitas atau kegiatan fisik berat akan
manfaat pemberian vitamin E terhadap gambaran histopatologi tubulus proksimal dan dapat dijadikan sebagai referensi penelitian lanjutan untuk
mengetahui dampak latihan fisik berat dan manfaat vitamin E terhadap fungsi ginjal.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Latihan Fisik
Latihan fisik adalah pergerakan tubuh yang dilakukan otot dengan terencana dan berulang yang menyebabkan peningkatan pemakaian energi dengan
tujuanmemperbaiki kebugaran fisik Pedriatics, 1994. Defenisi lain, latihan fisik atau exercise adalah subkelompok aktifitas fisik berupa gerakan tubuh yang
terencana, terstruktur dan
repetitive
berulang untuk memperbaiki atau memulihkan satu atau lebih komponen kebugaran fisik Halliwell and Whiteman,
2004. Latihan fisik berdasarkan sumber tenaganya atau pembentukan ATP
melalui tiga sistem, Yaitu 1 Sistem aerobik. 2 Sistem glikolisis anaerobik
Lactic acid system
dan 3 Sistem ATP Creatinin Phospat
phosphagen system
Fox, 1993. Aktivitas aerobik merupakan latihan yang bergantung terhadap ketersediaan oksigen untuk membantu proses pembakaran sumber energi sehingga
juga akan bergantung pada kerja optimal organ-organ tubuh seperti jantung paru- paru dan juga pembuluh darah untuk mengangkut oksigen agar proses
pembakaran sumber energi dapat berjalan sempurna. Latihan ini biasanya merupakan latihan olahraga dengan intensitas rendah-sedang yang dapat
dilakukan secara kontinyu dalam waktu yang cukup lama. Latihan anaerobik merupakan latihan dengan intensitas tinggi yang
membutuhkan energi yang cepat dalam waktu yang singkat namun tidak dapat dilakukan secara kontinu untuk durasi waktu yang lama. Latihan ini juga biasanya
Universitas Sumatera Utara