BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi FMIPA USU Medan mulai dari Februari 2011 sampai dengan Maret 2011.
3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel independen
a. Latihan fisik maksimal
b. Vitamin E
3.2.2. Variabel dependen
a. Bobot Ginjal b. Gambaran Tubulus Proksimal Ginjal
3.3 Defenisi Operasional
a. Latihan fisik maksimal: aktivitas fisik yaitu berenang sampai
kelelahan. b.
V itamin E: 2 mg α-tokoferol asetat dalam 0,5 ml larutan dalam larutan
aquadest. c.
Gambaran histopatologi tubulus proksimal mencit : Perubahan pada
sel-sel pelapis epitel tubulus berupa :
1. Degenerasi hidrofilik perubahan sel dan inti yang membengkak
Universitas Sumatera Utara
2. Nekrosis kematian sel, yang ditandai dengan perubahan sebagai berikut:
- Karyopiknosis inti kecil dan padat - Karyolisis inti pucat dan larut
- Karyoreksis inti pecah menjadi beberapa gumpalan
3.4. Bahan dan Alat Penelitian 3.4.1. Bahan penelitian
Bahan biologis. Bahan biologis yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah mencit betina
Mus musculus
L. strain DD Webster dewasa fertil berumur ± 3 bulan dengan berat badan 25-35 gram yang diperoleh dari FMIPA Biologi
Universitas Sumatera Utara. Jumlah hewan uji perkelompok ditentukan dengan rumus t-1 n-
1 ≥ 15. Jika
t
adalah jumlah perlakuan dalam penelitian ini ada 5 kelompok perlakuan dan
n
adalah jumlah ulangan perkelompok, maka jumlah
n
yang diharapkan teoritis adalah 5 Federer, 1963. Sehingga jumlah keseluruhan hewan coba yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 ekor yang
dipilih dari hasil perbanyakan untuk keperluan penelitian.
Bahan kimia. Bahan kimia yang dibutuhkan adalah vitamin E cair dl-
α-tokoferol asetat, produksi Merck, Germany, aquadest pelarut vitamin E, NaCl 0,9 ,
alkohol 70 , larutan Fiksatif Bouin, Alkohol 70, 80, 90, 96 dan alkohol absolut, Parafin Hematoxylin Eosin H-E, Minyak imersi Olympus, Japan
untuk memperjelas sediaan pada pembesaran 400 X.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Peralatan utama penelitian
Alat utama yang digunakan dalam penelitian antara lain: jarum oval Gavage, gelas arloji, spuit 1 ml, bak bedah dan
dissecting set
, cawan petri, spektrofotometer, batang pengaduk, objek glas, timbangan, rotavator, buret oven,
vertex mixer,erlen meyer, mikrotom, dan mikroskop cahaya.
3.5. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang didisain mengikuti Rancangan Acak Lengkap RAL. Penelitian ini terdiri atas 5 kelompok
perlakuan, yaitu: a
Kelompok I P0 = terdiri dari 5 ekor mencit betina dewasa yang tidak diberi perlakuan kelompok kontrol.
b Kelompok II P1 = terdiri dari 5 ekor mencit betina dewasa yang diberi
latihan fisik maksimal setiap hari selama 30 hari. c
Kelompok III P2 = terdiri dari 5 ekor mencit betina dewasa yang diberi latihan fisik maksimal dan larutan aquadest 0,5 mlhari per oral selama 30
hari. d
Kelompok IV P3 = terdiri dari 5 ekor mencit betina dewasa yang diberi latihan fisik maksimal setiap hari selama 15 hari pertama, kemudian 15 hari
berikutnya diberikan latihan fisik maksimal dan vitamin E 2mghari per oral setiap hari.
Universitas Sumatera Utara
e Kelompok V P4 = terdiri dari 5 ekor mencit betina dewasa yang diberi
latihan fisik maksimal dan vitamin E 2mghari per oral setiap hari selama 30 hari.
Mencit ditempatkan ke dalam kelompok secara random. P5
P4 P3
P2 P1
15 30 hari
3.6 Pelaksanaan Penelitian 3.6.1 Pemeliharaan hewan coba