- Karyolisis inti pucat dan larut - Karyoreksis inti pecah menjadi beberapa gumpalan
Tingkat kerusakan sel epitel pelapis tubulus proksimal :
0 = Sel dengan inti dan sitoplasma yang masih dalam batas normal 1 = Sesuai dengan kriteria a degenerasi hidrofilik
2 = Ditemukan nekrotik tubulus proksimal,dengan luas  25 3
= Ditemukan nekrotik tubulus proksimal, dengan luas 26-50 4
= Ditemukan nekrotik tubulus proksimal,dengan luas50
3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Semua data dipresentsikan dalam bentuk rata-rata ± simpangan baku rata- rata±  SD.  Dilakuakn  uji  normalitas  dan  homogenitas.  Jika  didapati  distribusi
normal dan homogeny diuji dengan analisis parametik anova dan uji lanjut dengan benferroni  taraf  5  .  Data  tidak  berdistribusi  normal  dan  tidak  homogen  di  uji
dengan  uji  Kruskal-wallis  taraf  5  untuk  melihat  perbedaan  antar  kelompok control  dan  masing-masing  perlakuan,  bila  didapatkan  hasil  adanya  perbedaan
nyata  di  lanjutkan  dengan  uji  Mann-Withney  untuk  melihat  perbedaan  masing- masing  kelompok  perlakuan.  Semua  analisi  dat  dilakukan  dengan  menggunakan
SPSS.  Dalam  penelitian  ini,  hanya  perbedaan  rata-rata  pada α  ≤  0,05  yang
dianggap bermakna signifikan.
Universitas Sumatera Utara
3.8.Jadwal Penelitian
Keseluruhan  kegiatan  penelitian  dari  persiapan  sampai  pada  penulisan  hasil penelitian adalah lebih kurang 8 minggu. Urutan kegiatan dan jadwal pelaksanaan
secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Jadwal Penelitian
No. Kegiatan
Minggu ke- 1
2 3
4 5
6 7
8 1
Persiapan
√
2 Pelaksanaan
√ √
√ √
√
3 Analisa Data
√
4 Penulisan Hasil
√
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Bobot Ginjal Mencit Betina Dewasa
Mus musculus
L.
Setelah  dilakukan  penilaian  terhadap  bobot  ginjal  mencit
Mus  musculus
L betina dewasa setelah melakukan aktifitas fisik maksimal pada tiap kelompok didapatkan hasil seperti yang telihat pada Tabel 3di bawah ini :
Tabel 3. Rata-rata Bobot Ginjal Perlakuan
Bobot Ginjal g P0
0,21 ± 0,05 P1
0,19 ± 0,02 P2
0,21 ± 0,03 P3
0,22 ± 0,01 P4
0,23 ± 0,01
x
=  Rata-rata,  SD  =  Standar  deviasi,  P0  =  Mencit  betina  dewasa  tidak  diberi perlakuan  kelompok  kontrol,  P1  =  Mencit  betina  dewasa  yang  diberi  latihan
fisik maksimal setiap hari selama 30 hari, P2 = Mencit betina dewasa yang diberi latihan fisik maksimal dan larutan aquadest 0,5 mlhari per oral selama 30 hari, P3
= Mencit betina dewasa yang diberi latihan fisik  maksimal setiap hari selama 15 hari  pertama,  kemudian  15  hari  berikutnya  diberikan  latihan  fisik  maksimal  dan
vitamin  E  2mghari  per  oral  setiap  hari,  P4  =  Mencit  betina  dewasa  yang  diberi latihan fisik maksimal dan vitamin E 2mghari per oral setiap hari selama 30 hari.
Universitas Sumatera Utara