BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Latihan Fisik
Latihan  fisik  adalah  pergerakan  tubuh  yang  dilakukan  otot  dengan terencana dan berulang yang menyebabkan peningkatan pemakaian energi dengan
tujuanmemperbaiki kebugaran fisik Pedriatics, 1994. Defenisi lain, latihan fisik atau  exercise  adalah  subkelompok  aktifitas  fisik  berupa  gerakan  tubuh  yang
terencana,  terstruktur  dan
repetitive
berulang  untuk  memperbaiki  atau memulihkan satu atau lebih komponen kebugaran fisik Halliwell and Whiteman,
2004. Latihan  fisik  berdasarkan  sumber  tenaganya  atau  pembentukan  ATP
melalui  tiga  sistem,  Yaitu  1  Sistem  aerobik.  2  Sistem  glikolisis  anaerobik
Lactic  acid  system
dan  3  Sistem  ATP  Creatinin  Phospat
phosphagen  system
Fox,  1993.  Aktivitas  aerobik  merupakan  latihan  yang  bergantung  terhadap ketersediaan oksigen untuk membantu proses pembakaran sumber energi sehingga
juga akan bergantung pada kerja optimal organ-organ tubuh seperti jantung paru- paru  dan  juga  pembuluh  darah  untuk  mengangkut  oksigen  agar  proses
pembakaran  sumber  energi  dapat  berjalan  sempurna.  Latihan  ini  biasanya merupakan  latihan  olahraga  dengan  intensitas  rendah-sedang  yang  dapat
dilakukan secara kontinyu dalam waktu yang cukup lama. Latihan  anaerobik  merupakan  latihan  dengan  intensitas  tinggi  yang
membutuhkan  energi  yang  cepat  dalam  waktu  yang  singkat  namun  tidak  dapat dilakukan secara kontinu untuk durasi waktu yang lama. Latihan ini juga biasanya
Universitas Sumatera Utara
memerlukan interval istirahat agar ATP adenosine Tripospat dapat di regenerasi sehingga kegiatannya dapat dilanjutkan kembali. Latihan fisik akan menyebabkan
perubahan –perubahan pada faal tubuh manusia, baik bersifat sementarasewaktu-
sewaktu respons maupun yang bersifat menetap adaption. Latihan fisik dengan aktifitas tinggi  antara sub makasimal  hingga maksimal akan menyebabkan otot
berkontraksi  secara  anaerobik.  Kontraksi  otot  secara  anaerobik  membutuhkan penyediaan  energi  ATP  melalui  proses  glikolisis    anaerobik  atau  system  asam
laktat  lactid  acid  system.  Glikolisis  anaerobik  akan  menghasilkan  produk  akhir berupa asam laktat. Jadi,aktifitas dengan intensitas submaksimal hingga intensitas
maksimal  akan  menyebabkan  akumulasi  asam  laktat  dalam  otot  dan  darah Bompa, 1990 , Fox, 1993.
Pada  latihan  fisik  terjadi  peningkatan  konsumsi  oksigen.  Peningkatan  ini akan  mencapai  maksimal  saat  penambahan  beban  kerja  tidak  mampu
meningkatkan  konsumsi  oksigen.  Hal  ini  dikenal  dengan  konsumsi  oksigen maksimum  VO2  max.  Sesudah  VO2  max  tercapai,  kerja  ditingkatkan  dan
dipertahankan hanya dalam waktu singkat dengan metabolisme anaerob pada otot yang melakukan aktifitas. Secara teoritis, VO2 max dibatasi oleh kardiak output,
kemampuan sistem respirasi untuk membawa oksigen darah, dan kemampuan otot yang bekerja untuk menggunakan oksigen. Faktanya, pada orang normal kecuali
atlet  pada  yang  sangat  terlatih,  Kardiak  output  adalah  faktor  yang  menentukan VO2  max  Bompa,  1990.  Pengaruh  latihan  fisik  dapat  seketika  yang  disebut
respon  akut  dan  pengaruh  jangka  panjang  akibat  latihan  yang  teratur  dan terprogram  yang  disebut  adaptasi.  Termasuk  respon  akut  adalah  bertambahnya
Universitas Sumatera Utara
frekwensi denyut jantung, peningkatan frekwensi pernafasan, peningkatan tekanan darah  dan  peningkatan  suhu  badan.  Termasuk  adaptasi  antara  lain  peningkatan
masa  otot,  bertambahnya  masa  tulang,  bertambahnya  sistem  pertahanan antioksidan  serta  penurunan  frekwensi  denyut  jantung  istirahat  Sutarina  dan
Tambunan,  2004.  Latihan  fisik  yang  dapat  meningkatkan  sistem  pertahanan antioksidan  adalah  latihan  fisik  dengan  intensitas  rendah  dan  intensitas  sedang,
karena  aktifitas  fisik  pada  tingkat  ini  mengacu  pada  program  aktifitas  fisik  yang dirancang  untuk  meminimalkan  pengeluaran  radikal  bebas.  Sedangkan  latihan
fisik  yang  maksimal  dan  melelahkan  dapat  meningkatkan  jumlah  leukosit  dan neutrofil baik dalam sirkulasi maupun jaringan Cooper,2000. Nayanatara 2004
Latihan  fisik  maksimal  renang  pada  tikus  dengan  durasi  45  menit  dengan  suhu lingkungan  20
C  selama  tujuh  hari  memberikan  gambaran  makroskopis  berupa peningkatan berat hati, ginjal, kelenjar adrenal dan kortek serebri.
2.2  Radikal bebas dan