Peningkatan Laba Dengan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Biaya

29 Laporan kinerja pribadi menitikberatkan pada kinerja manajer pusat laba, laporan ini disebut juga laporan pengendalian. Laporan ini disusun dari informasi akuntansi pertanggungjawaban dan menunjukkan seberapa baik kinerja manajer pusat laba yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar kinerja yang diharapkan dapat dicapai oleh manajer tersebut. Jika manajer pusat laba dinilai tidak mampu menghasilkan laba yang memuaskan maka diperlukan tindakan untuk memperbaiki hal tersebut. Pertimbangan perilaku manajer perlu digunakan pada laporan kinerja pribadi.

D. Peningkatan Laba Dengan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Biaya

Menurut Supriyono 2001:24 “Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk mencapai salah satu atau beberapa tujuan. Tujuan suatu pusat pertanggungjawaban secara individual diharapkan dapat membantu pencapaian tujuan suatu organisasi secara keseluruhan”. Salah satu tujuan utama suatu organisasi adalah untuk memperoleh laba, oleh karena itu jumlah ,aba yang dicapai merupakan pengukur penting efektifitas organisasi tersebut. Laba merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya, sekaligus mengukur masukan dalam bentuk biaya dan keluaran dalam bentuk pendapatan. Dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya, penyimpangan anggaran dapat ditelusuri dengan lebih terperinci dan dicari apa penyebab utamanya, penyebab itulah yang harus menjadi patokan dalam penyusunan anggaran berikutnya agar lebih efektif, pada periode berikutnya pihak manajemen dapat tindakan – tindakan pencegahan agar tidak terjadi pemborosan biaya seperti pada periode yang sebelumnya dengan melakukan pengawasan biaya dan yang menjadi pedomannya adalah analisis penyimpangan biaya dar laporan pertanggungjawaban pusat biaya sebelumnya. Jika pemborosan biaya dapat dicegah maka total biaya operasional pun akan berkurang sehingga peningkatan laba dapat tercapai. 30 Menurut Garrison 2000:6 “ Akuntansi pertanggungjawaban menempatkan informasi akuntansi atas dasar ukuran perorangan dengan cara memandang biaya dari sudut pandang pengendalian perorangan, konsep ini berguna untuk sistem perencanaan dan pengendalian laba yang efektif, harus ada seseorang yang bertanggungjawab atas setiap biaya yang ada, agar biaya dapat dikendalikan”. Bertanggungjawab atas kinerja keuangan tidak berarti bahwa manager terkena sanksi jika realisasi tidak sama dengan tujuan yang dianggarkan. Namun demikian manger harus berinisiatif untuk mengatasi setiap penyimpangan yang tidak menguntungkan, harus memahami penyebab setiap penyimpangan yang menguntungkan maupun yang merugikan dan harus siap menjelaskan penyebab penyimpangan kepada atasannya. Menurut Garrison 2000:7 “ Inti dari sistem akuntansi pertanggungjawaban yang efektif adalah memastikan tidak ada penyimpangan yang dibiarkan terjadi tanpa teratasi, sehingga organisasi bereaksi dengan cepat dan tepat terhadap setiap penyimpangan dari rencana, dan organisasi dapat belajar dari umpan balik dengan cara membandingkan antara tujuan yang telah dianggarkan dengan realisasi”. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan wawancara, dan metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu sebuah rumah sakit swasta, yakni Yayasan RS Harapan yang berlokasi di Pematangsiantar. Yang menjadi alasan dilakukan penelitian ini adalah karena ada kesesuaian antar permasalahan yang dihadapi pihak yayasan rumah sakit dengan topik skripsi.

C. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian yang dalam hal ini dari rumah sakit Harapan secara langsung dengan wawancara kepada pihak – pihak yang terkait. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah dari data rumah sakit .