Pencatatan perolehan aktiva tetap dengan leasing tergantung dari jenis leasing yang digunakan oleh perusahaan. Ada 2 dua cara leasing, yaitu:
1 Capital lease
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ini, dicatat sebagai aktiva tetap dalam kelompok tersendiri dan juga harus disusutkan. Kewajiban leasingnya pun disajikan
terpisah dari kewajiban lainnya. 2
Operating lease Bila perusahaan memilih cara ini, maka pencatatan angsuran tidak menjadi bagian
aktiva melainkan dicatat sebagai beban sewa aktiva tetap dan aktiva yang bersangkutan tidak disusutkan.
Adapun cara yang digunakan Perpustakaan Umum Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap, yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui
hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Perolehan aktiva tetap dengan cara pembelian tunai akan dicatat ke dalam buku besar harian terlebih dahulu sebagai harga
perolehannya.
5. Penghentian Penggunaan Aktiva Tetap
Aktiva tetap bisa dihentikan penggunaannya dengan cara dijual, ditukarkan ataupun dibuang. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian, maka semua akun yang
berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan. Apabila aktiva tersebut dijual, maka selisih harga jual dengan nilai buku dicatat sebagai keuntungan atau kerugian.
Hal ini sesuai dengan Ikatan Akuntan Indonesia IAI 2002 : 16.12, yaitu
“keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi”.
Proses penghentian penggunaan aktiva tetap dapat terjadi dalam berbagai kondisi sebagai berikut.
a. Asset retirement by sale
Hasil penjualan aktiva tetap dapat diterima dalam bentuk kas atau piutang. Bila harga jual lebih tinggi dibanding dengan nilai buku aktiva yang bersangkutan berarti ada
keuntungan, sedangkan jika harga jual lebih rendah dari nilai buku berarti ada kerugian. b.
Asset retirement by exchange for other nonmonetary assets Sering kali perusahaan melakukan penghentian penggunaan aktiva tetap melalui
pertukaran dengan aktiva tetap non-moneter lainnya, maka aktiva tersebut dicatat sebesar nilai wajarnya atau nilai pasar aktiva yang diterima. Jika harga perolehan aktiva baru lebih
tinggi dari book value aktiva lama, maka diperoleh keuntungan dan sebaliknya. c.
Retirement by involuntary conversion Penghentian penggunaan aktiva tetap karena konversi terpaksa dapat terjadi
kerusakan berat akibat terjadinya peristiwa-peristiwa, seperti: kebakaran, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.
Suatu aktiva yang dihentikan dari operasi normal instansi dapat disebabkan oleh instansi melakukan tukar tambah maupun dibesituakan karena tidak produktif lagi, dan selalu
diikuti penghapusan harga perolehan. Perpustakaan Umum Universitas Sumatera Utara dalam melakukan pencatatan atas penghentian penggunaan aktiva tetap dari operasi perusahaan
telah membuat kebijaksanaan terhadap perhitungan aktiva tetapnya, yaitu dengan cara memperhitungkan biaya penyusutan aktiva tetap mulai dari awal periode akuntansi yang
bersangkutan sampai dengan aktiva tetap tersebut dihentikan penggunaannya dari operasi normal perusahaan.
C. Penyusutan Aktiva Tetap