Pengertian penyusutan Faktor – faktor dalam menentukan penyusutan

Proses penghentian penggunaan aktiva tetap dapat terjadi dalam berbagai kondisi sebagai berikut. a. Asset retirement by sale Hasil penjualan aktiva tetap dapat diterima dalam bentuk kas atau piutang. Bila harga jual lebih tinggi dibanding dengan nilai buku aktiva yang bersangkutan berarti ada keuntungan, sedangkan jika harga jual lebih rendah dari nilai buku berarti ada kerugian. b. Asset retirement by exchange for other nonmonetary assets Sering kali perusahaan melakukan penghentian penggunaan aktiva tetap melalui pertukaran dengan aktiva tetap non-moneter lainnya, maka aktiva tersebut dicatat sebesar nilai wajarnya atau nilai pasar aktiva yang diterima. Jika harga perolehan aktiva baru lebih tinggi dari book value aktiva lama, maka diperoleh keuntungan dan sebaliknya. c. Retirement by involuntary conversion Penghentian penggunaan aktiva tetap karena konversi terpaksa dapat terjadi kerusakan berat akibat terjadinya peristiwa-peristiwa, seperti: kebakaran, banjir, gempa bumi, dan sebagainya. Suatu aktiva yang dihentikan dari operasi normal instansi dapat disebabkan oleh instansi melakukan tukar tambah maupun dibesituakan karena tidak produktif lagi, dan selalu diikuti penghapusan harga perolehan. Perpustakaan Umum Universitas Sumatera Utara dalam melakukan pencatatan atas penghentian penggunaan aktiva tetap dari operasi perusahaan telah membuat kebijaksanaan terhadap perhitungan aktiva tetapnya, yaitu dengan cara memperhitungkan biaya penyusutan aktiva tetap mulai dari awal periode akuntansi yang bersangkutan sampai dengan aktiva tetap tersebut dihentikan penggunaannya dari operasi normal perusahaan.

C. Penyusutan Aktiva Tetap

1. Pengertian penyusutan

Menurut Soemardjo dalam buku Standar Akuntansi Keuangan 2002 : 17.1, definisi penyusutan adalah “alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”. Menurut Kieso, dkk 2001 : 550: “Depreciation is defined as the accounting process of allocating the cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those periods expected to benefit from the use of the asset”. Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara rasional kepada periode-periode dimana akiva tersebut dinikmati manfaatnya. Sedangkan pengertian penyusutan menurut Perpustakaan Umum Universitas Sumatera Utara sesuai dengan pengertian menurut Standar Akuntansi Keuangan. Adapun besarnya rupiah beban depresiasi hal ini akan tergantung kepada harga perolehanpokok aktiva tetap, taksiran umur ekonomis, taksiran nilai sisa residual value, dan metode penyusutan yang digunakan. Pembebanan penyusutan merupakan suatu pengakuan terhadap penurunan nilai ekonomis suatu aktiva tetap. Perbedaan pengakuan penyusutan sebagai beban expense pada umumnya merupakan beban yang tidak melibatkan pengeluaran kas non cash expense. Pengorbanan sumber ekonomis atau kas terjadi pada saat perolehan aktiva tetap dan jumlah inilah yang dialokasikan sebagai beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan.

2. Faktor – faktor dalam menentukan penyusutan

a. Harga perolehan cost, yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam perolehan aktiva sampai dengan aktiva siap untuk digunakan. b. Nilai sisa salvage value, yaitu jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain untuk aktiva tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat penjualan atau pertukaran. c. Taksiran umur kegunaan usefull life, yaitu kegunaan suatu aktiva yang dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijaksanaan yang dianut dalam penyusutan. Taksiran masa manfaat ini biasa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.

3. Metode penyusutan

Dokumen yang terkait

Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aset Tetap Milik Fakultas Ekonomi Sumatera Utara

2 87 47

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Pada Aktiva Tetap PT PLN ( PERSERO ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

6 124 52

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengendalian Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 32 71

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Aset Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 34 57

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan F|Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 46 73

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 43 61

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 42 50

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Pada Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 32 56

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 25 64

Peranan sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern terhadap aset tetap di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Repository UIN Sumatera Utara

2 6 86