“Kemurtadan Roberta” dan Liberalisme Institusi Gereja

60 money he made and come back to me when his funds ran dry or where his other women got sick and tired of him and there him out?”hal 22

3.5.3 “Kemurtadan Roberta” dan Liberalisme Institusi Gereja

Perceraian yang menimpa Roberta Jewett merupakan desakandorongan Industrialisasi dengan muatan nilai-nilai pendukungnya seperti demokrasi, teknologi maupun sekularisasi yang menampar kekuasaan, wibawa keluarga, gereja dan kerukunan hidup. Doktrin-doktrindogma gereja-gereja Kristen melarang suami atau istri menceraikan pasangannya kecuali karena kematian. Roberta menceraikan suaminya tanpa berkonsultasi atau mendatangi pemukaalim ulama untuk meminta advice atau nasihat agar perkawinankeutuhan keluarganya tetap langgeng atau abadi. Langkah yang diambil Roberta adalah bercerai Perceraian itu dianggap sebagi hal yang logis karena dia telah berulang kali mengingatkan suaminya untuk kembali berperan sebagai seorang ayah dan suami yang bai, namun tidak pernah digubris. Keputusan Roberta dapat dianggap sebagai keputusan sepihak. “The last time he came I told him he was free to live with any woman he wanted. All he had to do was sign the divorce agreement. The refused, so I bribed him by offering hi m one last stake. Do you know how much it was? She met Gabriel’s eyes while he sat quietly, attentive. ‘twenty-five dollars’ she said sadly. He hot rid of a wife and three daughters for a measly twenty-five dollars.” hal 164 Walaupun doktrindogma Kristen merujuk pada BibleInjil sebagai landasan untuk mengatur perkawinan jemaatnya, namun banyak sektealiran Kristen yang terpengaruh corak pemikiran modern mulai melakukan interpretasi terhadap ajaran Yesus Kristus tentang perkawinan. Yesus atau Isa pernah 61 bersabda “Tetapi aku berkata kepadamu. Barang siapa menceraikan istrinya, kecuali karena zina, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zina” Matius, 19: 11. Sabda Yesus di atas kemudian oleh beberapa denominasisekte Kristen diinterpretasi bahwa perceraian bagi pasangan Kristen dimungkinkan apabila salah satu pasangan terbukti melakukan perzinahan. Sementara gereja Katholik Roma masih bertahan dengan pandangan konservatif bahwa perkawinan harus tetap dipertahankan sampai kapanpun kecuali mautkematian yang dapat memisahkan. Roberta Jewett adalah seorang penganut aliran gereja reformasi Inggris yaitu Pendeta Calvin. Calvin mengatakan keluar dari gereja Katholik Roma seperti Martin Luther seorang pastur Katholik Roma yang memilih keluar dari gereja Katholik Roma pada abad ke lima belas 15 Masehi karena alasan reformasi. Bukti bahwa Roberta adalah seorang penganut Kristen Calvin dapat dilihat pad kutipan berikut. Inside the protected harbor the water was calmer and the steamer leveled off. The featureless huddle on the share took on identity. Mount Battie, which rose behind Camden like a great, black, breaking whale, the wharf where the Belfast would land, the skeins of streets climbing the eastern skirt of the mountain, the spires of familiar churches-Episcopal, Baptist and the congregational where she had gone until she moved away.” hal 3 Doktrin gereja-gereja reformasi yang demikian fleksibel memungkinkan Roberta menikah lagi dengan Gabriel Farley. Perilaku George yang menyimpang dan seperti memiliki perempuan atau wanita lain WIL membuktikan bahwa George telah melakukan dosa zinah sehingga Roberta berhak mengklaim untuk mengukuhkan ikatan perkawinannya yang baru. Perkawinan kedua Roberta 62 dengan Gabriel Farley disaksikan dan dikukuhkan oleh Pendeta Davis dari gereja Congregational Congregational Church. “On the porch, reverend Davis asked the groom. ‘Do you take this woman?’ And when Gabe answered ‘I do’ four girls mouth the words along with him.” hal 390. Dalam doktrin gereja-gereja Kristen, kebijakan yang diambil oleh pejabat gereja seperti kasus perkawinan disebut dispensasi. Dispensasi yang diberikan oleh denominasialiran gereja tertentu biasnya dilakukan melalui sebuah studi kalau investigasi oleh sebuah team yang ditunjuk guna melakukan cross-check akan apa yang disampaikan oleh seseorang.

3.5.4 Roberta : Perawat Heroik Membangun Taj Mahal di Tengah Badai