Pendidikan : Akses untuk Mengemban Transparansi

100 merumuskan sesuatu kemudian melangkah dan bergulat dengan waktu dan kembali ke peraduan dengan usaha yang diperolehnya. “Listen, all of you… I’m sorry I couldn’t rent a stateroom. I know it’s been and awful ride, but we need every penny for the house and to get started here. You understand, don’t you?” hal 5 Kebutuhan akan perumahan dalam komunitas tertentu mempersulit seseorang untuk mendapatkannya terutama perempuan yang berstatus janda atau cerai. Tokoh Roberta sebenarnya telah menghubungi kakak iparnya, Elfred, pengusaha di bidang real estate untuk mendapatkan sebuah rumah yang layak huni baginya, namun Elfred memberikan pelayanan yang sangat diskriminatif. Nilai uang menjadi ukuran tawar-menawar untuk mendapatkan rumah. Roberta hanya bisa mendapatkan sebuah rumah tua seharga 200 dollar U. S. A. “Close that door, Lydia Roberta snapped. And don’t touch that filthy thing again. He probably pissed in it, for all we know To Elfred she snapped, I suppose there’s no bathroom” “No. just an outhouse”. She turned away, too angry to face him. “Listen, Birdy, you said two hundred dollars”. This is what you get for two hundred dollars. “Two hundred dollars I could have spent on something livable while financing the react wits a montage”. hal. 39

4.10 Pendidikan : Akses untuk Mengemban Transparansi

Transparansi atau keterbukaan menjadi hal yang langka dalam komunitas tertentu. Masalah itu terkadang dituduhkan kepada kelompok anak-anak yang belum dewasa, sebaliknya orang dewasa selalu dianggap kelompok orang lebih matangdewasa. Namun komunitas cadent masih memiliki keterbelakangan dalam hal transparansi atau keterbukaan. Elfred, konglomerat yang menguasai bisnis 101 real estate di wilayah itu mewarisi polacorak berpikir yang serta tertutup terutama membicarakan isu-isu atau hal-hal krusial seperti perceraian. Namun kehadiran Roberta di komunitas itu ingin menyadarkan mereka bahwa budaya konservatifkolot yang tabu membicarakan masalah perceraian di depan publik adalah isu yang krusial dan sangat kontraproduktif terhadap cara berpikir yang modern dan komprehensif yang memandang sebuah realitas dari sudut pandang yang lebih seimbang. Roberta memandang perilaku dan corak berpikir orang-orang yang suka menebar gosip sangat merugikan komunitas itu. Pembangunan yang bersahaja tidak saja memprioritaskan pembangunan fisik, namun pembangunan mental dan ratio harus memprioritaskan porsi yang seimbang. Roberta pernah menegur Elfred yang tidak transparan berdiskusi tentang masalah perceraian. “Well, you’re divorced, Birdy. He had lowered his voice to an undertone. You have to be more careful than most”. “There’s no need to whisper, Elfred. My girls know I’m divorced, and they know the world take a dim view of divorced women, don’t you, girls?” “Our father was never home anyway, Lydia piped up” “And when he was, all he did was take money-money from mother and disappear again, added Rebecca. But the last time she refused to give him any”. “We think it’s a good thing that she divorced him, put in Susan. Roberta night have acted the slightest but smug as she remarket. It’s been my experience, Elfred, that people will talk on general principles, because they haven’t enough in their live to keep then occupied. That’s the chief reason people put their noses into other people’s business”. hal 29 Sindrom yang tidak transparan tidak saja menjangkiti Elfred, tetapi juga Gabriel Farley, tukangnya Elfred yang kemudian menjadi suami Roberta Jewett. Kepada Gabriel Roberta memberikan semacam teguran atau nasihat sebagai berikut: 102 “Look, Mr. Farley. She lowered her voice. I heard you whispering and tittering with my brother – in low upstairs”. “I think I have a pretty good idea of that was all about, so why don’t you just leave unpacking to me and my girls and take your leave? I’m not the kind of women you think I am, and you’re not going any advantage by hanging around here acting indispensable”. Hal 57

4.11 Pendidikan : Akses untuk Meningkatkan Etos Kerja Tinggi Roberta